BAB 170 Meskipun begitu, Bik Yati akan tetap pura-pura tidak tahu apa yang terjadi barusan. “Ini, Nizam minta susu kayaknya, Mbak,” jawab Bik Yati. “Bentar ya, Bik. Aku buatkan sebentar,” balas Citra lalu bangkit dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya menuju pada sebuah meja. Di meja itu ada banyak peralatan yang dibutuhkan Nizam, termasuk susu. Tidak lama kemudian susu itu sudah siap. Citra memberikan susu itu pada Bik Yati. “Bik, bisa jaga Nizam sebentar nggak? Aku lagi ingin sendiri sekarang,” ucap Citra seraya menyerahkan susu itu pada Bik Yati. “Iya, Mbak. Kalau begitu, Bibik ajak Nizam ke bawah ya,” balas Bik Yati. “Terima kasih, Bik,” balas Citra dengan menyunggingkan senyum yang dipaksakan. Hati Citra terasa sangat sakit. Ini pertama kalinya ia dimarahi habis-habisan dalam sejarah hidupnya. Bahkan Ibunya pun belum pernah memarahinya dan berteriak-teriak seperti Dokter Ardian. Namun, ia masih bersyukur karena Dokter Ardian tidak menyakiti fisiknya. Malam hari, Dokte
Last Updated : 2022-10-06 Read more