All Chapters of Terjerat Cinta Sang CEO : Chapter 81 - Chapter 90
193 Chapters
Extra Part 16 (Desakan Kenikmatan)
Dalam kehidupan Tommy  selama beberapa tahun terakhir, petualangan malam bersama wanita malam, adalah satu kebiasaan yang menemani hari-harinya.Maka, tak akan menjadi hal yang mengejutkan jikalau setiap wanita malam di pusat Kota California mengenalnya sebagai pemuja One Night Stand.Bahkan, bisa jadi setiap wanita itu rela mengantre hanya untuk membuktikan bagaimana liarnya ia di ranjang.Namun, dari sederet pengalamannya di dunia wanita, Tommy belum pernah merasakan dirinya kalah oleh bisikan nakal yang bisa membangkitkan hasratnya.Bisikan yang kini keluar dari wanita berstatus istrinya.Dan untuk itu, Tommy harus menahan napas ketika sang istri mendekatkan bibirnya. Hanya untuk menggoda hasratnya yang telah bangun sejak tadi.“Jangan bermain-main, Honey!” peringat Tommy dengan wajah memerah.‘Sial! Aku tidak akan bisa bertahan jika dia menggodaku seperti ini.’“Sssttt  .... aku akan
Read more
Extra Part 17 (Hal Mengejutkan)
Semenjak pelayanan Jenny yang membuat Tommy tak bisa berkata-kata waktu itu, kehidupan mereka telah berubah tiga ratus enam puluh derajat.Aktivitas ranjang mereka menjadi lebih bergairah dan membara dari sebelumnya. Apalagi, saat Jenny menyudahi masa menstruasinya. Tommy tak melewatkan sehari pun untuk tak menyentuh sang istri.Seperti pagi ini, di saat waktu menjelang berangkat ke kantor, mereka masih berada di atas ranjang. Saling memuja dan mendesah.“Aku tak akan bisa lepas jika kamu seperti ini, Honey,” geram Tommy seraya menggoyangkan pinggulnya. Menhunjam dengan dengan irama intens. Menekan sedalam mungkin. Meraup semua kenikmatan, akibat cengkeraman otot-otot kewanitaan Jenny yang mengerat.Mendengar itu, Jenny yang masih menikmati sisa-sisa pelepasannya tersenyum puas.“Argh!” geram Tommy ketika gelombang kenikmatan itu menghantamnya. Kejantanannya berkedut, menumpahkan semua cairan cinta miliknya.Tubuh Tom
Read more
Extra Part 18(Nasehat yang Menenangkan)
Tommy menatap sendu pada Jenny yang kini terbaring di ruang perawatan. Lagi, untuk kedua kalinya setelah mereka menikah. Tommy pikir, sebagai seorang suami yang baik, ia sudah berhati-hati untuk menjaga istrinya. Tapi, ia salah. Nyatanya, dalam dua bulan ini, sang istri harus masuk ke rumah sakit. Semua itu karena kelalaiannya dalam memenuhi kenyamanan istrinya. “Kenapa aku bisa lengah lagi? Seharusnya aku tahu jika akhir-akhir ini dia tidak bisa ditinggalkan sendirian,” gumam Tommy meratapi kebodohannya. Tommy kembali duduk di samping istrinya yang masih belum sadarkan diri. Meraih tangan dingin itu ke dalam genggamannya. “Cepat bangun, Honey. Jangan membuatku takut,” lirih Tommy seraya mengeratkan genggaman tangannya. Setetes air mata mengalir dari kedua matanya. Untuk pertama kalinya, Tommy menangisi seorang wanita selain maminya. “Maafkan aku telah lalai menjagamu, Honey.” Berulang kali kata maaf yang sama keluar da
Read more
Extra Part 19 (Kejujuran yang Manis)
Tak bisa dipungkiri jika hati Jenny menjadi lebih baik setelah mendapat nasehat dari mommynya. Meskipun begitu, ada kegugupan  dan ketakutan di dalam hati yang masih belum sirna. Masih ada setitik rasa tak nyaman mengingat ia belum mengutarakan kepada sang suami, mengenai keadaannya. “Apakah semua akan baik-baik saja seperti ucapan Mommy?” gumam Jenny gusar. Ia memilin kedua jarinya bergantian yang mengisyaratkan rasa gugup yang berlebih. Bagaimana jika keberuntungan tidak berpihak padaku? Bagaimana jika setelah ini aku ditinggalkan? Bagaimana jika aku benar-benar tidak bisa mengandung? Pertanyaan itu berputar-putar seperti kaset rusak di benak Jenny. Mengakibatkan rasa pening di kepalanya. “Bagaimana aku mulai pembicaraan ini dengan Tommy nantinya?” Ya, sebelum Maria pulang bersama William, Jenny sudah berjanji akan mengatakannya sendiri. Karena ia sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk yang terjadi. Nam
Read more
Extra Part 20 (Sebuah Kabar)
“Apakah kamu tidak berniat ke kantor, Hubby?” rengek Jenny ke sekian kalinya. Pasalnya, sang suami tak melepaskan dirinya sejak semalam. “Tidak.” “Tapi, ak –“ Tommy merenggut bibir Jenny dalam pagutan liar, seiring gerakan pinggulnya yang menghunjam semakin dalam. Ia tak ingin melewatkan setiap kenikmatan dari tubuh sang istri. “Argh!” Tak lama kemudian, Tommy menggeram saat otot-otot kewanitaan Jenny memberikan cengkeraman yang memanjakan kejantanannya. Membuat ia harus mengertakkan rahang demi menikmati pijatan hangat yang memacu adrenalinnya. Nikmat, itulah yang ia rasakan. “Sial! Aku bisa bercinta selamanya seperti ini bersamamu, Honey,” racau Tommy di sela hunjamannya. “Hubby, aku sudah lelah,” rengek Jenny yang memang sudah merasa tak kuat lagi. Suaminya seperti tak mengenal lelah sejak semalam. Apakah ini efek karena ia harus tidur bersama Mommynya kemarin malam? Kalau iya, Jenny tak akan mengulan
Read more
Extra Part 21 (Kegelisahan Tommy)
Sepanjang waktu hari ini, Tommy lebih banyak melamun ketimbang bekerja. Itu terbukti dari dokumen yang ia buka sejak beberapa jam lalu di mejanya. Benda itu dibiarkan begitu saja, sedangkan si empunya malah  melamun.“Bagaimana perasaan Jenny mengetahui ini?” gumamnya frustrasi. Tommy meremas rambutnya dengan sekuat tenaga. Pikirannya begitu kacau hanya karena memikirkan perasaan istrinya. Padahal, baru beberapa hari ini wanita itu mulai bisa menerima keadaannya. Mulai mau membuka diri dan bermanja dengannya.Lalu, apa yang akan terjadi ketika wanita itu mendengar berita yang akan ia dengar nanti?Bagaimana kalau ia kembali terluka dan mendiamkan Tommy?Yang lebih parahnya, bagaimana jika ia kehilangan semangat hidupnya. Seperti saat itu.“Argh!” geram Tommy.Tak ingin berlama-lama berkutat dengan dokumen di mejanya, Tommy memilih meraih kunci mobil, ponsel, dan tas kerjanya. Mengabaikan pekerjaannya
Read more
Extra Part 22 (Kabar Bahagia)
[Kejujuran hati kepada setiap pasangan selalu menjadi prioritas. Apalagi bagi kalian yang sudah menikah. Meskipun itu pahit dan menyakitkan, usahakan selalu terbuka agar tak menjadi bumerang di masa depan. Ingat! Satu tahun pertama pernikahan adalah masa uji coba untuk menerima ujian di tahun berikutnya.]Nasehat William Johnson sejak satu bulan yang lalu terngiang di benak Tommy. Tepatnya saat keluarga Johnson mengumumkan kehadiran anggota baru yang tujuh bulan lagi akan lahir ke dunia. Buah cinta antara Alexander Johnson dan Adelia Johnson.Semula, Tommy takut jika kabar tersebut akan membuat istrinya syok dan tertekan. Pada kenyataannya,  reaksi wanita itu berbeda dari dugaannya.Dan mulai saat itu, ketakutan di dalam diri Tommy perlahan memudar. Ia mulai bisa mengendalikan kekhawatirannya.  Apalagi saat sang istri selalu mengatakan ‘Aku baik-baik saja asal selalu denganmu’.Meskipun begitu, Tommy tak pernah sekalipun meninggalkan
Read more
Extra Part 23 (Janji)
Kehamilan pertama merupakan salah satu harapan yang paling ditunggu. Baik dari pasangan yang baru saja menikah atau telah lama menikah.Ada yang cepat mendapatkan dan ada pula yang harus menunggu hingga bertahun-tahun lamanya. Semuanya sudah ada takdirnya masing-masing.Begitu juga yang terjadi pada pasangan muda yang baru menikah sejak tiga bulan yang lalu. Tommy dan Jenny harus menunggu sampai hari ini tiba. Mengingat sebelumnya vonis dokter sempat membuat Jenny pesimis.Vonis itu kemudian dipatahkan oleh takdir yang membuat perasaan mereka membuncah tatkala dokter mengatakan jika Jenny sedang mengandung. Terutama Tommy yang diam-diam sudah menantikan kehadiran malaikat kecil itu sejak mereka menikah.Dan kini, calon Daddy baru itu rela tak pergi ke kantor untuk menemani istrinya yang sedang ingin dimanja.Padahal, hampir sejak pulang dari dokter kemarin, pria itu selalu memanjakan istrinya. Mulai dari memijit kaki, memasak makanan yang diinginka
Read more
Extra Part 24 (Luapan)
Tak pernah ada hal yang mampu menyulut hasrat Tommy sebelumnya. Bahkan jika wanita malam yang mencoba menggodanya. Semua akan sia-sia jika ia tak menginginkannya.Akan tetapi, semuanya berbeda semenjak ia menikah. Wanita yang sudah menjadi istrinya itu, memiliki hal yang unik. Yang tidak ia temukan pada wanita lain.Dan untuk menjadi sebuah bukti, ada sentuhan lembut yang merayap di dada Tommy. Bergerak lembut, membelai, menyusuri setiap inci kulitnya. Hingga beberapa detik kemudian turun sejajar dengan garis lurus, menuju celana bahan yang ia pakai.Tommy tak pernah tahu jika ia akan selemah ini di hadapan Jenny. Bayangkan saja, hanya karena sentuhan ringan di luar celana, mampu membangunkan miliknya.Ah, ia sekarang harus berusaha untuk menahan. Karena tidak mungkin mereka akan berbagi kenikmatan itu sekarang. Mengingat ada pesan dokter yang harus diingat.Namun, sentuhan itu benar-benar menyiksa dirinya. Kejantanannya menggeliat. Mendesak. Memin
Read more
Extra Part 25 (Dua Malaikat)
Malam semakin larut. Jenny yang merasakan kram di perut, mengurungkan niat untuk datang ke rumah orang tuanya. Ia memilih istirahat, setelah dokter yang memeriksanya pulang.“Maafkan aku, Honey. Seharusnya aku jadi tahu diri. Aku –““Jangan terus-terusan menyalahkan dirimu sendiri! Dalam hal ini, aku juga bersalah,” sela Jenny.“Tidak. Bukan kamu. Seharusnya –““Apa kita akan terus menyalahkan diri sendiri terus?” Jenny melotot garang. “Sshh ...”“Kenapa Honey?” tanya Tommy  dengan wajah panik yang tercetak jelas.“Tak apa. Hanya ada rasa tak nyaman di bagian sini.” Jenny menunjukkan bagian yang sakit kepada suaminya.Pria dengan raut berantakan itu seketika menghela napas. Ia tak berhenti merutuki kebodohannya yang melanggar pesan dokter hanya untuk memuaskan nafsunya saja.“Mungkin ... dipeluk olehmu akan mengurangi rasa
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status