“Idun! Stop, jangan makan apa pun lagi. Sekarang bantu gue buat cari Kak Dida,” seru Arya, yang langsung menarik partner-nya itu. Perasaan khawatir kini melanda Arya, dia tidak ingin kehilangan salah satu membernya. Apalagi Dida memiliki peran penting ketika nanti mereka menghadapi pertarungan tim. “Kenapa?” tanya Idun yang tersentak, karena dengan tiba-tiba Arya menarik dirinya. “Padahal aku masih pengin makan,” keluhanya kemudian. “Ini jebakan, Dun. Mereka sengaja memberikan kita makanan dan meminta kita makan tanpa henti. Lo bisa lari sendiri, kan? Gue rasanya agak repot kalau harus narik elo terus.” Mata Idun membulat. “Jebakan? Oke-oke, kamu lepas aku. Aku akan membantumu mencari Kak Dida,” timpal Idun. Sesuai permintaan Idun, Arya langsung melepaskannya. Namun, Idun malah tersungkur karena dia tidak dalam posisi seimbang. “Buset. Arya, selow dikit napa?!” teriak Idun sembari meringis kesakitan. Arya tak menggubris, dia se
Baca selengkapnya