Beranda / Semua / Sang Panglima Perang / Bab 271 - Bab 280

Semua Bab Sang Panglima Perang: Bab 271 - Bab 280

290 Bab

Penuntutan Para Menteri

Hari ini kaisar Qin Huang tidak mengadakan pertemuan rapat dengan para menteri karena kondisi kesehatannya yang belum juga pulih. Sementara itu, mereka yang tak setuju kekuasaan sementara diambil alih oleh permaisuri mengajukan permohonan diri agar bisa bertemu dan melihat Qin Huang secara langsung. Namun para pengawal istana dikerahkan permaisuri dan mengusir semua menteri karena dianggap telah mengganggu waktu istirahat kaisar dan menghambat proses pemulihannya. Dua hari berlalu, para menteri tak menyerah melakukan hal yang sama, berlutut di depan istana Qin Huang, bahkan serentak mengancam akan melepaskan jabatan masing-masing jika Qin Huang masih tak mau bertemu dengan mereka. Sementara itu di dalam istana, Qin Huang yang sudah semakin lemah, menahan semua perkataan dari para menteri. Desakkan dari mereka di saat ketidakberdayaannya mendorong Qin Huang untuk menunjukkan diri pada mereka. Meski beberapa ini menghindari pertemuan rapat agar para m
Baca selengkapnya

Hal Penting Dari Tabib Yao

Di sisi lain, seorang pelayan perempuan terbaru-buru menemui permaisuri dan menyampaikan sesuatu yang membuat wajah permaisuri terkejut. Rasa cemas berlebihan ditunjukan juga lewat gerak jari tangan yang saling mencengkeram. Dia memerintahkan seorang pelayan menyediakan sesuatu untuk dibawa ke penjara istana. Saat itu Xu Xiao yang telah berada di istana setelah mengetahui tabib Yao ditangkap. Seperti biasa dia menginterogasi sendiri tabib Yao, menjalankan rencana Zhang Yuan. Namun baru beberapa menit menginterogasi, seorang penjaga menjeda dan menginformasikan bahwa permaisuri datang langsung ke penjara dan ingin menemui tabib Yao. “Katakan pada permaisuri, tempat ini tidak cocok dengan permaisuri. Terlebih, masalah tahanan ada aku yang menanganinya, jadi yang mulia permaisuri tidak perlu khawatir!” Meski telah menyampaikan pesan penolakan kepada penjaga tahanan untuk diteruskan pada permaisuri, tapi di beberapa menit kemudian, permaisur
Baca selengkapnya

Trik Tersembunyi

Di depan pintu yang tertutup, Zhang Yuan dan permaisuri saling memandang dalam diam. Tatapan keduanya mengisyaratkan rasa tak senang akan kehadiran masing-masing. “Tuan Zhang, aku tahu kau tak senang dengan keputusan Yang Mulia. Jika kau mau aku bisa membantumu memohon agar Yang Mulia mengijinkan kau memimpin pasukan bantuan ke perbatasan.” “Tidak perlu merepotkanmu, Yang Mulia. Jika aku memang mau, aku bisa mendapatkannya dari yang mulia kaisar dengan cara apa pun,” balas Zhang Yuan datar. Dia menjura singkat lalu berjalan menjauhi permaisuri. Namun baru beberapa langkah permaisuri memerintahkannya untuk berhenti. Permaisuri berjalan mendekati, menghentikan langkahnya ketika mereka berdekatan dan saling berhadapan, “sekarang aku yang menentukan semua keputusan di dalam kerajaan. Meski pun kau mau, kau tak bisa mendapatkannya tanpa persetujuan dariku!” Zhang Yuan tersenyum kecil, mendengus remeh, “sebentar lagi, saat Yang Mul
Baca selengkapnya

Mengumpulkan Bukti

Xue Yan melotot, “panglima Zhang memang seperti yang dikatakan orang-orang. Pintar dan cerdik! Tak ada sesuatu yang tersembunyi tak bisa kau ketahui. Kalau begitu ijinkan aku memperkenalkan diri.” Xue Yan memulai pembicaraan dengan menyebut nama jenderal terdahulu—teman seperjuangan ayah Zhang Yuan. Xue Yan adalah cucu kesayangan dari seorang jenderal yang memiliki kontrak pernikahan dengan Qin Huang yang pada saat itu masih sebagai pangeran biasa, namun di saat sang kakek meninggal dia diculik oleh sekelompok prajurit, dipenjarakan sampai dewasa. “Karena kau sudah tahu seseorang menggantikanmu, apa kau tak berpikir untuk mengambil kembali identitas aslimu?” “Dan menggantikan posisi permaisuri dari permaisuri palsu di dalam istana?” tambah Xue Yan menggeleng miris, “hidupku sudah jauh lebih bahagia dengan identitasku yang sekarang. Daripada harus hidup terkurung dalam istana, lebih baik menjadi wanita biasa yang bebas melakukan apa saja
Baca selengkapnya

Bukti Kejahatan Permaisuri

“Yang Mulia!” Zhang Yuan muncul dengan cepat, menghentikan tindakan permaisuri. “Maaf karena datang terburu-buru. Ada seseorang yang ingin menemuimu.” Zhang Yuan melirik sekilas ke arah permaisuri yang menatapnya dengan tajam. Namun hal itu justru semakin menyenangkan karena sebentar lagi rahasia besar permaisuri akan terbongkar. “Tabib Yao!?” Qin Huang sontak berdiri dari kursi, sendok yang berada di dekat mulutnya ditepis. Bahkan permaisuri pun tak kalah terkejutnya dengan kehadiran tabib Yao, bisa terlihat betapa geramnya dia saat itu melalui jemari tangan yang mencengkeram kuat sendok di tangannya. Tabib Yao dengan berani melangkahkan kaki mendekati Qin Huang. Dia segera berlutut dan menyuarakan permintaan keadilan untuk dirinya. Jika bukan karena pertolongan seseorang dia benar-benar telah meninggal. “Jangan bertele-tele, tabib Yao. Ceritakan yang sebenarnya!” Tabib Yao melirik permaisuri dengan wajah ragu h
Baca selengkapnya

Hubungan Masa Lalu Dan Masalah Masa Sekarang

“Bagaimana kondisi Yang Mulia, Nona Xue Yan?” Xue Yan membuang napas panjang, Qin Huang memang telah terkena racun dingin tapi untung saja belum menyebar sampai ke jantung. Sekarang hanya bisa mengulur waktu selama proses peracikan penawar racun dengan tak memberikan dia ramuan herbal. Zhang Yuan terdiam sejenak melihat Qin Huang terbaring di tempat tidur. Saat itu Xu Xiao masuk dan memberitahukan kalau masalah kaisar yang sengaja ingin mereka sembunyikan telah diketahui oleh semua menteri dan bahkan telah menyebar ke seluruh wilayah. “Dugaan panglima Zhang benar. Sepertinya rencana ini telah mereka susun sejak awal. Sekarang kita harus bagaimana? Musuh pasti akan menggunakan kekacauan ini untuk menyerang.” “Tenanglah komandan Xu Xiao. Justru kita harus masuk dan kalau perlu kita ikuti rencana mereka. Buat mereka merasa akan menang, dengan begini baru bisa mengetahui apa tindakan mereka.” “Tapi bagaimana dengan Yang Mulia
Baca selengkapnya

Lika-Liku dan Kelemahan Qin Huang

“Yang Mulia, sebenarnya keberanianku ini tak akan ada, tapi saat memikirkan permainan go waktu itu, aku paham kau memiliki kesulitan sebagai seorang kaisar. Jika tebakanku benar, Yang Mulia sengaja membiarkan aku memahami maksudmu. Kau bukannya tak mau membiarkanku memimpin ke medan perang, tapi karena ingin aku mengetahui apa yang menjadi kelemahanmu dan seperti apa situasimu.” “Oh?” Qin Huang mengangkat dagu, membusungkan dada dengan wajah datar, “jadi, apa yang kau pahami, panglima Zhang?” “Racun dingin!” Zhang Yuan melanjutkan perkataannya beberapa detik kemudian ketika Qin Huang berusaha menyembunyikan kepanikan di wajah. Dengan menghubungkan keterkaitan rumor di masa lalu dan rumor racun dingin yang sengaja disebarkan oleh pelayan pribadi permaisuri. “menurutku, Yang Mulia lebih tahu jelas apa alasan permaisuri ingin menyebarkan rumor di masa lalu dan membiarkan seluruh kerajaan mengetahui kondisi kesehatan kaisar sekarang ini di t
Baca selengkapnya

Prajurit Seratus Berkumpul!

“Bagus! Setidaknya di sisa hidupku ini, aku bisa melakukan yang terbaik untuk kerajaan. Zhang Yuan, kau tahu sendiri sekarang racun dingin telah masuk ke tubuhku, setelah semua ini berakhir atau pun jika aku telah tiada, tolong pimpin putera mahkota meneruskan takhtaku dengan baik.” “Yang Mulia, aku sudah memerintahkan seorang tabib untuk mencari penawar racun, jangan khawatirkan hal ini. Yang terpenting sekarang biarkan aku mengatasi masalah ini.” Qin Huang mengangguk bangga, dia mengeluarkan token perintah prajurit seratus dan menyodorkannya, “sehebat apa pun suatu pasukan, akan sia-sia jika dipimpin seseorang yang tak berguna. Panglima Zhang! Hanya kau yang layak menjadi pemimpin mereka.” Wajah Qin Huang yang pucat menjadi tegas, “dengarkan titahku! Panglima Zhang Yuan, kau dihukum untuk menghabisi semua musuh kerajaan!” Segera Zhang Yuan menekuk satu lututnya ke lantai dan mengarahkan kedua tangannya ke depan dengan telapak tangan yang terbuka
Baca selengkapnya

Rakyat Yang Menyamar Menjadi Prajurit

Begitu berbalik sepasang mata Zhang Yuan menyaksikan kembali pemandangan tak asing belasan tahun lalu. Puluhan anak muda yang terbiasa hidup mewah, dilayani di kediaman, terbiasa makanan enak, mandi air hangat dan tidur di bawah selimut tebal, sekarang akan berubah drastis, merasakan hidup apa adanya tanpa pakaian mewah, makanan lezat, mandi air hangat, tidur beralaskan tanah dan diselimuti udara malam. Sementara Zhang Yuan memperhatikan puluhan pemuda yang adalah anak dan anggota keluarga para menteri, Liu Bai melaporkan tugas yang diberikan Zhang Yuan bahwa dia telah memastikan semua menteri tidak melakukan kecurangan dengan memanipulasi identitas pemuda yang datang. “Apa yang kalian tertawakan?” Zhang Yuan berbalik kembali, menghadap ke arah prajurit seratus, “bukankah kalian sedang menertawakan diri kalian di masa lalu?” Tawa di wajah prajurit seratus memudar. Jelas sekali pertanyaan yang diajukan Zhang Yuan telah menyinggung mereka.
Baca selengkapnya

Sampai Di Tujuan

“Sekarang hanya ada kita berdua, Ma Jun. Kalau kau ingin membunuhku, lebih baik jangan menunda lagi.” Ma Jun tersenyum, mendekati Zhang Yuan. Digeserkan Chao Jiming yang duduk di sampingnya dan menggantikan posisi itu. “Panglima Zhang, kau adalah lelaki hebat, bakatmu sangat luar biasa, tapi sayang kau memilih pemimpin yang salah.” Perkataan ini mengingatkan Zhang Yuan seperti apa tindakan Qin Huang di masa lalu. Hanya demi kekuasaan tega merencanakan pembunuhan terhadap saudara dan ayah sendiri. “Aku yakin dipenjaranya permaisuri pasti telah membuka keburukan Qin Huang. Orang yang membunuh ayah dan saudaranya sendiri hanya untuk kekuasaan sama sekali tidak pantas menjadi seorang pemimpin!” “Kalau bukan karena rencana licikmu dan permaisuri, hal itu tidak akan terjadi, Ma Jun. Kedua orang tuaku juga tidak akan meninggal dengan cara hina di depan mataku sendiri!” Rahang Zhang Yuan mengeras bersamaan terdengar samar kertakan gi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status