Home / Romansa / My Sweet Wife / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of My Sweet Wife : Chapter 1 - Chapter 10

43 Chapters

Part 1 (Awal Sebuah Rasa)

Oerumi gadeukhi Pieoissneun i garden Gasituseongi I moraeseonge nan nal maeeosseo   Dering ponsel Mita telah berdering untuk ketiga kalinya. Gadis yang mempunyai nama lengkap Tiffany Mita Winata ini masih mengubur seluruh tubuhnya di dalam selimut tebal, karena masih sangat mengantuk. Mita beranjak malas mendapati ponselnya tak berhenti berdering. Ia menerima panggilan di ponsel tanpa melihat ID caller yang tertera di sana. “Siapa sih? Pagi-pagi ganggu aja!” gerutu Mita. “Ha ...” Suara di seberang sana membuat Mita menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia melihat ID caller di sana. Pantes aja udah kayak emak-emak nagih utang. Gumam Mita dalam hati >>“Jam segini Lo masih enak-enakan tidur? Kan semalem gue udah bilang kita mau fitting baju pagi hari. Kenapa Lo belum dateng juga sih?” Mita memutar bola ma
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more

Part 2 (Perasaan Aneh)

Seumur hidup Mita tidak pernah melakukan kontak fisik berlebihan dengan laki-laki manapun. Gadis ini terlalu patuh pada peraturan yang di berikan kedua orang tuanya. Bagas Ardian Winata dan Dewi Kirana. Walaupun begitu, gadis dua puluh satu tahun ini tidak merasa terkekang dengan segala peraturan yang telah di tetapkan untuknya. Ia terkesan menikmati hari-harinya dengan menyibukkan diri. Melakukan hal-hal yang paling ia sukai, yaitu travelling. Mita akan menghabiskan masa libur kuliahnya dengan berkunjung ke negara lain, sekedar mencari hiburan atau menikmati keindahan tempat yang di kunjunginya. Meski ia pergi seorang diri, tentu ada pengawalan extra dari Bagas. Pria paruh baya itu menempatkan satu pengawal perempuan dua puluh enam tahun dan dua pengawal laki-laki. Tapi, mereka harus menjaga jarak agar Mita tidak merasa risih. Awalnya Mita menolak pengawalan yang telah di siapkan, tapi setelah insiden di Bali dua tahun yang lalu, mau tak mau ia pun h
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

Part 3 (Gelisah)

“Kamu ada jadwal kuliah nggak Sayang?” tanya Dewi. Setelah beberapa detik berlalu, pertanyaan Dewi tak kunjung mendapat jawaban. Membuat  wanita paruh baya itu mengernyit heran. Pasalnya, ia tak pernah mendapati putri semata wayangnya dalam mode seperti ini. “Mita?" Dewi mengerutkan dahi heran. Tak biasanya Putri semata wayangnya melamun. "Tiffany Mita Winata?” Seru Dewi. Gadis dua puluh satu tahun itu mendongak. Menatap ke arah sang Mama yang mengernyit heran ke arahnya. “A-apa Ma?” tanya Mita gugup. Dewi memicingkan matanya. “Kamu kenapa? Sakit?” Mita menggeleng. “Mita baik-baik aja kok Ma.” Dewi semakin mengernyitkan dahinya. “Kamu yakin?” Gadis itu mengangguk. “Yakin seribu persen Ma.” Mita menampilkan senyum termanis yang ia punya, membuat Dewi menghela nafas lega. Tapi ada keanehan dalam nada suara dan perilakunya putrinya pagi ini. Dewi yakin itu. “Jadi, kamu ada kuliah nggak hari ini?” tanya
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Part 4 (Kegugupan)

Pagi ini Mita merasakan tubuhnya terasa lebih segar. Efek dari obat pereda sakit kepala yang di konsumsinya semalam. Gadis itu segera beranjak dan merengangkan otot-otot tubuhnya sebelum ia ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya. Ia menyempatkan diri menghubungkan kabel pengisi daya ke ponsel dan segera ke kamar mandi. Empat puluh menit kemudian, Mita tampak lebih segar. Tentu saja, ia baru saja mandi dan keramas. Tak lupa gosok gigi dan ritual pagi yang selalu ia lakukan. Mita mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah. Setelahnya ia memoles sedikit krim perawatan wajah dan sedikit bedak. Kalau biasanya ia memulas liptint pada bibirnya, pagi ini pilihannya jatuh pada lipgloss beraroma strawberry. Agar bibirnya terlihat mengkilap dan basah. Kebiasaan pagi ini tentu berbeda dengan biasanya. Hari ini ia akan menjadi salah satu Bridesmaid di pernikahan sahabatnya. Ia memilih memakai kemeja pendek dan rok jeans selutu
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Part 5 (Insiden)

Seumur hidupnya Mita tak pernah merasakan kegugupan saat berdekatan dengan orang lain. Terhitung sejak kejadian di halaman rumah Riko dua hari yang lalu, Mita merasa gugup dan gelisah jika dekat dengan laki-laki itu. Seperti sekarang ini, Mita terfokus pada keadaan di luar jendela tempat ia duduk. Ia merasa mobil yang di kemudikan Riko berjalan sangat lambat. Padahal faktanya tidak seperti itu. Mereka pergi bersama menuju ke Hotel Pandawa, tempat berlangsungnya resepsi pernikahan Rendy dan Melissa. Keduanya tampak larut dalam pikiran masing-masing. Hingga tak ada satu pun yang mengeluarkan suara. Sebenarnya Riko sudah gatal ingin mengomentari penampilan gadis di sebelahnya ini. Hanya saja ia takut lepas kendali. Pasalnya keduanya tidak memiliki hubungan khusus. Dan  cukup membuat laki-laki itu frustrasi. Sifat possesifnya tiba-tiba muncul begitu saja. Memasuki pelataran hotel itu, Riko masuk ke area Basement . Ia berniat memakirkan mobilnya di sa
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Part 6 (Penghakiman)

Seumur hidupnya Mita tidak pernah menduga akan mengalami hal yang paling ia hindari. Mengecewakan kedua orang tuanya. Ia adalah salah satu gadis yang begitu patuh kepada kedua orang tuanya. Gadis yang selalu mempunyai pilihan di setiap aturan atau keputusan yang diberikan Bagas dan Dewi. Tapi tidak untuk kali ini. Saat ini gadis itu hanya bisa mengiyakan tanpa bisa menolak. Keputusan mutlak yang sudah diambil Dewi beberapa saat yang lalu tidak bisa diganggu gugat.   “APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!!” Suara menggelegar yang menggema di ruangan itu, membuat Riko dan Mita menarik diri dengan cepat. Keduanya mengalihkan pandangan ke arah pintu dimana seorang wanita paruh baya sedang menatap le arah mereka dengan tatapan nyalang. Riko dan Mita segera berdiri kaku di tempat. “M-Mama ...” “T-Tante ...” Kedua manusia berbeda jenis kelamin itu mengeluarkan suara bersamaan. Keduany
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more

Part 7 (Lamaran)

Hujan deras disertai petir mengguyur Ibu Kota sejak pukul tiga dini hari. Curah hujan yang terlalu deras berpotensi menyebabkan banjir di beberapa sudut kota. Di salah satu kamar di rumah mewah, gadis berusia dua puluh satu tahun itu tampak mengubur seluruh tubuhnya di dalam selimut.  Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas. Namun, Mita tak menunjukkan tanda-tanda akan segera bangun di Minggu pagi ini. Nafasnya tampak teratur dan masih pada posisi yang sama. Bagas dan Dewi yang kini berada di meja makan, baru saja menyelesaikan sarapan paginya. Sudah menjadi agenda di hari Minggu dan hari libur lainnya, semua orang yang ada di rumah ini akan bangun lebih siang dari hari-hari biasanya. Tak terkecuali semua Asisten Rumah Tangga. “Bagaimana persiapan untuk malam nanti, Ma?” tanya Bagas lembut. Dewi menyunggingkan senyum, “Semua sudah Mama urus semalam. Nanti Bi Sari dan beberapa ART lainnya akan menyiapkan semuanya. Mama juga sudah menghubungi
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

Part 8( Fitting Gaun Pengantin)

Pernikahan Riko dan Mita telah ditentukan semalam. Para orang tua sudah mendiskusikan tentang persiapan untuk menyambut hari bahagia itu.Dewi dengan antusias sudah mulai merealisasikan impian putri semata wayangnya tentang pernikahan. Ia benar-benar membuatnya seperti keinginan Mita. Mulai dari tempat, dekorasi, undangan dan lain-lain yang sudah mulai ia pesan.Untuk gaun pengantin pun, Dewi sudah memilih salah satu Butik yang sama dengan adik Riko. Wanita paruh baya itu tampak antusias menyambut hari pernikahan yang akan digelar pada tanggal dua puluh bulan depan. Terhitung tinggal dua puluh delapan hari lagi.Pagi ini, Mita yang masih mempunyai jadwal kuliah pun sudah bersiap sejak sepuluh menit yang lalu. Kaos pendek dan celana jeans pas body menjadi pilihannya.Gadis itu meraih ransel dan laptop setelah memakai sepatu kesayangannya. Ia menuruni tangga dengan santai, menuju meja makan.“Papa mana, Ma?” tanya Mita heran. Gadis itu se
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

Part 9 (Ingkar Janji)

Seumur hidup Riko tidak pernah mengira bahwa dirinya akan cemburu seperti ini kepada seorang wanita. Kilasan yang sempat ia lihat tadi membuat emosinya naik drastis tanpa bisa dikendalikan. Laki-laki itu tak ingin, tapi ia pun tak bisa mengendalikan kecemburuan yang tiba-tiba datang.Kini Riko terpana melihat Mita keluar dari ruang ganti dengan memakai gaun pengantin pilihan gadis itu sendiri.Riko meneguk ludah. Tiba-tiba saja gairahnya memuncak melihat penampilan calon istrinya yang terbalut gaun pengantin.Dengan langkah cepat,  Riko langsung memeluk Mita dari belakang dengan nafas yang menderu. Ia melabuhkan kecupan dalam pada leher kanan Mita. Dan itu mampu membuat gadis itu meremang.“Kak!” Mita tercekat saat Riko tiba-tiba menghisap lehernya yang kemungkinan akan meninggalkan bekas kemerahan di sana.Dalam sekejap Riko membalikkan posisi Mita menghadap ke arahnya. Gerakan cepat Riko membuat Mita terkejut dan sempat memekik.
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more

Part 10 (Ambigu)

“Non Mita lagi ngapain?”Mita yang sedang meracik biji kopi ke dalam alat pembuat kopi menoleh ke arah belakang. “Eh, Bibi. Mita lagi mau buatin kopi buat Kak Riko.”“Mau Bibi bantu?”Mita menggeleng. “Enggak usah, Bik. Mita bisa sendiri kok.”Bik Sari mengangguk dan mengerjakan pekerjaannya sendiri.Walaupun Mita adalah anak tunggal, gadis itu bukanlah seperti anak tunggal yang manja. Ia sering membantu Bik Sari di dapur ketika libur kuliah. Dan setiap hari Minggu, ia pun akan membersihkan kamarnya sendiri.Tanpa kesulitan Mita menghidupkan alat pembuat kopi untuk mulai membuat biji-biji kopi menjadi secangkir kopi panas. Gadis itu tampak lincah karena memang ia sering membuatkan untuk Papanya.“Selesai,” gumamnya lirih.Tanpa Mita sadari ada beberapa tetes air di lantai yang bisa membuatnya tergelincir. Benar saja, sementara kemudian saat ia akan melangkah tiba-tiba
last updateLast Updated : 2021-10-03
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status