“Bangun, Sayang,” bisik Riko yang mendekap erat tubuh Mita. “Hm,” gumam Mita seraya menggeliat tanpa ada tanda-tanda ingin membuka mata. “Udah malem, loh. Tadi Mama nyariin kamu,” bisik Riko, lagi.Tubuh Mita menegang. Dicari Mama? Seketika pipinya memerah mengingat sejak kemarin malam dirinya belum keluar dari kamar. “Mau turun atau enggak?” Mita mengangguk. “Bentar lagi, ya?” “Baiklah,” Riko melabuhkan kecupan di puncak kepala Mita dan mengeratkan pelukannya. Setelah menimbang-nimbang keadaan, Mita turun ke lantai bawah, menuju meja makan untuk menemui para orang tua yang sudah berkumpul sejak sepuluh menit yang lalu. Mita mulai menyapa dari Opa, Oma, Papa, dan Mamanya sebelum duduk di sebelah suaminya. Ia tampak tenang sebelum Dewi melemparkan lirikan sebagai syarat bahwa tugasnya sebagai seorang istri melayani suami di meja makan. Mita mengerjapkan mata tanda mengerti. Ia mulai mengambilkan nasi, lauk
Last Updated : 2021-10-31 Read more