Share

CXXII. Masa Lalu

Amanda hanya membalas dengan senyum canggung yang muncul di wajahnya. ‘Pria ini benar, tapi… itu tetap mengerikan.’

Illarion kembali menengadahkan kepalanya, menatap lukisan besar di belakang Amanda.

“Istri keduaku, seseorang yang bersinar. Bahkan terkadang aku berpikir sinarnya begitu menyilaukan, hingga aku harus menutupi mataku sejenak." Illarion tertawa pelan, seakan mengingat kenangan kecil yang tak akan pernah kembali.

Tawa yang membuat dada Amanda berdenyut. ‘Sakit, aku cemburu?’

Tapi tak lama tawa itu tampak, air muka Illarion langsung berubah begitu cepat menjadi kelam. "Tapi aku menarik sinarnya dengan cepat. Harusnya

missingty

Terima kasih telah membaca. Dukung penulis dengan VOTE novel ini ya ^^

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status