"Mommy!" Kenzie meloncati dalam pelukan Rose. Bocah kecil itu dengan begitu mudah beralih dari mengucapkan panggilan Aunty menjadi Mommy. "Kenzie, Sayang, Aunty merindukanmu," ujar Rose.Dia memeluk bocah itu dengan erat seakan tak mau melepaskannya."Bukan Aunty, Mommy! Ingat Mommy!" Kenzie menegaskan. "Iya, Mommy." Rose gemas melihat bibir mungil yang protes padanya. Wajah Kenzie terlihat begitu imut dan tampan menengadah ke arahnya, membuat Rose tak dapat menahan diri untuk mendaratkan kecupan berulang-ulang ke pipi dan dahi bocah itu."Sudah. Sudah." Kenzie tertawa geli. "Sekarang giliran Daddy dapat ciuman." Ucapan bocah itu membuat Rose terkejut sementara Robert yang berada di sisinya, tersenyum lebar. "Tidak aku sangka, dalam sepuluh hari Kenzie semakin pintar." Robert mendekati kedua orang yang masih berpelukan itu dengan percaya diri."Tentu saja, Sean dan keluarganya juga sering melakukan hal yang sam
Baca selengkapnya