CXXVII. Lembah Gila
Dengan manik ungu besarnya, Amanda bertanya maksud Illarion. "Jadi Tuan akan mengingat hamba sebagai apa?" "Tentu saja seorang pengkhianat," jawab Illarion sambil memamerkan senyum sinisnya. 'Ia yang duluan berselingkuh dengan pria lain kan.' Amanda masih tersenyum walau matanya menunjukkan kesedihan, gadis itu bersandar di kursinya. 'Ia akan mengingatku sebagai keluarga Baginda Ratu rupanya.' Kereta kuda pun berhenti, ketukan pelan di pintu kereta menampilkan wajah tua milik Duke Gramer. "Pangeran, dari sini kita akan berjalan kaki atau mengendarai kuda," ucap pria tua itu. Illarion keluar dari keretanya kemudian membantu Amanda untuk turun. "Kau mengendarai Blake saja, aku yang akan menuntunnya." "Tid
Read more