Semburat kemerahan langsung menerpa wajah pucat Amanda, manik ungunya bergetar melempar pandangan ke arah lain dengan malu-malu. “Ti-tidak ada, aku akan kembali ke kamar,” ucap Amanda gugup dan langsung berbalik, membuat tangan Illarion di pergelangan tangannya terlepas. Pria tampan itu kembali melihat punggung gadis mungil itu yang berjalan menjauhinya, sebuah napas berat dihembuskan oleh Illarion. “Ck! Apa sih yang aku pikirkan…,” gumamnya. “Aku tak boleh bahagia, dan melupakan balas dendam ini,” ucap pria dengan manik kelam itu. Bayangan ketika ibunya terbakar dan menjerit-jerit mengatakan ‘balaskan dendamku Illarion!’ selalu menjadi mimpi di tiap-tiap malam pria itu. “Aku ingin tidur dengan tenang. Lagi,” gumam pelan Illarion sembari kembali mengaduk cairan
Terakhir Diperbarui : 2021-12-23 Baca selengkapnya