"Aunt Rose!" tangis Kenzie pecah dengan keras.Bocah kecil itu memberontak dari gendingan petugas hingga mereka terpaksa menurunkan Kenzie dari gendongan. Bocah tampan itu berlari dengan cepat berhamburan ke dalam pelukan Rose. Tangis Rose dan Kenzie pecah dengan keras, menggugah hati setiap orang yang melihatnya. Rose memperkuat pelukannya pada Kenzie dengan erat. Dia mencium kening dan pipi bocah itu penuh rasa kasih sayang sekaligus rasa bersalah."Aunt Rose, Kenzie takut," ujar bocah itu di sela-sela isak tangisnya."Aunt di sini, Sayang, Aunt di sini." "Ayo pulang, Aunt. Mereka banyak sekali, kita harus menyelamatkan Grandpa juga," bisik Kenzie takut-takut sambil menatap ke arah orang banyak yang berseragam."Oh, Kenzie." Rose mendesah sedih."Waktu Anda sudah habis, Nona." Seorang petugas berjalan mendekati mereka.Rose menatap sedih dengan tetap memeluk bocah itu dengan erat. Waktu sepuluh menit yang mereka b
Baca selengkapnya