Baru saja Tiara berdiri ingin pergi, tangannya ditahan. “Temenin gue makan, lo belum jawab pas gue tanya kabar lo.” ‘Curang! Bayu sialan!’ Jantung Tiara berdetak kencang, ia tidak mengerti dengan sikap manis Bayu yang begitu tiba-tiba. “Gu-gue ... gue baik-baik aja. Sehat sentosa, adil, dan makmur. Lo nggak lihat gue makin gemuk sekarang?” Tiara gugup dan langsung melepas tangan Bayu yang masih memegang tangannya. Bahkan gadis itu sampai salah tinggah dan bicara melantur. Bayu hanya mengangguk. “Lalu, kenapa lo nggak telepon atau nemuin gue beberapa hari belakangan? Lo sakit?” “Hah?” “Iya, lo biasanya nggak jelas telepon gue atau tiba-tiba ada di depan gue dimanapun itu.” Tiara mengedip-ngedipkan matanya, sepertinya telinganya rusak atau Bayu sedang mempermainkannya? “Hahaha ... rindu itu emang berat. Yah, gue suka cara lo. Sangat gentle. Lakuin ini buat gue aja ya, Bay. Biar gue nggak makin banyak saingannya lagi.” Tiara menutup wajahnya, perasaannya tidak karuan. Mau ini adal
Terakhir Diperbarui : 2022-05-18 Baca selengkapnya