All Chapters of Terjerat Cinta Sang CEO : Chapter 101 - Chapter 110
193 Chapters
Sequel Part 9 (Tawaran)
Gabriel tak menghiraukan kehebohan yang terjadi di dalam rumah utama kediaman Johnson. Ia mengabaikan bagaimana pembahasan tentang pernikahan yang dirancang oleh para orang tua.Jelas saja. Ia tak bisa mangkir dari posisinya sebagai bagian dari keluarga besar itu. Apalagi ia termasuk cucu tertua dan sudah cukup umur untuk membina rumah tangga.Helaan napas berat Gabriel berembus ketika ia menikmati hari liburnya di halaman belakang. Menghadap ke arah taman, yang dipenuhi aneka bunga mawar favorit Mommy-nya.“Gabriel.” Suara wanita berusia senja itu menarik kesadaran Gabriel yang sempat melayang entah ke mana.“Grandma.” Dengan sigap Gabriel mengulurkan tangannya. Mengambil alih untuk menuntun wanita itu duduk di sampingnya.“Kalian bisa pergi,” titah Maria kepada dua pelayan yang bertugas menjaganya.Setelah kedua pelayan itu pergi, helaan napas wanita tua itu berembus. Dan itu cukup mengundang fokus Gabri
Read more
Sequel Part 10 (Sebuah Doa)
“Hanya ada dua pilihan di sini. Kita menikah dengan  kontrak yang saling menguntungkan atau menikah dalam arti layaknya pasangan pada umumnya.”Ucapan Gabriel menggema di benak Becca sejak mereka berpisah. Tepatnya, setelah gadis itu pulang ke kontrakannya.Menikah dengan terikat kontrak.Menikah umum layaknya pasangan lain.Dua hal itu membuat otak Becca pusing mendadak. Katakan gadis di belahan dunia mana yang bisa langsung memutuskan pilihan sulit itu.Jika gadis masih dalam keadaan waras dan sehat, tentu saja tak akan begitu saja mengiyakan. Kecuali memang ada maksud lain di dalamnya.“Oh, Tuhan! Bagaimana Aku harus memilihnya?” gumam Becca di dalam kamarnya.“Memilih apa, Sayang?”DegTubuh Becca membeku saat suara mamanya menggema di belakangnya.“Becca?”Tak ingin mengundang sang Mama curiga, gadis itu menetralkan mimik wajahnya dan segera membalik
Read more
Sequel Part 11 (Perasaan Sebenarnya)
Suasana mendadak hening ketika Gabriel mengucapkan permohonan kepada para orang tua.Memohon, jelas bukan style Gabriel Johnson. Laki-laki dua puluh sembilan tahun itu belum pernah sekalipun melakukannya. Dan hal ini menjadi pertama kali.Maka, tak mengherankan jika semua para orang tua terkesiap dengan permohonan tulus, yang baru saja Gabriel ucapkan. Terutama bagi Maria dan Adelia.Kedua wanita berbeda usia yang sudah menjadi ibu itu, tercekat. Lidah mereka terasa kelu untuk menjawabnya.Bukan karena mereka tak setuju. Namun, permohonan itu benar-benar membuat mereka tak bisa kata-kata.“Grandma, Mommy.” Gabriel beralih menatap Maria dan Adelia bergantian. Menuntut sebuah jawaban disertai doa yang ia inginkan.Maria dan Adelia saling menatap. Dan ketika ada satu anggukan singkat Adelia, Maria tahu apa yang harus ia lakukan.“Gabriel ...”“Ya, Grandma.”“Siapa gadis itu
Read more
Sequel Part 12 (Ciuman Pertama)
“Ulur ‘kan tangan kananmu!” titah Gabriel kepada Becca.Gadis yang masih bingung dengan kalimat perintah itu hanya mengerutkan dahi. “Tangan? Buat ...”“Kelamaan,” desis Gabriel tak sabaran. Ia menarik tangan Becca dan melingkarkan pada lengannya.Becca tertegun. Melihat ke arah lengannya dan wajah tampan Gabriel bergantian. Ada gelenyar aneh yang menyusup tanpa permisi ke pintu hatinya.“Begini seharusnya yang pasangan lakukan jika bersama.”Itu bukan pertanyaan.  Juga bukan sebuah pernyataan. Tapi, itu adalah satu pemberitahuan yang diberikan oleh Gabriel.Padahal, jika dilihat ke belakang, ia sendiri belum pernah bergandengan seperti ini dengan wanita lain. Selain anggota keluarganya.“S-Sir ...?” gumam Becca.Seulas senyum tampan yang belum pernah Becca lihat, terbit. Di bibir Gabriel yang tebal dan memiliki warna merah muda. Membuat ia bergetar.
Read more
Sequel Part 13 (Penolakan)
Bukan hal yang mengherankan jika Lucia lebih banyak diam ketimbang bertanya lebih jauh. Karena hanya mendengar namanya saja, ia sudah tahu siapa yang berada di hadapannya.Johnson, nama marga yang sangat tersohor di Benua Amerika karena kejayaannya.Oleh karena itu, permohonan yang diucapkan Gabriel beberapa saat lalu, membuat Lucia harus berpikir keras. Ada ketakutan tak kasat mata melihat bagaimana masa lalu yang bersinggungan adalah bukan hal yang baik.Apa yang akan dikatakan oleh keluarga Johnson jika mengetahui siapa Daddy dari putrinya? Dan dengan cepat pikiran wanita paruh baya itu mendapat jawaban menurut versinya sendiri.Takut dan gelisah.Jelas saja menjadi satu hal yang membuat Lucia mati-matian bertahan untuk bungkam. Dan ketika hari ini terjadi, ia menyadari satu kesalahan terbesar yang ia sembunyikan dari putrinya selama ini. Menceritakan siapa jati diri Daddy-nya.“Nyonya ... ijinkan saya melamar putri Anda untuk saya
Read more
Sequel Part 14 (Kesempatan yang Tak Terduga)
Dua hari berlalu sesudah pertemuan Gabriel dan orang tua Becca yang tak menemukan kata sepakat. Sejak itu pula, Gabriel belum menghubunginya.Selain karena disibukkan oleh pekerjaan kantor, ia harus menghadiri peresmian salah satu pusat perbelanjaan yang sudah selesai dibangun.Dan kini, laki-laki yang sejak kemarin tak beranjak dari kantor sudah duduk di kursi kebesarannya. Meneliti kembali, menelaah dokumen lain dengan tujuan cepat-cepat menyelesaikannya.Sejak hari di mana ia meminta restu kepada keluarga, ia belum mengatakan apa pun.Bahkan, ketika beberapa pesan masuk ke ponselnya. Ia mengabaikan itu semua.Terdengar helaan napas keluar dari bibir Gabriel. Selesai menelaah semua dokumen itu, ia menyandarkan tubuhnya. Memejamkan mata. Memikirkan kembali cara untuk meluluhkan hati calon mertuanya.Ah, apakah tidak berlebihan jika ia mengatakan calon mertua? Tentu saja tidak. Dibalik perjanjian di atas nominal itu, ada dorongan kuat dari d
Read more
Sequel Part 15 (Debaran yang Menyakitkan)
Darah di dalam tubuh Becca berdesir tatkala bibir hangat Gabriel mendekat. Tepat di dekat telinganya.Dalam posisi seperti itu, katakan wanita waras mana yang masih bisa bertahan untuk berdiri tegak kala ada satu embusan napas yang menggelitik lehernya yang terekspos.Menjadi prestasi terbaik bagi gadis bergaun merah itu tidak pingsan dalam waktu dekat. Apalagi ketika tangan besar nan hangat itu menyentuh pundaknya yang polos.Ah, ada rasa warna-warni yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata biasa. Semuanya terjadi begitu saja.Dan bertahan untuk masih tetap waras membuat gadis itu melirihkan sebuah nama. Namun, kenyataan yang terjadi bukan seperti yang ia pikirkan.Laki-laki yang berada di belakangnya jelas masih seratus persen sadar. Bahkan lebih dari kata sadar. Karena memang ia bukan orang yang baru saja menikmati cairan beralkohol atau sejenisnya.“S-sir ...?” cicit Becca melirih. Dan itu menjadi kesalahannya. Karena li
Read more
Sequel Part 16 (Patah Hati yang Tak Terelakkan)
“Are you, Okay?” Tangan Gabriel menepuk punggung gadis itu perlahan. Menimbulkan kenyamanan yang selalu dirindukan olehnya.Zeline mengangguk. Mengendurkan pelukannya ia menatap dalam pada wajah laki-laki kedua yang berada di hatinya itu dengan wajah berbinar.“Bagaimana kabarmu?”“Aku baik,” jawab Gabriel singkat.“Kau semakin tampan,” puji Zeline lugas. Seperti itulah dia yang selalu berkata terang-terangan.“Apa tak ada pujian lain yang lebih menarik? Tidak bertemu denganmu selama setahun ternyata tak ada yang berubah.” Gabriel menggelengkan kepalanya, geli.Bibir Zeline mengerucut.  “Bahkan kau tidak membalas sedikit pujian untukku?”Lagi-lagi Gabriel menggeleng. “Tapi ... ada sesuatu yang ingin kukenalkan padamu.” Gabriel memberi jarak dengan Zeline. Kemudian beralih meraih tangan Becca yang masih terpaku.“Siapa?” tanya Ze
Read more
Sequel Part 17 (Getaran Tak Kasat Mata)
“Jadi pelayan ini yang kau pilih ketimbang Zeline yang jelas-jelas bermartabat?”Gabriel seketika menoleh ke arah di mana sumber suara itu berasal. Tepat tak jauh darinya, seorang laki-laki bersetelan formal perlahan mendekat.Ia yang tak lain adalah Albert. Teman sekaligus rekan bisnis dalam tiga tahun terakhir.Albert memindai penampilan gadis yang di samping Gabriel. Ia terkesima untuk beberapa saat. Namun, secepat mungkin ia mengendalikan dirinya.“Jaga mulutmu, Albertus Dominic!” desis Gabriel diiringi dengan tatapan tajamnya.Sudut bibir Albert tertarik ke atas. Membentuk seringai remeh kepada gadis di dekat teman sekaligus rekan bisnisnya itu.“Ck. Hanya untuk membela jalang ini ... kau bisa berkata seperti itu padaku?” Kepala Albert menggeleng seolah ini adalah hal paling lucu. “Kau sangat keterlaluan, Gabriel!”“Bahkan untuk membela seorang pengemis di jalanan pun, aku aka
Read more
Sequel Part 18 (Luapan Hati)
Semenjak semalam, Gabriel memikirkan soal membawa Becca ke atas altar tanpa membawa restu orang tua. Jujur saja, bisikan William tentang hal itu membuat dirinya tak bisa tidur nyenyak. Jangankan tidur, mau beraktivitas pun terasa berat.Seperti pagi ini, Gabriel hanya duduk melamun. Menatap ke arah dinding kaca yang menampilkan pemandangan pusat kota, pikirannya berkelana jauh ke mana-mana. Dan yang lebih parah, ia mengabaikan setumpuk dokumen di atas mejanya.Sejujurnya, ia pernah memiliki pemikiran itu. Namun, selalu ia urungkan mengingat nasehat sang mommy yang terpatri di benaknya.Helaan napas panjang berembus ke sekian kali tanpa menemukan apa pun. Tak ada petunjuk ataupun hal yang bisa ia pakai untuk pertimbangan.“AARRGHH!”Gabriel menggeram seraya mengacak-acak rambutnya yang semula rapi menjadi berantakan. Tak sampai di situ, ia juga melonggarkan dasi yang terasa mencekik. Pun dengan kedua lengan kemeja yang turut menjadi sasa
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status