"Dahhhh... Elin pulang dulu ya mbak" izin Elin kepada Fani, dan dibalas hanya dengan anggukan saja.Elin yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum saja, dia sudah terbiasa dengan sikap dan sifat senior nya itu. Tapi meskipun begitu Elin tidak ada sedikit pun menyimpan rasa dongkol dihatinya.Elin hanya berpikir "setiap orang pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang kelihatan ramah, tapi didalam hatinya ada rasa iri dengki. dan ada juga yang kelihatan cuek, judes, tidak ramah namun bila kita dekat dengan nya, ternyata dia orang yang humble".Jadi dia berpikir mbak Fani ada didalam opsi kedua.Elin tidak mau asal nge-judge orang, justru dia ingin lebih dekat dengan mbak Fani, siapa tau dia bisa menambah circle pertemanan nya.Dari dulu Elin itu selalu kesepian, oleh karena itu dia tidak mau membuat drama dalam hidup nya, sehingga akan mempersempit niat orang untuk berteman dengan nya.Elin tidak ingin merasakan kesepian lagi.Setelah El
Baca selengkapnya