Semua Bab Putri Terakhir Kerajaan Verdant: Bab 31 - Bab 40

53 Bab

31.

“Ini saja nona?” Collin sudah berhenti menulis. Anne selalu takjub dengan kemampuan Collin. “Iya, seperti itu saja. Tolong bacakan apa yang sudah kamu tulis Collin.” Ia meminta Collin membaca bukan karena mempertanyakan kemampuan dan kesetiaan Collin, melainkan karena ia sendiri ingin belajar agar suatu hari nanti ia bisa menulis surat sebaik Collin. “Baik. Tolong segel surat-surat itu dengan cap keluarga Voinn. Tidak perlu mengirimkan surat-surat ini. Aku sendiri yang akan memberikannya kepada mereka besok ketika upacara sudah selesai.”  Berbeda dengan Luke, Collin memiliki cap keluarga Voinn. Ini adalah karena ia lah yang mengurus semua bisnis ayahnya ketika ayahnya sedang tidak ada di Terra. “Baik nona.” Collin pergi mengambil cap nya dan setelah selesai menyegel surat-surat itu ia kembali lagi ke kamar Anne. “Ini nona, saya sudah menyegelnya.” “Baik, terima kasih banyak Collin. Kamu bisa menaruhnya di meja dan pergi untuk beri
Baca selengkapnya

32.

“Annette de Voinn dari keluarga Voinn, silahkan maju ke hadapan Kaisar Pitrus.”  Mendengar namanya dipanggil, Anne dan Kak Chris segera bangkit berdiri. Mereka berjalan perlahan ke tengah aula. Suasana yang sangat hening, membuat Anne gugup. Ia masih tidak berani melihat ke belakang dan hanya fokus kepada Sang Kaisar. Setelah tiba di depan Kaisar, Kak Chris melepas genggamannya dan kembali ke tempat duduknya. Anne meletakkan kedua tangannya dengan anggun di depan tubuhnya, seperti yang sudah diajarkan marchioness. Anne tidak bisa fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh imam yang memimpin upacara tersebut, ia hanya bisa mendengar detak jantungnya yang berdetak dengan sangat kencang. ‘Tenang Anne, semua akan baik-baik saja. Ini bukan upacara besar, dan aku hanya perlu membaca sumpah dan kembali ke tempat duduk.’ Anne mencoba menenangkan dirinya, ia harus mendengarkan aba-aba dari imam ketika ia harus mulai membaca sumpahnya. Anne menutup
Baca selengkapnya

33.

“Emm, bagaimana dengan baju ini. Kira-kira berapa harganya?” Anne masih tidak mau menyerah. Anne menunjuk baju yang dikenakannya sekarang. Walaupun memiliki desain yang polos dengan sedikit renda sebagai hiasan, Anne bisa merasakan bahwa kualitas dari kain ini cukup bagus. “Gaun yang nona kenakan sekarang menggunakan kain sutra. Kalau tidak salah harganya sekitar seratus delapan puluhan keping emas dan beberapa ratus perak. Saya tidak ingat dengan pasti karena waktu itu banyak membeli gaun yang lain juga.”  Nanny bisa mengingatnya karena itu adalah gaun yang paling murah dari semua gaun yang di pesan. “Apakah gaun ini sudah termasuk mewah?” Anne merasa sudah memilih gaun yang paling polos dari semua yang dipesan oleh marchioness. “Iya, rata-rata harga gaun yang dikenakan seorang bangsawan berharga sekitar seratus hingga ribuan keping emas, tergantung hiasan dan bahan yang digunakan. Biasanya yang membuatnya mahal adalah karena menggunakan
Baca selengkapnya

34.

“Ini nona, total harganya adalah 2058 koin emas” Lelaki itu kembali dengan beberapa kotak yang diikat pita.‘Ah, aku tidak menyangka pin itu akan begitu mahal. Bagaimana ini? uangnya tidak cukup.’“Tolong kirimkan tagihannya ke kediaman Voinn.” Nanny menjawab sebelum Anne bisa berkata apapun.“Baik, terima kasih nona.” Lelaki itu membungkuk memberi salam.“Apakah bisa seperti itu nanny?” Anne bertanya ketika Hans menuntunnya keluar.“Iya tentu saja nona, bangsawan tidak membawa uang kemana-mana.” Nanny menjawab santai.“Oh, iya. Kalau boleh tahu, siapa nama pedagang itu?” Anne berbalik dengan cepat, memandang pemilik toko sihir tersebut.“Namanya adalah Farrol. Farrol Akilanyc, nona.” Jawabnya singkat.“Hmm, baiklah. Terima kasih atas infonya.”‘Farrol, semakin dipikirkan aku semakin penasaran dengan orang in
Baca selengkapnya

35.

“???? itu saja?” Anne kebingungan mendengar isi surat itu.“Iya. Hanya itu.”“Apakah mereka menuliskannya dengan terburu-buru? Mungkin tempat mereka bersembunyi sudah ketahuan?” Seketika muka Anne menjadi pucat membayangkan keadaan mereka di sana.“Itu jelas bukan Kent yang menuliskannya.” Hans tahu walaupun Kent pendiam, tidak mungkin ia menulis seperti itu.“Itu adalah Gevdi, nona. Kepala pengawal kastil ini. Ia memang tidak suka berbasa-basi dan tidak terlalu memperdulikan tata krama.” Collin segera menjelaskan, sebelum mereka salah paham. Gevdi Kulani adalah kepala pengawal Kastil Yunne selama lebih dari sepuluh tahun. Ia bukan berasal dari keluarga bangsawan, sehingga tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Walaupun begitu Gevdi memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan semua ksatria di bawahnya sangat menghormatinya, bahkan yang berasal dari keluarga bangsawan sekalipun.
Baca selengkapnya

36.

-- “Maaf membuat kalian lama menunggu,” Anne merasa tidak enak membiarkan tamunya menunggu terlalu lama.“Hahaha, tidak apa-apa Anne. Lagi pula memang Hera yang sembarangan datang tanpa pemberitahuan.”“Kastil ini sangat indah Anne, akhirnya setelah sekian lama aku bisa berkunjung ke sini.” Parlo yang baru pertama kali berkunjung, sangat menyukai desain Kastil Yunne yang elegan dan tidak berlebihan.“Kami mengatakan akan pergi membeli hadiah untuk Kak Luna, sehingga diperbolehkan pergi. Kami hanya membeli beberapa barang dan langsung pergi kesini, hihihi. Mereka semua sibuk mempersiapkan pesta kakak dan tidak akan menyadari kita tidak ada.” Hera sudah semakin
Baca selengkapnya

37.

“Oh ya Anne, apakah ada info baru dari tim pencari? Ayah mengatakan bahwa pasukan Wart tahu bahwa Verto masih hidup dan mengarahkan hampir seluruh pasukannya untuk mencari. Pasti kalian juga jadi semakin sulit untuk menemukannya.”“Oh tidak …, semoga kita bisa menemukan kakak lebih dulu dari mereka ….” Anne terlihat khawatir mendengar kabar tersebut, terlebih lagi karena ia hanya mengirimkan beberapa orang untuk mencari. Apakah ia perlu mengirim tim pencari lainnya?“Aku sudah kuduga hal ini akan terjadi, karena itu aku meminta beberapa penyihir untuk membantu mencari bersama dengan Jeremy.” Marchioness sudah sedikit curiga karena Jeremy sangat kesulitan menemukan Verto. Syukurlah ia memutuskan untuk mengirimkan beberapa penyihir untuk membantu.“Kemarin, kami
Baca selengkapnya

38.

“Walaupun ukuran dan letak kerajaan mereka serupa, Kerajaan Yull memiliki sistem pertanian dan peternakan yang sangat maju dan stabil. Mereka juga dikelilingi oleh gunung es, tapi mereka bisa menciptakan teknologi rumah kaca agar tanaman tetap bisa tumbuh dengan baik walaupun di suhu yang rendah. Sebaliknya, Kerajaan Wart yang memiliki cuaca bersahabat justru terlalu mengandalkan hasil alam dan tidak berusaha …”  Tok tok Nona Kiara langsung berhenti ketika mendengar seseorang mengetuk pintu. “Permisi nona, Tuan Cabel pemilik toko sihir sudah datang dan menunggu di ruang topaz (ruang tamu),” kata Collin ketika ia masuk. “Terima kasih Collin, aku akan segera ke sana. Nona Kiara, kelas ini sampai sini saja. Saya tidak akan lama, jadi kelas sore tidak perlu dibatalkan.” “Baik, untuk kelas sore bagaimana bila kita belajar di luar? Sudah lama kita tidak belajar di luar.” “Iya! Pasti akan menyenangkan. Kak Chris juga mengatakan bahwa kan
Baca selengkapnya

39.

“Ibu, Anne. Aku akan kembali ke Crotta selama beberapa hari, ketua mengirimku dalam sebuah misi.” Chris mengumumkan ketika mereka sedang makan malam. “Kapan kamu akan berangkat?” Memang sudah terlalu lama Chris tidak bekerja, ia juga tidak bisa membujuk temannya untuk kelonggaran ini terus menerus. “Aku harus segera berangkat besok pagi, karena perjalanan yang jauh.” “Jangan lupa mengunjungi Rose ketika kamu di sana. Sudah lama kalian tidak bertemu, pasti ia khawatir. Kapan kamu akan menikahinya?” “Ibu, aku masih dua puluh tahun. Masih banyak yang harus kupelajari.” “Hahaha, tak usah malu-malu. Ibu sudah menikah ketika berumur dua puluh tahun.” “Ibu, kumohon hentikan omong k
Baca selengkapnya

40.

“Ah!” Anne menjerit kecil karena hampir terjatuh. Untunglah Rein berhasil menahannya tepat waktu. “Haha, seingatku seseorang mengatakan bahwa anda sudah lancar berdansa Anne.” “Ini karena kita berdansa tanpa menggunakan lagu, yang mulia.” Anne berusaha membela dirinya.  ‘Aku pasti tidak bisa berdansa dengan baik karena belum pernah berdansa dengannya, atau mungkin karena dia masih belum terbiasa dengan gaya dansa ini sehingga tidak bisa menuntunku sebaik Hans.’ “Apa saya perlu memperagakannya yang mulia?” Hans menawarkan diri. Ia sudah terbiasa berlatih dengan Anne, ia juga bisa melihat Anne sangat gugup berdansa dengan Rein. “Iya, sepertinya anda perlu banyak belajar dari Hans, yang mulia.” Anne dengan gugup melepas genggaman Rein dan berhenti berdansa. “Hmm, baiklah. Aku akan mengamati dengan seksama dari sini.” “Ayo Hans.” Anne menjulurkan tangannya, menunggu Hans menuntunnya untuk berdansa. Dan ketika mereka sudah di t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status