Home / Romansa / Dendam Untuk Si Gendut! / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Dendam Untuk Si Gendut! : Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Jari tengah

Elin melepas ciuman mereka dengan paksa dan meraup oksigen sebanyak-banyak nya, lalu setelah Ia merasa pasokan udara nya sudah cukup terisi, Ia kembali melumat bibir Mario dengan ganas dan menggoda Mario kembali tanda meminta ciuman mereka yang tadi dilanjutkan kembali. Mario yang kembali tersadar akan kesalahan yang telah mereka lalukan pun melepas ciuman dengan paksa, Elin yang melihat itu pun merasa kehilangan lalu kembali menarik belakang leher Mario meminta untuk ciuman mereka jangan dilepas. Mario pun melepaskan dengan pelan tangan Elin yang mengait di belakang leher nya, lalu berdiri menghindari ranjang dan mengusap wajah nya frustasi karena merasa bersalah telah memanfaatkan keadaan Elin yang lagi dalam pengaruh obat perangsang "Mmmmpphhh.... " desah Elin tiba-tiba Mario yang mendengar desahan Elin pun menoleh ke ranjang, dan mendapati Elin yang lagi mengulum jari nya dan meremas dada nya. Mario yang melihat itupun mencari ide agar El
Read more

Perjodohan?

"Namanya Elin" kata Evan dengan lantang. Evan juga gak tahu kenapa dia bisa nyebutin nama itu si cewek gendut, cuma terlintas aja gitu namanya Elin di pikiran dia.  "Elin?" Beo Mommy nya Dita. "Mommy kenal?" Tanya Daddy nya Evan ke istri nya. "Ah enggak" sangkal Mommy nya, entah kenapa nama ini kedengaran familiar di telinga nya, tapi Dita mengabaikan nya aja. "mungkin perasaanku aja" pikir Dita "Kerja dimana?" Tanya Oma nya langsung ke Evan. "Dia karyawan di cafe yang Evan punya oma"  "Ohhh.. Perkenalkan dia ke keluarga ini besok!" Ultimatum oma nya Evan yang mendengarkan itu pun langsung bingung, gak mungkin dia membawa Elin besok kerumah mereka sedangkan dia dan Elin bermusuhan. "Ehhh.. Kok langsung gitu sih oma, Elin kan belum ada persiapan. Bagaimana kalau setelah Evan rundingin dulu sama Elin?" Elak Evan sambil menunjukkan mimik membujuk oma nya agar meralat ultimatum nya itu. Oma nya yang menden
Read more

Puasin aku sekarang

"puasin aku sekarang juga" kata Mario sambil menunjukkan senyum menggoda nya. "Hentikan senyum menggoda mu itu, aku tidak tertarik sama sekali" kata Elin "Sedang berusaha melainkan pembahasan hem?" kata Mario dengan senyum menggoda nya lagi. "Enggak tuh, cuma kamu kebiasaan senyum kayak gitu, kamu kira aku tergoda?"  "Emang enggak tergoda?" Tanya Mario  "Dulu sih iya, sekarang enggak lagi. Udah enek" kata Elin mengejek Mario "oh oke... Jadi bagaimana? " tanya Mario lagi "Apa nya yang bagaimana? " tanya Elin  "Puasin aku sekarang" tembak Mario langsung Elin yang mendengar itu pun kicep. Dia baru ingat kalau dirinya menjanjikan sebuah balasan tanda terimakasih nya kepada Mario.  "Tidak ada cara yang lain?" tawar Elin "Ada! kamu jadi pacar sungguhan saya"  "Aishhh.. Bisa juga kamu bercanda ya" kata Elin sambil tertawa pelan, Dia mengira kalau perkataan Mario hanya se
Read more

Ciuman rasa strowbery dan vanila

"Kamu pikir apa lagi?" Kata Evan sambil maju mendekat ke arah Elin Elin yang melihat itu pun mundur selangkah demi selangkah mengikuti langkah Evan yang selangkah demi selangkah mendekati nya"Jangan macam-macam ya kamu" kata Elin mengeluarkan raut garang nya namun masih terlihat jelas kalau dia lagi ketakutan."Kamu pikir apa yang akan terjadi jika sepasang laki-laki dan perempuan dewasa berduaan didalam kamar yang tertutup hah?" Kata Evan masih menyudutkan ElinElin yang tidak sadar kalau dibelakang nya ada ranjang pun oleng dan tidak bisa menyeimbangkan badan nya sehingga Ia menarik kerah kemeja Evan dengan keras sehingga Evan pun ikut terjatuh ke atas ranjangMereka yang terjatuh bersamaan di ranjang pun hanya terdiam sambil melihat satu sama lain, yang terdengar di telinga mereka hanya suara deruan nafas mereka satu sama lain yang terdengar sedikit lebih memburu dari biasanya. Seolah-olah waktu terhenti begitu saja, suasana
Read more

Ancaman

"Kalau kamu tidak mau pakai cara halus, terpaksa saya harus pakai cara kasar" kata Evan sambil menarik Elin lagi ke kasur dan mendorong nya.Evan melihat Elin yang terbaring sambil menatapnya dengan penuh kewaspadaan.Evan ingin naik ke atas ranjang dan mendekati Elin lagi,namun Elin langsung menaikkan tangannya menyuruh agar Evan tidak mendekat"Tunggu" Kata Elin"Apa keuntungan kalau aku mau menikah dengan kamu?" Kata Elin "Kamu ingin apa?" "Keinginan aku banyak, karena itu aku nanyain kamu. Kalau gak ngapain nanya" sungut Elin sebal"Kamu boleh memikirkan nya dahulu. Kamu ingin apa kalau begitu" tawar Evan "Oke, terus apa cara kasar yang kamu bilang tadi?" tanya Elin sambil memperbaiki posisinya yang tadi setengah rebahan menjadi duduk di pinggir ranjang"Kamu akan saya pecat dari cafe saya" Kata Evan sambil duduk disamping Elin"Kalau begitu, pecat saja" Balas Elin berani dengan sedikit mengelu
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status