“Ayo, buka mulutnya,” titah Tommy dengan lembut.Bibir Jenny yang awalnya merengut, kini mulai membuka. Menerima tawaran suaminya.Beberapa menit yang lalu, saat mereka akan melakukan hal yang lebih intim, tiba-tiba saja perut Jenny bergemuruh.Suasana yang semula panas dan bergairah, menjadi hal yang paling memalukan seumur hidup Jenny.Memang Tommy tidak menertawakannya. Namun, tetap saja, insiden itu menjadi hal yang membuatnya malu.“Bagaimana?”“Cukup enak. Tetapi, masih enak masakanmu di apartemen waktu itu,” jawabnya jujur.“Kamu menyukainya?” tanya Tommy tak percaya.“Hm, aku menyukainya,” jawabnya.“Baiklah, Nyonya Fernandez. Aku akan lebih sering menyiapkan makan malam untuk kita, sepulang dari bulan madu ini,” janji Tommy dengan sungguh-sungguh.Jenny tersenyum dan memajukan wajahnya. “Aku akan menunggu, Tuan Fernandez.”
Terakhir Diperbarui : 2021-12-03 Baca selengkapnya