“Tuan, aku sudah mengatakan semuanya dengan jujur, tolong lepaskan aku.” Permohonan itu membuat Zhang Yuan menganggukkan kepala, menyetujui perkataan sang lelaki, namun di detik selanjutnya pedang di tangan Zhang Yuan melayang cepat, menyayat leher lelaki yang terikat di depannya. “Habisi semua yang tersisa, jangan biarkan seorang pun hidup!” Perintah Zhang Yuan dilaksanakan. Satu persatu prajurit musuh dibunuh tanpa ampun. Namun ada beberapa orang yang memiliki identitas sebagai prajurit Song menolak dan memohon ampun karena mereka hanya dalam keadaan terpaksa mengikuti musuh. Keraguan di mata beberapa prajurit yang akan mengeksekusi membuat Zhang Yuan kesal. Bahkan dengan berani ikut bermohon untuk mengampuni nyawa mereka. “Baik!” Wajah datar Zhang Yuan menatap ke sekeliling, ke semua orang yang menunggunya melanjutkan perkataan. Dengan langkah tegap dihampirinya beberapa orang yang bermohon tadi, “aku bisa mengampuni k
Baca selengkapnya