Rose tidak dapat memejamkan matanya dan terlelap. Dia menatap Kenzie dan Sean yang sudah semenjak tadi tertidur, wajah bocah-bocah itu terlihat damai. Dia memilih menempati kamar bersama dengan kedua bocah tersebut daripada menempati kamar sendirian.Gadis itu akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar, menghirup udara segar. Saat melalui kamar yang ditempati oleh Robert dan Rosa, batinnya terasa sangat sakit. Rose memegang dadanya yang berdenyut."Kenapa aku harus merasa begitu perih. Ini bukan pertama kali Rosa tinggal sekamar dengan Robert, tetapi kenapa kali ini dadaku … Ruby, ah, pasti karena aku merasakan sakit hatinya Ruby." Rose teringat beberapa kali Rosa datang ke apartemen Robert dan bermesraan tanpa merasa malu dengan keberadaannya. Wanita itu juga seringkali menginap, membuat Rose merasa risih. Namun, wanita itu diam dan tetap bersikap bagaikan Robort yang tak mempedulikan keberadaan dua sejoli itu.Di taman belakang yang sepi,
Baca selengkapnya