Share

Aku Suamimu

Penulis: Taurus Di
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Dasar Dokter bejat, PlayBoy mesum!” serentetan kalimat penuh makian diucapkan oleh Rose. 

Dia merasa malu dengan keadaan dirinya yang berantakan. Rose membenahi tali gaunnya dan bersusah payah memunguti handuk yang terlepas dari tubuhnya. Wanita itu tidak sadar jika usahanya membuat seluruh bagian tubuhnya dengan mudah terlihat oleh Robert, membuat sesak napas pria itu.

Rose kembali berusaha membebatkan handuk pada tubuhnya. Dia melotot ke arah Robert yang masih saja tak bergeming dengan pandangan tertuju padanya. Ingin sekali Rose menghilang dari dalam kamar itu, seandainya pintu ke mana saja adalah nyata. Wajahnya terasa sangat panas bagaikan terpanggang matahari.

"Apa lihat-lihat!" ucap Rose kesal.

"Kau di depanku bagaimana aku bisa tidak melihat, mataku masih sehat." 

"Kau bisa menutup matamu! Dasar PlayBoy!"

"Kenapa aku harus--" pembelaan Robert di potong oleh Rose.

"Sudah, minggir sana! Jangan ganggu aku!" Rose

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Emi Lia
uhuh lg serunya ternyata bersambung... .........
goodnovel comment avatar
Muhammad Yaznil
lanjutkan robert jgn berhenti...gaskeuuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Martabat dan Kehormatan

    Rose duduk mendekat kedua kakinya di bawah pancuran air di kamar mandi. Dia membiarkan air dingin itu mengalir terus menerus membasahi tubuhnya. Rose tidak bergeming dia membuka kedua matanya, membasuh semua kenangan semalam yang terasa begitu kuat menhantuinya. Berulang kali dia menggosok bibirnya, tetapi jejak kelembutan Robert masih dia rasakan dengan kuat di sana. Pria itu semalam melumatnya tanpa memberi kesempatan bagi Rose untuk beristirahat. Dia masih mengingat bagaimana jari jemari dengan kuku pendeknya mencengkram pundak Robert. Berusaha terlepas dari pelukan pria bertubuh besar itu, tetapi dia justru terhanyut dalam suatu perasaan aneh yang tak dapat dimengertinya. Rose marah pada dirinya sendiri yang merasa lemah di bawah intimidasi pesona sinar mata biru itu. "Gila! Aku sudah gila! Ini baru mal

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Satu kecupan

    Baling-baling helikopter terdengar nyaring berputar. Putaran angin yang diakibatkannya, membuat debu beterbangan bagaikan tornado. Di kejauhan Rose melihat puluhan wartawan dan beberapa pengawal sekaligus pegawai hotel melambaikan tangan, sementara dirinya memaksakan senyuman terindah mengukir wajah, disaat pelukan tangan Robert melingkar pundaknya.Helikopter mewah itu membawanya terbang tinggi dengan seorang pilot yang mengendalikannya. Rose mencengkram sabuk pengaman dengan rasa tegang berada di ketinggian yang dengan jelas bisa dilihatnya. Gedung tinggi dengan segera menjadi titik kecil dan berganti dengan lautan biru yang membentang luas.Semua yang dia alami ini begitu cepat dan tak dapat dikendalikan lagi oleh Rose. Dia terjerat menjadi istri dengan perjanjian tanpa batas waktu dari musuhnya, yang sekaligus adalah calon adik ipar di masa lalu. Dokter ternama itu memperangkapya dalam jerat yang sukar dilepaskan. Dalam sekejap kehidupan Rose berubah menjadi seoran

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Melahirkan banyak anak

    "Aku tidak mau!" Rose berteriak tertahan ke arah Robert yang menarik tangannya menaiki tangga. "Ya, kau harus mau, Rose!" seru Robert tegas tidak terbantahkan. "Kau pemaksa!" Rose menghentakkan tangannya berulang kali, tetapi cengkraman Robert justru semakin kuat. "Tanganku sakit, tahu!" "Itu karena kau terus menerus memberontak." "Itu karena kau pemaksa!" "Bicara lagi atau aku akan melakukan sesuatu." Robert menatap bibir Rose penuh ancaman. Seketika wanita itu menutup mulutnya rapat-rapat. Dia menenggelamkan bibirnya ke dalam, menyembunyikan dari tatapan lapar mata biru lelaki tampan tersebut. Meskipun merindukan, tetapi Rose sudah membentengi hatinya dan menyangkal

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Tergelincir

    "Aaa … Robert! Bejat!" Rose meremas rambut pria itu."Rose, maaf … ini empuk sekali," ucap Robert dengan nada mesum."Kyaa! Menyingkir kau, apa yang kau lakukan di sini!" Rose histeris.Dia mendorong dada Robert menjauhkan lelaki itu dari tubuh telanjangnya, tetapi tindakan itu malah membuat tubuh Robert merosot ke bawah, hingga gesekan halus dengan dada telanjang pria itu membuat Rose merinding. Kejutan halus menggetarkan membuat jantungnya berdebar kencang."Menyingkir!""Ini licin, Rose," ujar Robert beralasan.Pria itu justru bersikap seolah-olah tangannya tergelincir di dalam bath up, sehingga tubuhnya membentur dada Rose kembali. Dia melakukan

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Malaikat Rose

    Robert membalas tatapan tajam sepasang mata coklat seorang pria muda yang terlihat begitu ingin membunuhnya. Jarak antara dirinya dan pria tersebut hanya berbatas meja bar melingkar. Ruangan tersebut temaram diterangi sedikit cahaya dari lampu kuning yang menerangi tampilan jejeran botol minuman. Tak ada satupun yang berusaha mendahului untuk angkat bicara. Bir dingin di depan mereka mulai menghangat, terlihat dari embunnya yang sudah meleleh, tak juga menggoyahkan minat kedua pria itu untuk menyentuh apalagi menghabiskan minuman tersebut."Ryan Gonzalez," gumam Robert, "akhirnya kita bertemu dengan cara yang lebih santai."Robert akhirnya memecahkan keheningan. Perkataan ramah yang diucapkan tidak membuat pemuda di depannya mengendurkan otot. Ryan masih menatap Robert dengan tajam, penuh dengan aura membunuh. Hal itu jelas dari rahang yang mengetat dan tangan yang mengepal."Aku rasa kau begitu membenciku.""Kenapa kau ber

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Mencintai dan Dicintai

    "Hallo, Kakakku yang paling cantik.""Ryan!" Rose melompat dengan gembira ketika melihat adik laki-lakinya muncul. "Aku merindukanmu."Ryan memeluk wanita itu dengan erat dan mengecup kepala Rose berulang-ulang. Pemuda itu terlihat sangat menyayangi kakaknya dan begitu merindukan wanita itu."Maafkan aku tidak sempat memberimu kado pernikahan.""Tidak, Ryan, maafkan aku yang memberimu kabar mendadak. Aku-- maaf seharusnya aku tidak mengabaikan dirimu." Suara Rose terdengar serak dengan air mata yang berlinang.Pernikahan yang terlalu cepat di mana Rosa meninggalkan Robert tepat sehari sebelum pernikahannya. Rose bahkan tidak mengerti bagaimana foto-foto Robert bersama Ruby dan beberapa wanita lain, bisa berada di tangannya tepat saat Rosa berkunjung ke apartemen.Dia yang awalnya mensyukuri kemalangan Robert akhirnya menjadi panik karena terjebak dalam pernikahan dengan pria itu. Rose bahkan tidak bisa melarikan diri lagi karena

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Syarat menjadi Miller

    "Mommy!" Kenzie meloncati dalam pelukan Rose. Bocah kecil itu dengan begitu mudah beralih dari mengucapkan panggilan Aunty menjadi Mommy."Kenzie, Sayang, Aunty merindukanmu," ujar Rose.Dia memeluk bocah itu dengan erat seakan tak mau melepaskannya."Bukan Aunty, Mommy! Ingat Mommy!" Kenzie menegaskan."Iya, Mommy." Rose gemas melihat bibir mungil yang protes padanya. Wajah Kenzie terlihat begitu imut dan tampan menengadah ke arahnya, membuat Rose tak dapat menahan diri untuk mendaratkan kecupan berulang-ulang ke pipi dan dahi bocah itu."Sudah. Sudah." Kenzie tertawa geli. "Sekarang giliran Daddy dapat ciuman." Ucapan bocah itu membuat Rose terkejut sementara Robert yang berada di sisinya, tersenyum lebar."Tidak aku sangka, dalam sepuluh hari Kenzie semakin pintar." Robert mendekati kedua orang yang masih berpelukan itu dengan percaya diri."Tentu saja, Sean dan keluarganya juga sering melakukan hal yang sam

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Tak akan berhenti

    "Rose, sampai kapan kau akan menghindar?" Robert memegang tangan istrinya yang hendak keluar dari dalam kamar utama."Aku sudah janji pada Kenzie untuk membacakan buku cerita padanya." Rose tidak menarik tangannya dari genggaman Robert. "Tolong lepaskan tanganku, Kenzie bisa menunggu lama."Robert menahan langkah Rose beberapa saat lamanya. Pria itu melihat jika Rose terlihat tidak akan mengubah keputusan untuk tidur di kamar Kenzie. Robert akhirnya melepaskan tangan Rose dan menghela napas melihat wanita itu keluar dari kamar, tanpa berpikir dua kali.Sudah sebulan lebih mereka hanya tinggal bertiga di apartemen mewah Robert. Selama itu pula, Robert selalu menghabiskan malamnya tidur seorang diri. Dia selalu berusaha menyempatkan diri untuk pulang lebih awal dan makan malam bersama. Namun, hanya sampai pukul delapan malam dia bisa menikmati waktu bersama Rose dan Kenzie, sebelum mereka terlelap.Robert teringat bagaimana dia menggunakan Kenzie untu

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Kasih Sayang Keluarga

    “Mommy! Cereal Kenzie ditumpahin sama adik." Kenzie berteriak manja menunjukan pada tumpahan susu di kaosnya."Ivy, yuk tidak boleh ambil punya kakak ya. Ivy kan sudah punya sendiri." Rose meletakkan sutil dan segera menghampiri kedua anaknya."Biar saya saja yang membersihkan, Nyonya." Wanita pengasuh segera datang dengan membawa lap basah."Iya, tolong ya." Rose mengangkat bayi perempuannya yang sedang asyik menghisap sendok plastik di mulutnya."Au … am … am …," celoteh Ivy yang hari ini genap berusia satu tahun."Ivy mau makan cereal punya, Kakak?" Rose menduga-duga keinginan anak bungsunya itu."Kenzie masih lapar," rajuk si sulung dengan manja."Cereal lagi?" Pertanyaan Rose dijawab dengan gelengan oleh Kenzie."Mau kaya punya daddy." Kenzie menunjuk pada seiring toast dan omelet."Okay, Mommy buatkan dulu ya. Ivy mau? Omelette juga ya seperti Daddy dan kakak?" Rose mencium pi

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Cemburu

    "Mommy …." Kenzie berlari menghampiri Rose yang sedang duduk santai di balkon apartemen."Hey, Sayang." Rose memeluk dan mencium pucuk kepala Kenzie. "Sudah puas bermain di taman?"Kenzie mengangguk menjawab pertanyaan Rose. Bocah kecil yang kini berusia lima tahun itu tampak semakin tinggi dan pintar. Dia mencium perut Rose yang kini sudah semakin membesar."Berapa usia adik, sekarang Mom?" Pertanyaan yang tak pernah bosan diucapkan setiap harinya."Tujuh bulan dua puluh hari, Kakak." Rose tersenyum geli merasakan tangan mungil Kenzie membelai perutnya."Ah, sebentar lagi ya." Kenzie mencium perut Rose. "Adik Sayang, kakak tunggu ya. Nanti kalau sudah lahir, kita bermain bola dan kadang-kadang main boneka deh.""Kalau adik lahir Kakak harus jadi bodyguard ya." Rose membelai rambut si sulung penuh kasih. "Selalu menjadi panutan dan menjaga adik ya."Mata Kenzie berbinar, dia sangat senang ketika mendapatkan tanggung jawab

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Seminggu Berpuasa

    "Rose … please." Robert merajuk manja pada istrinya. "Tidak mau." "Please sudah hampir satu minggu juniorku terlantar." Robert menunduk sedih. "Tamu bulananku belum bersih." Rose mengacuhkan Robert yang terus merayu dengan membaca beberapa buku tentang perekonomian. "Benarkah?" Suara Robert terdengar lemah. "Kalau begitu aku peluk-peluk saja ya …." Semenjak sebulan lalu Robert kembali normal, dia tidak pernah berhenti untuk menyiksa Rose dalam permainan ranjang. Pria itu seakan memiliki ekstra gairah yang tak pernah padam, membuat Rose tak bisa melakukan apapun lagi, selain bercinta. Proses Menstruasi yang seringkali menjadi derita bagi setiap wanita, berbeda dengan Rose. Kedatangan tamu bulanan itu menjadi momen berkah bagi dirinya. Dia bisa berhenti sejenak dari pagi, siang dan malam yang membara. Rose sangat menyukai kegiatan tersebut, kemesraan di antara dirinya dan Robert. Hanya saja dia ingin rutinitas s

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Tamparan

    Rose terkejut mendengar ucapan seorang dokter wanita yang baru saja keluar dari dalam ruang operasi. Tidak dia temukan sedikit pun kebohongan di wajah cantik tersebut. Bahkan, wajah wanita tersebut terlihat memerah dengan mata yang berkaca-kaca."Komplikasi? Maksudnya? Apa sesuatu yang buruk terjadi?" tanya Rose berusaha untuk bersikap tenang."Iya sesuatu terjadi di meja operasi."Rose menatap raut wajah dokter wanita tersebut, dia menanti agar dokter tersebut menyelesaikan penjelasannya. Melihat dokter wanita itu diam saja, Rose menjadi lebih pusing dan kesal karena penasaran."Apa yang terjadi dengan suamiku?" jelas terlihat kepanikan di nada bicara Rose."Duduklah dengan tenang, Nyonya Miller." Wanita itu membawa Rose duduk di sebuah bangku panjang. "Bagaimana kau bisa menghadapi semua ini?""Menghadapi apa?" Rose menatap wanita di depannya dengan heran. Dia juga mengalihkan pandangannya ke arah pintu di ruang operasi. Rasa p

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Jamu dan pelepasan benih

    Rose duduk dengan gelisah di depan ruang operasi. Dia tahu seharusnya dirinya tidak perlu khawatir, tetapi kegelisahan itu tidak dapat dikendalikannya. Wanita itu tak hentinya memanjakan doa agar operasi berjalan lancar.Teringat di benaknya peristiwa beberapa hari yang lalu, ketika mereka semua berkumpul di kediaman keluarga Miller. Jelas terlihat kebahagian di wajah keluarga tersebut ketika melihat dirinya semakin mesra dengan Robert, putra pertama keluarga tersebut.Namun, Rose kembali dikejutkan dengan hal yang tidak dia ketahui. Rahasia Robert yang membuat seluruh keluarga itu terperanjat. Alasan dari lelaki itu menjalani operasi hari ini."Jadi bagaimana, apakah kalian sudah merencanakan kapan Kenzie akan memiliki adik?" Pertanyaan Michael kala itu membuat Rose sedikit cemas."Ah, Daddy aku belum puas menjalankan bulan madu dengan Rose," keluh Robert dengan membelai rambut Rose yang berbaring di bahunya."Belum puas bagaimana, kalian sudah me

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Tiga hari saja

    Rose terbangun dalam pelukan Robert. Matanya mengerjap perlahan, menunduk menatap tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Kehangatan di punggung telanjangnya yang menempel rapat pada dada Robert, memberinya kesadaran jika semua itu bukan mimpi.Ingatan Rose berselancar pada kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Merasa malu pada desahan yang lolos begitu saja dari bibirnya, tanpa bisa dikendalikan. Semalaman mereka habiskan dalam kemesraan, hanya jedah sesaat untuk menikmati makan malam."Apakah ini artinya aku sudah menjadi istri yang sesungguhnya?" bisik Rose lirih.Jarum jam weker berbunyi menandakan waktu bagi Robert untuk bersiap bekerja. Rose berusaha menjangkau weker untuk mematikan bunyi nyaringnya, tetapi tangan Robert membuat gerakannya terhambat. Wanita itu tidak dapat bergerak leluasa akibat tekanan kuat di pinggangnya."Robert … waktunya bangun." Bisikan Rose terabaikan."Robert." Rose berputar membalikan

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   My Queen

    Entah itu sebuah kode atau bukan, Rose tidak peduli. Bau keringat pria kriminal bertubuh tidak terlalu besar di belakangnya sungguh sangat menyengat. Butiran keringat yang mungkin muncul karena tegang, terlihat jelas di tangan lelaki itu. Rose hampir dibuat muntah karenanya.Rose mengumpulkan keberanian dan membuang rasa jijiknya. Dia membuka mulut dan mengarahkan taringnya pada lengan lelaki yang dipenuhi bulu itu. Rose menggigitnya dengan keras sekuat tenaga, melampiaskan kemarahan yang disebabkan oleh ucapan Robert."Aaa, Wanita sialan!" Pria tersebut berteriak kesakitan.Gigitan Rose yang cukup kuat, membuatnya tidak mudah menggerakkan tangan untuk menghujamkan pulpen tajam dan menyakiti Rose.Tetapi tak cukup dengan hal itu, Rose mengangkat kaki dan menjejakkan tumit sepatunya dengan sangat keras ke arah telapak kaki kriminal tersebut. Hak runcing itu berhasil melukai kaki pria tersebut sehingga membuatnya membungkuk dan kehilangan kekuatan untuk men

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Pria Brengsek

    Rose mengatur napasnya perlahan di dalam mobil. Dia menatap dirinya di kaca spion untuk sesaat. Sebelum turun, wanita itu memutuskan untuk memoleskan sedikit bedak dan pelembab berwarna di bibirnya, aroma strawberry yang terasa menyegarkan.Rose mengatur degupan di jantungnya. Dia menarik napas berulang kali sebelum memutuskan untuk turun dari dalam mobil, menuju ke dalam rumah sakit besar tersebut.Dia melangkah dengan seluruh tubuh yang gemetaran. Degup di jantungnya semakin keras tak kala kakinya semakin dekat dengan pintu lobby rumah sakit. Rose bingung apa yang harus dia katakan ketika bertemu Robert nantinya."Hai, Robert, aku minta maaf--, ah itu terlalu cepat. Hai, Robert sudah makan siang, makan bareng yuk--. Huh! Aku tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya." Rose mondar-mandir dengan gelisah sambil berbicara sendiri.Perempuan itu tidak sadar kalau gerakannya mencuri perhatian beberapa orang."Robert, apa kau sibuk? Ada yang harus

  • Terpaksa Menikahi Calon Adik Ipar   Kebenaran

    "Daddy." Rose tersenyum lebar menghampiri Romeo yang terlihat semakin sehat. "Grandpa." Kenzie berlari mendahului Rose memeluk pria setengah baya yang terlihat begitu senang melihat kehadiran kedua orang tersebut. "Apa kabar kalian." Romeo mengangkat cucu satu-satunya dalam gendongan. "Kenzie dan Mommy baik-baik saja. Grandpa terlihat semakin ceria." Kenzie mengusap wajah kakeknya. “Tentu saja Grandpa ceria melihat dirimu begitu sehat dan semakin tampan.” Pria tua itu mengecup kening cucunya. “Lihatlah apa yang Grandpa beli untuk cucu kesayangan.” Romeo membawa Kenzie menuju ruang tengah. Di sana terlihat seperangkat permainan mobil yang terbaru. Kenzie memekik gembira dan langsung turun dari pelukan kakeknya

DMCA.com Protection Status