All Chapters of Putri Terakhir Kerajaan Verdant: Chapter 21 - Chapter 30

53 Chapters

21.

Ketika nanny masuk ke ruang istirahat, terlihat mereka sudah berkumpul sambil mendiskusikan sesuatu. Chris, Hans, Kent, dan Collin duduk di sofa dengan muka yang serius. Nanny segera duduk, mengerti bahwa mereka membicarakan hal yang penting.  “Pertama-tama, saya adalah Christopher Verlant, putra pertama dari Marquis Verlant kerabat duke. Saya masih akan tinggal disini untuk sementara untuk menemani dan membantu Anne. Saya bisa melihat kalian adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Anne. Berkat kalian, Anne bisa sampai disini dengan selamat. Untuk itu saya sangat berterima kasih.” “Sudah tugas kami untuk menjaga nona. Apakah benar hingga sekarang masih belum ada kabar mengenai nona Fricsia dan yang lainnya?” Hans sebenarnya sudah sangat ingin bertanya mengenai hal ini, tetapi ia tidak berani bertanya di depan Anne. “Apakah kalian tidak ada ide dimana kira-kira anggota keluarga Voinn yang lainnya?” “Duke dan Tuan muda Louis sedang berada di ib
Read more

22.

Tok tokNanny, yang sedang mengajari Anne di kamar, berhenti berbicara mendengar ketukan pintu kamar Anne.“Permisi nona, ini saya bawakan cemilan dan teh hangat.” Lucy memasuki ruangan dan meletakkan berbagai cemilan.“Nanny! Koki di kastil ini sangat pandai membuat cemilan! Nanny harus mencobanya!”*Tap tap tap* Terdengar suara seseorang berjalan dengan cepat menuju kamar Anne.“Nona! Putri Hera datang bersama dengan Pangeran Reinhardt! Mereka sudah menunggu di ruang tamu.” Collin berbicara dengan cepat dari luar kamar Anne.Anne yang terkejut segera menoleh kepada nanny.“Ah, nanny. Apakah gaunku sudah pantas?” Anne tidak yakin apakah gaun yang dikenakannya masih rapi atau tidak.“Lebih baik nona segera berganti pakaian. Collin tolong sampaikan bahwa nona akan turun sebentar lagi.” Nanny segera bangkit berdiri dan membantu Anne berganti pakaian. Lucy juga sibuk memi
Read more

23.

“Sepertinya kamu sangat dekat dengan pengawal-pengawalmu, baik Hans ataupun Kent.” Rein sudah memperhatikan sejak pertemuan pertama mereka. Ia bingung melihat para pengawal Anne yang sangat santai di depan nona yang mereka layani. “Mereka adalah orang-orang yang sangat spesial bagiku. Mereka sangat setia dan bahkan bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk melindungiku. Aku sudah banyak menemui pelayan yang tidak tulus melayaniku, sehingga aku dengan mudah membedakannya.” Pelayan dan pengawal Anne sudah sering berganti-ganti. Mereka tidak tahu bahwa walaupun penglihatan Anne buruk, ia memiliki pendengaran yang sangat tajam. Seringkali Anne memergoki mereka diam-diam membicarakan dirinya. Rein tidak menyangka bahwa Anne bisa sangat tegas mengenai bawahannya. Ia selalu melihat Anne sebagai anak yang rapuh dan bisa pecah kapan saja, tetapi sepertinya ia salah. “Aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri, karena mereka yang selalu ada kemanapun
Read more

24.

“Oh iya, sepertinya aku sudah tahu bagaimana cara memasukkan sihir ke dalam kalung tersebut. Karena kamu sudah mengeluarkan sihirku, sekarang kamu bisa memasukkan sihirmu.”“Hmm, jadi kalung ini hanya bisa menampung satu sihir saja?”“Iya, tetapi kamu bisa menyimpannya hingga sangat banyak. Kamu mau mencoba memasukkan sihirmu?”“Ng!! Bagaimana caranya kak?”“Sini aku contohkan ….” Rein menuntun Anne untuk menggenggam permata tersebut dengan kedua tangan Anne.‘Ah, tangan Kak Rein terasa sangat hangat.’ Muka Anne sedikit merona membayangkan betapa dekatnya mereka sekarang. ‘Fokus Anne!’ Anne terus mengingatkan dirinya.“Coba fokus untuk mengeluarkan energimu dari kedua tanganmu.” Anne menutup mata dan mencoba fokus. Anne sudah semakin mahir mengontrol energinya, ia juga merasakan bahwa energinya sudah lebih banyak dari sebelumnya.&ld
Read more

25.

“Jadi kapan kakak akan mengajariku berdansa?” Anne sudah tidak sabar ingin segera belajar. Ia sudah menanyakan hal ini sejak sarapan.“Kapanpun kamu siap Anne.” Chris tersenyum sambil masih serius membaca bukunya. Anne yang sudah tidak sabar terus mengikutinya kemanapun ia pergi sejak dari ruang makan. Anne bahkan tidak melepas genggamannya sedetikpun. Sepertinya ia mengerti mengapa Hans sangat senang mengganggu Anne.“Kalau begitu sekarang? Aku sudah siap sekarang.” “Kamu belum siap Anne.” Chris menjawab dengan lembut, walaupun ia tahu Anne sudah tidak sabar.“Apa yang harus aku siapkaan????” Anne sudah mulai menunjukkan kekesalannya, setelah seharian tidak ditanggapi dengan serius. Ini sudah hampir makan siang dan Kak Chris masih belum mulai mengajarinya. Ia tidak mengerti mengapa Kak Chris mulai berperilaku mencurigakan seperti Hans. “Apa saya perlu menyia
Read more

26.

“Nanny cepat bantu aku berpakaian.” Anne sudah bersemangat dari pagi, sudah tidak sabar untuk melanjutkan pembicaraan dengan yang lainnya. Mereka selalu menganggapnya sebagai anak kecil, apa salahnya tidur larut sesekali? “Iya nona. Jangan terburu-buru, nanti anda bisa tersandung.” Nanny memanggil pelayan lain untuk membantu menyiapkan Anne. Sepertinya ia harus memilih pelayan lainnya. “Ayo Hans, bawa aku turun.” Anne mengangkat kedua tangannya, meminta Hans menggendongnya.  “Siap nona!” Hans mengangkat Anne dan menggendongnya turun ke ruang istirahat, dimana yang lain sudah menunggu.  “Oh, Anne. Aku dengar nanny sudah memberitahumu semalam.” Kak Chris menyapa Anne, ketika mereka masuk ke ruang istirahat. “Iya kak, jadi apa yang akan kita lakukan? Kita harus menyelamatkan ayah secepatnya!” Anne menepuk-nepuk dada Hans, minta diturunkan. “Anne …. Kita pasti akan menyelamatkan duke, tetapi sekarang bukan saat yang tepat. Mereka
Read more

27.

“APAA?! Wah, mereka ternyata sangat berani. Lalu aku harus pergi dengan siapa?? Wah teganya mereka mengkhianatiku, yang selalu menjadi pasangan mereka.”  Hera selama ini selalu menjadi pasangan mereka, walaupun akhir-akhir ini Parlo selalu datang dengan berbagai wanita lain yang ia dekati. Ia bahkan tidak menghadiri beberapa pesta karena Rein tidak mau menjadi pasangannya! Ia tidak pernah memiliki pasangan lain selain mereka! Bagaimana mereka mengkhianatiku yang selalu setia ini?! “Ah, maaf Hera ….” Anne merasa sedikit bersalah mendengar betapa kesalnya Hera. Ia tidak menyangka ternyata selama ini Rein selalu menjadi pasangan Hera. Apakah aku perempuan pertama yang ia ajak selain Hera?  'Anne, jangan berpikir yang aneh-aneh, pasti ini adalah karena perintah dari kaisar!’ Tanpa sadar mukanya sedikit meme
Read more

28.

“Wah, ternyata anakku populer juga. Tapi bagaimana dengan Rose? Hahaha.” Marchioness meledek Chris. Bagaimana bisa ia menggoda wanita lain ketika sudah memiliki tunangan? “Ibu! Ini hanya undangan berdansa, tidak ada hubungannya dengan Rose.” “Ah, ma-maaf Kak, aku hanya ….” Hera panik karena baru tahu ternyata Kak Chris sudah memiliki kekasih. “Hera belum memiliki pasangan untuk pergi ke pesta dansa, dan kali ini ia tidak mau berpasangan dengan kakaknya.” Anne menjelaskan kepada Chris. “Aku tidak memaksa, tentu saja. Aku bisa mencari yang lain bila kakak tidak bersedia, haha.” Hera tertawa gugup. “Hahaha, tidak apa-apa Hera. Lagi pula Rose juga tidak ada di Terra untuk mengikuti pesta tersebut.” “Em, apakah ini berarti kakak bersedia?” Hera bertanya sekali lagi untuk memastikan jawaban dari Chris. “Tentu saja yang mulia. Saya akan merasa terhormat menjadi pasangan anda.” Chris menjawab santai.   -- &
Read more

29.

Tidak disangka-sangka ternyata marchioness memberikan izin untuk memelihara puma tersebut, Chris tidak mengerti apa yang ada dipikiran ibunya. "Tidak apa-apa Chris, lagipula hewan itu masih bayi, dan dengan pelatihnya. Bahkan walaupun puma itu menjadi liar ketika dewasa, aku yakin Hans bisa menanganinya dengan mudah." Marchioness menjawab dengan santai. "Hehe, terima kasih marchioness." Anne menjawab dengan girang. "Nah, kalian habis melakukan perjalanan yang melelahkan, jadi silahkan beristirahat." "Bagaimana dengan jadwal belajarku hari ini?" "Hah, apa itu belajar? Besok saja kita bicarakan mengenai hal itu, nona kecil. Nanny, jangan biarkan Anne melakukan apa-apa lagi dan langsung tidur." Chris melihat ibunya dengan tatapan tidak percaya. Ibunya begitu tegas mendidiknya dan adiknya, ia tidak pernah melihat ibunya bercanda. "Baik nyonya." Nanny menjawab singkat dan langsung membawa Anne ke kamarnya. "Wah, seharusnya aku dilah
Read more

30.

Tok tok“Nona, saya sudah membawa pelayan-pelayan barunya.” Anne bisa mendengar nanny berbicara dari luar kamarnya. Ia sedang bersantai di kamarnya setelah selesai makan malam. Lucy membawakan teh hangat dan pergi menyiapkan air mandinya, ketika Nanny tiba.“Silahkan masuk nanny.”“Nah, sekarang perkenalkan diri kalian kepada nona.” Nanny memerintahkan mereka ketika sudah masuk ke dalam kamar Anne.“Selamat malam nona, perkenalkan nama saya Hilda. Saya sudah bekerja di kastil ini selama lima tahun.”“Perkenalkan nama saya Nana dan sudah bekerja disini selama lima tahun seperti Hilda.”“Hmm, berapa usia kalian?”“Saya berumur tujuh belas tahun ini nona, sedangkan Nana tahun ini berumur enam belas tahun ini.”‘Hmm baguslah mereka semua memiliki warna rambut yang berbeda-beda, walaupun aku mungkin akan bisa mengingat suara mereka dalam bebera
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status