Home / Fantasi / CERMIN GERBANG CINTA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of CERMIN GERBANG CINTA: Chapter 41 - Chapter 50

84 Chapters

Bab 41 Lebih Cepat Lebih Baik

“Ma…mmaksud, Kakak?” tanya Momo heran dan gugup. Bagaimana …? Ah, aplikasi itu lupa dihapus! Apakah Gina memeriksa ponsel kami berdua? pikir Momo bingung.“Oh, maaf … maaf. Saya tidak bermaksud memarahimu. Saya hanya tegang, karena kamu tidak memberi kabar. Kalian ke mana saja kemarin malam?” tanya Gina setelah mengubah nada suaranya lebih lembut.“Hanya di rumah, Kak. Sinyal memang lagi error,” jawab Momo. Walau tidak memberi penjelasan terperinci, tetapi dia tidak berbohong. Mereka benar-benar berada di rumah, kan? Hanya bukan di dunia ini.“Bagaimana keadaan Pak Harry? Apa dia baik-baik saja setelah pulang?” tanya Gina.“Baik-baik saja, Kak. Seharusnya hari ini dia masuk kantor. Nanti Kakak lihat sendiri saja. Maaf, Kak. Apa masih ada lagi? Saya mau buru-buru mandi, sudah terlambat nih. Maaf, Kak,” kata Momo cepat-cepat mengakhiri.“Hah?! Kamu baru mau mandi?
Read more

Bab 42 Ciri-ciri Pengancam

Sesudah makan siang, Harry langsung mengajak Momo tanpa memberi alasan pada Gina. Momo tidak berani memandang wajah Gina, karena dia sudah melihat perubahan wajah Gina saat Harry memanggil Momo untuk keluar.“Pak, kenapa Bapak tidak memberi tahu pada Kak Gina kalau kita ke rumah Bapak untuk ….” Momo bingung melanjutkan perkataannya.“Hehehe, kamu juga sendiri bingung, kan? Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskan padanya, jadi lebih baik langsung menarikmu saja. Aku tahu kamu merasa tidak enak hati pada Gina, tapi tidak apa-apalah. Dia selalu mengerti, kok,” sahut Harry dengan enteng.Momo sangat ingin menceritakan tentang sikap Gina padanya, tetapi melihat Harry yang tidak merasakan perubahan sikap Gina, Momo menyimpan dalam hati dan fokus pada rencana mereka.Setiba mereka di rumah, keadaan cukup sunyi. Namun saat mereka masuk ke dalam rumah, suasana tegang sedang menyelimuti orang-orang yang duduk di ruang keluarga dala
Read more

Bab 43 Ken Bukan Adikmu

Mendengar ciri-ciri yang diungkapkan Agna, Harry dan Momo tersentak kaget seperti tersengat listrik. Ciri-ciri yang disampaikan Agna, mirip dengan Toni, anak buahnya Mira.“Kak, tolong jangan salah paham. Ada seseorang yang sangat kuidolakan, karena itu aku menyimpan fotonya. Aku menfotonya tanpa sepengetahuannya. Yah … pokoknya tolong jangan salah paham,” kata Momo tanpa melirik Harry.Harry mengerutkan keningnya. Dia bingung dengan perkataan Momo. Dan saat Momo memperlihatkan foto Toni pada Agna, hati Harry terasa teriris pisau. Sakit dan berdarah. Apakah Toni adalah idolanya? Bukan aku?“Eh, benar orang ini! Kamu mengidolakannya, Mo? Kamu kenal dia di mana?” tanya Agna beruntun saat melihat foto Toni.“Dia asisten bosnya Pak Harry, Kak. Dari sana saya mengenalnya. Dia memang sangat baik, karena itu saya mengidolakannya,” kata Momo dengan malu.“Mo, tolong jangan,” kata Agna langsung memegang
Read more

Bab 44 Clark Atau Kenta

“Tidak mungkin!!” seru Momo kebingungan. “Karena usia Clark lebih tidak cocok dengan usia adik saya, Kak!”“Tidak! Perbedaan usia Clark dan Ken tidak berbeda sangat jauh. Hanya keadaannya saja yang terlihat seperti kanak-kanak,” ungkap Agna sambil menghapus air matanya.“Apa maksudmu, Agna?’ tanya Hariyanto dan Anisa serempak juga terkejut.“Kak, ceritakanlah pada kami. Mengapa Kakak mengatakan kemungkinan Clark adalah adikku,” pinta Momo dengan suara memelas.“Saat aku masih tinggal berdua dengan Kerry, aku membawa masuk Ken. Kami bertengkar tetapi Kerry belum membawaku ke sini. Aku sudah jelaskan pada Kerry kalau Ken bukan anakku, aku hanya menolong temanku yang istrinya meninggal. Walau Kerry marah dan bisa menerima kenyataan itu, tetapi dia jarang pulang, bahkan kadang-kadang berminggu-minggu tidak pulang.” Agna menarik napas panjang. Dia sudah lelah dengan keadaan rumah tangganya
Read more

Bab 45 Dituduh Berbohong

Napas Clark tercekik. Dia tidak menyangka Harry akan bertanya tentang hal itu. Sampai saat ini dia belum mampu mengetahuinya. Padahal sudah lama dia mencari tahu keadaan itu. Dan dia sudah berusaha menyembuhkan Ken. Tapi tetap tidak berhasil.“Kalau itu aku tidak tahu,” kata Clark terus terang sambil menunduk.“Clark, Momo adalah kakakmu, kamu tidak bisa mengatakan hal itu padanya. Selain itu Momo lebih dewasa daripadamu. Kamu mengerti?” nasehat Harry. Clark menganggukkan kepalanya. “Sekarang katakan pada kami, kekuatan apa yang kamu miliki?”“Aku hanya tahu mengecilkan badan dan pendengaranku sangat bagus, Kak. Selain itu aku tidak tahu lagi,” kata Clark terus terang. Dia terus melihat Momo yang memperhatikannya sehingga Clark salah tingkah. Entah kenapa saat menjadi anak yang berbeda, dia bisa sangat akrab dengan Momo, tetapi sekarang, rasanya canggung.“Apakah kamu bisa menyembuhkan orang?” ta
Read more

Bab 46 Urusan Keluarga Atau Urusan Pacar?!

“Berbohong bagaimana? Sudah … sudah! Akan aku jelaskan. Tolong dengarkan dahulu!” Harry memilih mengalah dan tenang.“Oke! Jelaskan!” Toni mengucapkan dengan nada perintah, seolah-olah dia atasan dan Harry bawahannya yang bisa seenaknya diperintah.Terlihat wajah Harry kesal mendengar nada suara Toni, tetapi dia menelan salivanya. Walau hati dongkol, nada suara tidak boleh dongkol.“Seperti yang sudah kamu lihat, itu memang jadwal rutinku dan Gina telah menulisnya di agenda dengan baik. Tetapi aku punya urusan yang penting lainnya juga. Dan urusan itu tidak bisa ditunda. Karena menyangkut keselamatan orang-orang di sekitarku,” kata Harry dengan sangat sopan dan lembut.“Ah, apa kamu akan melamar Monita? Itukah yang kamu sebut urusan penting?! Hei, Harry, tolong hargai usahaku untuk memohon pada Ibu Mira untuk tidak membatalkan semua kontrak denganmu! Aku sudah bersusah payah dan sekarang kamu tidak mengangg
Read more

Bab 47 Hampir Ketahuan

“Eh?! Urusan keluarga, Kak. Saya kan belum punya pacar,” sahut Momo dengan kening berkerut. Dia sakit hati mendengar suara Gina yang ketus.“Oh, saya kira kamu pacarnya Pak Harry. Belum ya dia nyatakan cinta padamu!” sindir Gina.Walau Momo tidak menggunakan pengeras suara, tetapi suara Gina yang cukup keras dan suasana dalam mobil sedang sunyi, suara sindiran Gina terdengar sampai ke telinga Harry.“Kak Momo bersama Clark, Kak Gina!” Tiba-tiba Clark berteriak dekat ponsel Momo.Bukan hanya Momo yang terlompat kaget, tetapi Harry dan Gina juga. Mereka tidak menyangka Clark membantu Momo melawan Gina.“Clark?!” teriak Gina kaget. “Kenapa bisa Clark bersamamu, Mo?”“Aku kan adiknya Kak Momo. Tidak bisakah Kak Momo membawaku jalan-jalan? Mama dan Kak Gina sibuk terus. Jadi Kak Momo yang baik hati membawa Clark jalan-jalan, besok sore baru pulang!” kata Clark dengan suara ka
Read more

Bab 48 Yaya Berbicara

“Benarkah? Apa benar Harry sudah ada? Dia kembali ke rumah ini?”Mendengar namanya disebut, kening Harry berkerut. Dia merasa deja vu. Suara itu sangat familier di otaknya. Siapa?“Benarkah? Apa ada kemungkinan Kak Harry balik ke sini? Kenapa dia tidak mengunjungi kita? Ataukah dia telah melupakan kita?”“Jangan bicara sembarangan! Jika dia kembali, semoga dia tidak ketahuan. Jangan sampai orang-orangnya Ibu Mira mengetahuinya, dia pasti akan mati seperti Non Nesta!” Terdengar suara berbisik.“Iya. Semoga Kak Harry masih mengenal kita, Kak. Saya sangat rindu padanya. Dunia ini juga sangat merindukannya. Padahal kita sudah berharap, dialah yang membantu kita keluar dari penindasan Ibu Mira.”“Tapi untunglah, dia mengikuti pacarnya, Non Nika, melarikan diri. Kalau tidak, mereka berdua pasti sudah mati. Kita lebih tidak ada harapan lagi. Sekarang kita hanya bisa berdoa, semoga jika dia kembali, dia
Read more

Bab 49 Kekuatan Masing-masing

“Kamu bercanda, kan, Kak Momo?” tanya Clark tidak percaya.“Tidak. Aku tidak bercanda, karena aku juga masih bingung,” kata Momo dengan tegang.“Kalau begitu mari kita buktikan saja,” sahut Harry.“Caranya?” tanya Clark penasaran. “Yaya, kami belum tahu kekuatan kami. Apakah kamu tahu caranya supaya kami bisa mengetahui kekuatan kami yang sebenarnya?” tanya Harry pada Yaya.“Tentu saja bisa. Aku akan memperlihatkan pada kalian. Sekarang kalian hanya perlu saling berpegangan tangan. Dengan bantuan kami, kalian bisa melihat kekuatan kalian di masa depan. Namun tidak seluruhnya. Kalau mau tahu cara mengaktifkan kekuatan kalian, itu tergantung dari diri kalian sendiri,” kata Yaya pada Momo yang kemudian diterjemahkan pada Harry dan Clark.“Apakah Kak Momo bisa mengetahui bahasamu karena tadi kamu memukul keningnya?” tanya Clark.“Betul sekali!&
Read more

Bab 50 Latihan Clark

“Kakak!! Kak Momo!! Kak Harry!!” teriak Clark panik. Momo juga menghilang seperti halnya Harry. Sehingga di ruang itu tinggal Clark sendirian bersama benda-benda.Clark berlari ke sana ke mari mencari Momo dan Harry, tetapi dia tidak menemukan. Walau Clark sudah termasuk amak remaja, tetapi perasaan ketakutan juga dia alami.Yaya ingin memberi tahu pada Clark, kalau hal itu wajar, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan pada Clark yang masih mondar mandir kalang kabut. Perhatian Clark sudah kacau, sehingga dia tidak memperhatikan Yaya lompat-lompat dengan gerakan aneh.Ketika Clark berkeliling dalam ruangan itu, ada benda yang menarik perhatiannya. Benda itu berupa sebuah batu sebesar kepalan tangan anak-anak.Bagi Clark, benda itu terus memanggilnya untuk disentuh. Pikirannya beralih dari ketakutan menjadi penasaran. Clark mengulurkan tangan dan menyentuhnya. Tanpa Clark sadari, batu itu menariknya masuk ke ruang batu itu.&l
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status