All Chapters of Putri Terakhir Kerajaan Verdant: Chapter 11 - Chapter 20

53 Chapters

11.

Tak terasa malam sudah tiba, mereka berhenti sebentar untuk makan di sebuah restoran. Anne bisa mencium aroma berbagai makanan ketika berjalan masuk dituntun oleh Chris. Suasana di dalam restoran tidak terlalu ramai. Anne dan Chris kemudian duduk di meja dekat dengan jendela. “Kamu ingin memesan apa? Apa makanan kesukaanmu Anne?” “Aku suka apa saja kak.” “Baiklah, kamu sepertinya harus makan lebih banyak daging.” Chris akhirnya memesan steak dan semangkuk sup untuk Anne. Anne hanya duduk diam memikirkan sesuatu, sambil menunggu makanannya datang. Chris mencoba mengajak Anne berbicara, apa yang bisa ia bicarakan? “Hei Anne, apakah kamu pernah mencoba Cold Slime
Read more

12.

“Wah, kamu sudah bisa mengumpulkan energi di tanganmu. Sekarang coba untuk melepaskannya keluar dari tubuhmu, sama seperti ketika sedang menghela nafas.” Anne tidak bisa membayangkan bagaimana bisa sesuatu yang ada dalam dirinya keluar begitu saja, tangannya tidak memiliki lubang seperti hidung! Anne hanya bisa membayangkan asap keluar dari tangannya. “Tidak Anne, jangan mengepalkan tanganmu semakin keras dan menegangkan ototmu, justru kamu harus merenggangkannya.” Anne takut bila ia merenggangkan tangannya, energi tersebut malah akan kembali menyebar. Perlahan ia mulai mencoba untuk rileks dan kembali membayangkan asap yang keluar dari tangannya.  “Apa kamu bisa melihatnya Anne?” Chris memegang tangan Anne dan mencoba menyentuh energi tersebut. Perlahan Anne membuka matanya dan sekilas melihat sesuatu berwarna kuning di tangannya, dan segera hilang. Ia kembali mencoba mengeluarkannya dengan mata terbuka. Setelah mencoba selama setengah j
Read more

13.

Anne sudah terbiasa sendiri sekarang. Walaupun ada para pelayan yang selalu menemaninya, mereka sangat diam. Bila Lyre dan Vena disini, mereka pasti sedang berebutan ingin menata rambut Anne. “Tolong kepang saja rambut saya dengan rapi.”“Baik nona”Lagi-lagi gaun yang digunakannya terlalu besar. Apakah ini gaun Kak Fricsia?“Tolong siapkan juga gaun dan aksesori yang pantas untuk bertemu dengan kaisar besok.”“Apakah nona menginginkan warna khusus untuk gaunnya?”“Merah. Saya akan tinggal disini untuk sementara, jadi tolong siapkan beberapa gaun lainnya.”“Baik no
Read more

14.

Tok tok “Nona sudah siap?” Kent memanggil dari luar kamar Anne. “Iya, ayo berangkat.” Anne terlihat cantik dan lebih dewasa dengan gaun biru muda yang elegan. Walaupun baru kemarin Anne diukur, para pelayannya bisa segera menyediakan gaun yang pas. Kent masuk ke dalam kamar Anne dan menuntun Anne ke ruang makan. Di sana Chris sudah menunggu sambil membaca sesuatu di tangannya. Chris terpesona melihat sosok Anne yang memasuki ruangan. “Wah, Anne apakah kamu benar baru berumur sebelas tahun? Silahkan duduk Anne.” Chris berdiri untuk menyambut Anne dan menuntunnya untuk duduk. “Maaf aku selalu menunjukkan diriku yang berantakan.” Anne tersipu mengingat dirinya yang selalu tampil berantakan karena melakukan banyak perjalanan. “Hahaha, kamu selalu terlihat cantik walaupun berantakan.” “Apa yang sedang kakak baca?” “Oh ini? Hanya beberapa berkas yang aku temukan semalam. Walau beberapa terlihat tidak penting, tapi sepertinya
Read more

15.

“Ini adalah tamu kaisar, tolong bukakan pintunya.” Anne bisa melihat siluet dari para penjaga ruang kerja kaisar, mereka terlihat sangat besar. Melihat mereka, membuat Anne memikirkan Hans. Sudah beberapa hari sejak terakhir mereka bertemu. Ah, aku harus fokus memikirkan mengenai kaisar dulu.Kaisar sedang berdiri membaca beberapa berkas di samping jendela besar. Walaupun sudah lama Kekaisaran Terra tidak berperang, Kaisar Pitrus terlihat sangat kekar. Terlihat jelas bahwa ia selalu melatih tubuhnya. Kaisar terlihat memiliki tubuh yang sedikit gelap dan rambut berwarna hitam kelam.“Hm, siapakah nona muda ini yang berani menghadap kaisar?”“Selamat siang yang mulia, saya Annette de Voinn putri terakhir keluarga Voinn. Terima kasih telah bersedia bertemu dengan saya.” Anne mengucapkan salam dengan canggung. Ia bisa merasakan dadanya yang panas seperti terbakar. Wah, aura yang dikeluarkan seorang kaisar memang sanga
Read more

16.

Sang kaisar sepertinya belum hadir di ruang makan ketika mereka tiba. Permaisuri terlihat sedang duduk sambil bercakap-cakap dengan anak perempuannya. Permaisuri Larra terlihat sangat anggun dengan gaun putih dan rambut coklatnya yang bergelombang. “Nona Annette de Voinn dan Tuan Christopher Verlant telah hadir.”  Panglima tersebut mengumumkan kedatangan mereka. Sejenak mereka berhenti berbincang dan memperhatikan Anne datang menghampiri meja makan.  “Perkenalkan saya adalah Annette de Voinn, Terima kasih atas undangannya Yang Mulia.” “Saya adalah Christopher Verlant, Yang Mulia.” Mereka membungkuk memberi salam kepada Permaisuri Larra. Permaisuri membalas dengan anggukkan singkat dan mempersilahkan mereka untuk duduk. “Hallo Anne, mohon memaklumi anak-anakku yang berisik ini ya. Sepertinya memiliki lima anak memang sedikit berlebihan.”  “Hanya Hera yang berisik sebenarnya.” Parlo tidak mau Anne menganggapnya ber
Read more

17.

“Anne, kamu paling suka bermain apa?” Hera tiba-tiba bertanya.“Hmm, aku suka bermain bersama kakakku di taman, sambil menikmati harumnya bunga yang bermekaran. Aku juga bisa berlari dengan bebas di taman, karena tidak perlu takut tersandung atau terjatuh.” Anne sangat senang berlarian di ladang yang ada di taman. Rumput di ladang sangat empuk bahkan ketika Anne terjatuh ia tidak merasa sakit. Ladang di tamannya juga tidak ada batu dan sangat luas.“Taman di istana juga sangat indah! Terutama ketika malam hari tertimpa cahaya bulan. Taman bunga Moon Peony saat ini sedang bermekaran dan akan memantulkan cahaya bulan. Ayo kamu harus melihatnya!”
Read more

18.

BRAKK“ANNE! Hah … hah ….” Hera berteriak memanggil Anne ketika memasuki kamar tersebut. Ia terlihat terengah-engah sehabis berlari.“Hera! Dari mana saja kamu?” Rein sudah bersiap memarahi Hera.“Kamu tidak apa-apa Anne? Apa yang terjadi? Ketika aku kembali kamu sudah tidak ada. Kami berkeliling mencarimu kemana-mana.”“Hhhh …, sepertinya kamu mencarinya di hutan yang salah.” Rein mendengus meledek Hera.“Huhuhu, maafkan aku Anne ….” Hera mulai menangis melihat semua luka pada tubuh Anne.“Ada ap- Anne! Kamu kenapa?” Chris terkejut melihat keadaan Anne yang berantakan dan penuh luka. Ia mendengar adanya keributan dari kamarnya, dan memutuskan untuk datang.“Aku tidak apa-apa kak, aku hanya terjatuh di taman.” Anne tidak ingin membuat Chris khawatir, lebih baik tidak memperpanjang masalah.“Permisi, saya akan me
Read more

19.

Dengan terpaksa Rein berdiri dan mengeluarkan tongkat sihirnya. Ia menutup matanya untuk berkonsentrasi dan mulai membisikkan sebuah mantra. Mulai terbentuk gelembung-gelembung air di udara yang bersatu menjadi gelembung besar.“Waah! Bikin yang lebih besar kak!”Anne yang baru pertama kali melihat sihir merasa sangat takjub Rein bisa membuat gelembung air sebesar itu. Ia pernah meminta Chris menunjukkan sihinya, tetapi karena elemen Chris adalah angin, Anne tidak bisa melihatnya.Rein mulai berusaha untuk membentuk gelembung tersebut menjadi sesuatu. Sekeras apapun Anne berusaha untuk melihat, ia masih tidak tahu bentuk apa yang dibuat oleh Rein.“Apa kamu bisa melihatnya Anne? Itu adalah bunga mawar!” Hera yang tidak sabar akhirnya memberitahu Anne.“Hmmm, oh iya sepertinya aku bisa melihatnya sedikit, karena bentuknya besar aku bisa melihat dengan lebih detail. Ternyata bunga mawar memiliki bentuk yang rumit.”
Read more

20.

“Ada apa Collin? Apa sudah ada yang membawa kabar?” “Ketika kita sampai di Kastil Yunne, seseorang dari pasukan menghampiri saya. Maaf nona ia mengabari bahwa ... Duchess Voinn telah tertangkap d-dan … dibunuh oleh pasukan Wart.” Collin tidak berani menatap muka Anne.  Collin awalnya ingin memberitahu Chris terlebih dahulu, tidak yakin untuk memberitahu Anne secara langsung. Ia tidak menyangka Anne akan menanyakannya tak lama setelah mereka tiba. Anne diam terpaku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Ia sama sekali tidak menduga akan mendengar kabar buruk ini. Ia bertanya untuk mendapatkan kabar baik. Air mata perlahan mengalir di pipi putihnya. Anne menangis dalam diam. Chris juga sangat terpukul mendengar kabar buruk ini. Ia merasa frustasi dengan keadaan yang terus semakin buruk. Bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan Anne sendiri di sini. Chris segera memeluk Anne, ketika melihatnya menangis. Chris juga tidak bisa menah
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status