Share

Noted

Penulis: AR_Merry
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-03 08:00:00

Hai readers yang setia mengikuti cerita ini. Aku ucapkan banyak terima kasih atas dukungan kalian selama ini. Aku tidak pernah mengira jika cerita ini disukai banyak pembaca. Padahal aku sempat pesimis jika cerita ini bisa diterima oleh pembaca.

Aku harap kalian bisa meninggalkan komentar ataupun ulasan bagaimana tentang cerita ini. Jujur saja, aku menjadi semangat update jika kalian meninggalkan respon berupa k komentar. Entah itu di bab atau di depan cover. 

Ah, ya. Kemungkinan aku akan menyelesaikan cerita Terjerat Cinta Sang CEO lebih dulu. Karena cerita itu hampir menuju ending.

Semoga tanpa aku update beberapa hari ini kalian masih setia menunggu cerita ini ya, meski aku tahu menunggu adalah hal paling membosankan.

Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk fans Riko dan Mita. Semoga kalian selalu diberkahi oleh Allah.

Jangan lupa jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan di tempat kalian masing-masing.

Follow  akun sosial mediaku ya,

Page official : Kumpulan Novel AR_Merry 

F@cebook  :AR Merry

Inst@gram ar_merry92 

Bab terkait

  • My Sweet Wife    Part 26 (Kekhawatiran Mita)

    “Aku balik ke kantor lagi, ya? Kamu baik-baik di rumah.”“Iya, Kak. Hati-hati,”Riko memberikan kecupan di dahi istrinya sebelum masuk ke mobilnya untuk kembali ke kantor.Mita sendiri memilih masuk ke rumah dan masuk ke kamarnya. Menghempaskan bokongnya di sofa, sambil melepaskan sepatunya.Helaan nafas Mita kembali terdengar. Dadanya naik turun dengan detakan yang menggila.“Lebih baik aku mandi agar pikiranku lebih tenang,” gumam Mita seraya masuk ke kamar mandi.Selesai mandi, Mita merasakan lebih segar dan tenang. Tapi, ia tak bisa berbohong tentang keingintahuannya tentang wanita tadi. Apalagi respon sang suami yang tampak tak terkejut, berbeda dengan yang wanita itu berikan.Entah mengapa hati Mita terlalu peka untuk menangkap ada penyesalan di mata wanita itu.Apa mungkin ada hubungannya dengannya masa lalu?Tubuh Mita menegang tanpa bisa dikendalikan. Rasa takut menye

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • My Sweet Wife    Part 27 (Tingkah Jahil Melissa)

    “Kakak!” seru Melissa dengan girang mendapati Riko turun dari mobilnya. Wanita itu melepaskan genggaman suaminya dan berhambur memeluk kakaknya.“Kenapa? Kangen sama kakak?” Melissa mengangguk kencang di pelukan Riko. Wanita yang kini telah menjadi istri Rendy itu menoleh ke arah sahabat sekaligus kakak iparnya.“Selamat pagi kakak ipar?” goda Melissa dengan lirikan geli.Wajah Mita merona dan juga geli secara bersamaan. Buru-buru ia menyembunyikan rona merah di kedua pipinya dengan satu deheman lirih.Melissa melepaskan diri dari pelukan Riko setelah ia merasa berhasil menjahili kakak iparnya. Kemudian ia beralih memeluknya.“Aku berangkat kerja dulu ya, Sayang?”“Iya, Kak. Hati-hati.” Sebenarnya Mita ingin dikecup keningnya. Tapi ia terlalu malu mengungkapkan di depan adik ipar sekaligus sahabatnya.Dan tanpa Mita tahu, Riko yang akan memberikan untuknya.Cup ...

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • My Sweet Wife    Part 28 (Ulah Mama Dewi)

    “Nambah lagi, Kak?”“Enggak, Sayang. Ini udah cukup.”Bagas dan Dewi yang berada di sana, saling melemparkan senyum ketika pandangan mereka bertemu.“Besok kalian mesti ke butik lagi, loh,” ucap Dewi yang telah selesai dengan makan malamnya.Mita menoleh. “Kenapa lagi, Ma?”“Mencoba lagi gaun yang kemarin. Mama rasa ... badan kamu agak gemukan,” ucap Dewi dengan tatapan polos.Mendengar itu, Mita membulatkan mata. Melotot ke arah mamanya yang tampak tak menyadari perubahan raut wajahnya.“Mama,”“Kenapa?” tanya Dewi bingung. Wanita itu dengan polosnya menoleh ke arah Bagas. “Benar ‘kan Pa? Mita terlihat agak gemuk?”Bagas menoleh, melirik sejenak ke arah putri semata wayangnya yang memerah. Pria itu tersenyum sebelum berkata.“Sepertinya iya,”“Tuh ‘kan,” Dewi tersenyum penuh k

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • My Sweet Wife    Part 29 (Kekesalan Mita)

    Seorang pria terbahak-bahak mendengar serentetan cerita tentang masa kecil yang lucu menggemaskan.“Ha ha ha ... itu lucu sekali, Sayang. Bagaimana bisa kamu ketinggalan di tempat pengisian bahan bakar?”Riko masih betah tertawa sambil memegangi perutnya tanpa memperhatikan raut muka sang istri yang berubah masam.“Terus-terusin aja ketawanya!” Mita membaringkan tubuhnya yang lelah dan menarik selimut. Memunggungi pria yang berstatus suaminya.“Sayang,” Tangan Riko terulur meraih lengan Mita. Mencoba menarik wanita itu untuk menghadap padanya.Pria itu tak akan bisa tidur jika diberi punggung.“Masih mau tertawa?” sinis Mita. Wanita itu kesal karena suaminya menertawakan pengalaman masa kecilnya sejak 30 menit yang lalu.“Enggak,” jawab Riko cepat sambil menggelengkan kepalanya. Namun sialnya dorongan untuk tertawa tak mampu ia tahan.Tawa itu kembali menye

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • My Sweet Wife    Part 30 (Sebuah Kebohongan)

    “Bagaimana keadaannya dokter?” tanya Riko panik. Dokter dengan name tag, Ariani, yang selesai melakukan pemeriksaan USG, meletakkan transduser dan menoleh ke arah Riko yang mengernyit. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Pak. Istri Anda hanya perlu banyak istirahat dan menjaga pola makan, karena ada kehidupan baru di dalam rahimnya. Beliau sedang hamil, Pak,” ucap sang dokter ramah. “Ha-hamil?” Ucapan Riko terdengar seperti pertanyaan yang membuat dokter muda itu bingung. “Iya, Pak. Usia kandungannya berusia 4 minggu,” ucapnya penuh keyakinan. “Selamat ya, Pak. Nanti akan saya resepkan vitamin dan obat pereda mual,” imbuhnya. Riko tertegun. “Kalau begitu saya pamit. Tolong dijaga pola makan dan emosinya, Pak. Ibu hamil akan mudah tertekan dan mengalami penurunan nafsu makan drastis.” “Baik, Dok, terima kasih,” ucapnya kemudian. Untuk beberapa saat lamanya, Riko hanya termenung dengan tubuh membeku. Tak ada niatan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • My Sweet Wife    Part 31 (Sebuah Penjelasan)

    Riko mengumpat berulang kali saat jalanan malam ini macet.“Sial!” Riko memukul kemudi dengan kedua tangannya.Sejak tadi, firasatnya begitu buruk ketika nomor ponsel istrinya tidak bisa dihubungi.Beruntung, papa mertuanya mengabari jika istrinya baik-baik saja dan sudah berada di rumah.Sesampainya di rumah, Riko yang baru saja pulang terlambat, tak mendapati sang istri menyambutnya. Bahkan hingga ia masuk ke kamar, pria itu tak juga mendapati keberadaan Mita.“Ke mana dia?” gumam Riko seraya melepaskan sepatu dan pakaian kerjanya, sebelum masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.Ceklek ...Sesaat Riko belum menyadari bahwa sang istri sudah berada di dalam kamar. Tepatnya di walk in closet, menyiapkan pakaian untuknya.“Eh, Sayang?” pekik Riko kaget.Seperti biasa, Mita meraih tangan Riko dan mencium punggung tangannya. Namun, ketika pria itu akan mencium dahinya, Mita seolah m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • My Sweet Wife    Part 32 ( Masalah Baru)

    Mita hanya mampu terpaku melihat suaminya dipeluk oleh wanita lain, yang hingga kini masih terisak.Ya, setelah menerima telepon dadakan di ponsel suaminya, Mita segera bangun dan membersihkan tubuh seadanya. Pergi ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Alyssa.“Maafkan anak saya ya, Nak,” ucap wanita lima puluh satu tahun, yang tak lain adalah mamanya Alyssa.Mita memaksa untuk tersenyum, meskipun itu sangat sulit.Memangnya wanita mana yang bisa melihat suaminya memeluk wanita lain?Apalagi kejadian itu tepat di depan matanya sendiri.“Tak apa, Nyonya. Saya bisa mengerti,” jawab Mita susah payah.“Hati kamu baik sekali, Nak. Terima kasih,” ucapnya tulus.Mita kembali menampilkan senyum yang tak sampai mata. Bohong jika dia tak merasa keberatan. Namun, melihat wajah sayu wanita paruh baya yang berada di sana, mengetuk hati nurani Mita untuk merelakan. Meskipun ia harus menahan seribu jarum

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • My Sweet Wife    Part 33 (Pertengkaran)

    “Kita harus bicara, Mita,” ucap Riko yang sudah menunggu sang istri keluar dari kamar mandi.Mita tertegun mendengar namanya disebut oleh suaminya. Selanjutnya ia tersenyum masam. Meratapi kemalangannya yang sudah jatuh ke dalam pesona pria yang sudah menikahinya.“Bicaralah,” balas Mita seraya menarik kursi dan duduk di sana.“Begini cara kamu berbicara dengan suami?”DegDada Mita berdetak kencang. Ada getaran yang mengisyaratkan kepedihan.‘Kenapa rasanya sesakit ini?’Menguatkan hati, Mita memutar badannya. Menatap ke arah pria yang kini yang masih berstatus menjadi suaminya.“Bicaralah!” ucap Mita dengan nada dingin yang menusuk. Padahal dalam hati ia menahan untuk tidak menangis.‘Sabar Mita.’Riko bangkit. Menghampiri Mita dan mengulurkan tangannya.Untuk beberapa detik lamanya, Mita hanya menatap tangan Riko. Tangan hangat yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13

Bab terbaru

  • My Sweet Wife    Ledakan Kenikmatan

    Rintihan Mita mengalun. Tubuhnya menggeliat dalam dorongan hasrat yang kini sedang menjamah kedua payudaranya. Siapa lagi pelakunya jika bukan sang suami, Riko.Pria bermanik kecokelatan itu mengisap salah satu puting payudara Mita dengan intens, seolah ia akan bertahan hidup jika melakukannya. Sedangkan satu tangannya meremas-remas bagian yang lain dengan gerakan sensual.“Oh ... Kak. Mi-mita sudah tak tahan lagi, Kak,” rintih Mita ke sekian kalinya. Namun, Riko seolah tuli, dan terus melancarkan aksi menyusu hingga kedua bagian itu mendapatkan perhatian yang sama.Sungguh! Ini menyiksa, tapi nikmat. Dan Mita tak memiliki daya untuk menunggu kejantanan Riko kembali memasukinya.“Mita mohon, Kak.” Ia menggeleng saat jari-jari Riko yang menggoda klit-nya dengan gesekan dan tekanan lembut. Riko menggeram. Rasa basah yang menyapa menyulut gairahnya. Dan tanpa aba-aba, ia membalikkan tubuh sang istri dengan cepat.“Kak,” protes Mita kesal. Bagaimana mungkin pria ini mempermainkannya den

  • My Sweet Wife    Percikan Gairah

    Wajah Mita memerah malu saat sang ayah memergoki dirinya dan sang suami sedang bermesraan. Apalagi dalam keadaan yang tidak pantas dilihat.Berbeda dengan Riko yang seolah menganggap itu adalah hal biasa. Dan saat ini, bermodalkan izin dari sang ayah mertua, pria itu mengantarkan istrinya pulang.“Kakak mau ke kantor lagi?” tanya Mita setelah ia berhasil turun, disambut oleh kedua tangan Riko. Alih-alih menjawab, Riko malah memberikan kecupan di bibir Mita hingga si empunya memekik.“Kak?” Mita memberikan tatapan peringatan.Oh, Tuhan! Bagaimana bisa suaminya ini menjadi tak tahu tempat begini? Belum cukup terpergok oleh Papa Bagas tadi?Akan tetapi, Riko seolah acuh, dan tak menghiraukan sama sekali. Malahan, ia sengaja untuk menggoda sang istri hingga wanita itu kesal.“Mau ke mana?” tanya Riko menahan lengan sang istri yang terburu-buru masuk ke dalam rumah.“Mita lelah, mau istirahat,” jawab Mita dengan ketus. Rupanya emosi telah merasuki dirinya sehingga tak bisa mengontrol diri

  • My Sweet Wife    Part 40 (Salah Paham)

    Emosi wanita dua puluh satu tahun itu bertakhta tatkala melihat sederet pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Ia menggeram dan secepat kilat mencari kunci mobil di laci.“Awas saja dia gangguin suamiku lagi. Aku akan jambak rambutnya dan melemparnya ke lantai,” sungut Mita kesal. Tanpa memperhatikan anak tangga dengan baik, ia tergesa-gesa turun ke lantai satu.Rupanya emosi karena kehadiran wanita lain membuat akal sehat Mita tergadaikan. Ia yang biasanya ramah, imut, dan pendiam bisa berubah menjadi seekor serigala betina.“Non Mita mau ke mana?” seru Bik Sari yang baru saja keluar dari salah satu kamar di lantai bawah. Namun, seruannya diabaikan oleh anak sang majikan.“Aduh, mana Ibu lagi nggak di rumah lagi.” Bik Sari panik. Ia segera mencari nomor ponsel Dewi dan memberitahukan keadaan Mita.Sepanjang perjalanan menuju kantor, Mita mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Bahkan ia mener

  • My Sweet Wife    Part 39 (Tamu tak Diundang)

    Riko meletakkan ponselnya yang perlahan berubah menjadi gelap. Sudah ia pastikan jika wanita di seberang sana merajuk karenanya. Dan ini akan menjadi satu tantangan tersendiri di saat ia pulang nanti.Ah, hanya membayangkan saja Riko ingin segera pulang untuk mendekap istri manisnya itu.“Kamu itu lucu sekali, Sayang.” Riko membuka satu dokumen yang tertumpuk di mejanya. Tak ada pilihan lain, selain menyelesaikan pekerjaannya terlebih dulu sebelum pulang.Namun, di saat ia sedang berkonsentrasi menelaah isi dari dokumen itu, satu suara pintu ruangannya dibuka dengan paksa.“Maaf, Pak. Bu –““Ri!”Riko menatap wanita yang menerobos masuk ke ruangannya tanpa kedip.“Maaf, Pak. Bu Alyssa memaksa masuk,” ucap Shakila.“Kamu bisa kembali ke tempatmu, Shakila,” titah Riko kemudian.“Baik, Pak.” Sekretaris itu pun keluar tanpa menutup pintu.

  • My Sweet Wife    Part 38 (Godaan Suami)

    Satu keinginan diiringi sebuah hasrat yang menggebu tentu menjadi pemicu terciptanya percintaan singkat. Karena memang tidak ada pilihan, selain menyelesaikannya dengan cepat.Tiga puluh menit merupakan rekor tercepat bagi pasangan muda itu mendapatkan pelepasan. Dan sebagai akibatnya salah satu di antara mereka harus segera membersihkan diri. Ada tugas yang belum ia selesaikan di kantor.“Sini Mita pasangkan dasinya.” Wanita yang sudah memakai dres rumahan itu beranjak mendekati sang suami. Dengan telaten ia membenarkan simpul dasi yang tampak berantakan.“Mungkin ada beberapa pekerjaan yang akan menyita waktu siang ini,” ucap Riko dengan kedua mata yang masih menutup. Ia tak sanggup melihat penampilan sang istri yang semakin seksi di matanya. “Jadi ... mungkin aku akan pulang terlambat.”Tangan Mita yang sempat berhenti sesaat kini menepuk pelan dada suaminya. Lalu, mulai merapikan jas dan kemejanya agar terlihat lebi

  • My Sweet Wife    Part 37 (Rasa yang Sama)

    Riko memadamkan laptopnya dan segera bangkit meraih jas miliknya. Sesuai jadwal yang telah sekretarisnya bacakan bahwa ada meeting penting pagi ini. Dan sebelum itu, ia harus menemui papa mertuanya terlebih dahulu.“Permisi, Pak.”“Ada apa Shakila?”“Pak Rama sudah tiba di lobi dan sekarang sedang menuju ruang meeting. Asisten pribadi beliau baru saja mengabarkan,” jawab Shakila.Riko mengernyit bingung. “Sudah datang?”Shakila mengangguk. “Iya, Pak. Beliau datang lebih awal dari jadwal yang telah disepakati. Tadi saya juga sudah memberitahu sekretaris Direktur Utama tentang hal ini.”“Baiklah. Kalau begitu kamu ikut saya, karena saya tidak akan kembali ke ruangan sebelum jam makan siang berakhir.”“Baik, Pak. Mari,” Shakila menyilakan Riko berjalan lebih dulu.Riko diikuti Shakila berjalan menuju ruang meeting nomor delapan, sesuai dengan jadwa

  • My Sweet Wife    Part 36 (Penambah Semangat)

    Telat di pagi hari karena hasrat yang tak bisa ditahan? Ehm, sepertinya itu wajar bagi pasangan pengantin baru. Mengingat semua itu berhubungan dengan permintaan para orang tua yang sudah mendambakan kehadiran calon anggota baru. Dan membahas keterlambatan, tentu saja tak ada yang akan menyalahkan mereka. Termasuk Bagas dan Dewi. Bukankah mereka pernah muda dan pernah berada pada posisi yang sama? Akan tetapi, semua itu tak lantas menjadikan Riko dan Mita tenang. Terutama Riko. Ada perasaan tak enak mengingat ia adalah seorang menantu. “Sepertinya Papa sudah berangkat, Kak.” Riko mengelus lengan istrinya. “Tak apa. Biar aku yang menjelaskan jika mereka bertanya.” Mita mengangguk dan mempersilakan suaminya duduk. Dengan cekatan, ia mulai mengisi piring Riko dengan sarapan yang sudah tersedia. Pun dengan piringnya sendiri. Mereka tampak fokus pada sarapan di hadapannya. Riko yang telah selesai melirik ke arah jam di tanga

  • My Sweet Wife    Part 35 (Percikan Gairah)

    Entah mengapa Mita merasa berdebar saat tatapan Riko memaku kedua matanya. Padahal, setiap ada kesempatan atau waktu hanya berdua sang suami tak berhenti menatapnya. Namun, kali ini semuanya berbeda.Rasanya sulit dijelaskan dengan kata-kata yang sering Mita pakai untuk mendefinisikan sebuah arti.Dan saat pertanyaan lirih disertai sentuhan lembut di dagunya, Mita terkesiap karena kegugupan yang melanda.“Mau dengar?”Nyatanya, hanya satu pertanyaan sederhana itu mampu membuat debaran di dada Mita semakin menggila. Dan untuk menuntaskan rasa penasarannya, ia mengangguk polos.Namun, semua itu tak bertahan lama tatkala Riko membisikkan kata-kata lirih tepat di depan wajahnya.“Ayah dan Bunda pengin cucu secepatnya.”Blush ...Seketika wajah Mita merona dengan tubuh yang membeku. Ditambah ajakan yang terkesan tak tahu malu yang Riko ucapkan semakin menambah warna merah hingga ke leher.“Bagaim

  • My Sweet Wife    Part 34 (Keputusan)

    “Jadi ... kamu sudah memutuskan dengan baik-baik?” tanya Dewi yang sejak tadi menunggu putrinya masih enggan berbicara.Mita yang sedari tadi menunduk dengan dua tangan yang saling bertaut, mendongak.“Atau ... kamu masih bimbang?”“Bukan begitu, Ma.”“Lalu?” Dewi meletakkan majalah di tangannya.Lantas Mita memberanikan diri menatap kedua bola mata wanita yang telah melahirkan dan merawatnya hingga saat ini. Ada setitik harapan yang terpancar di sana. Menguatkan hati, Mita mencoba menghela nafas sebelum kembali berkata.“Mita berniat menarik kembali ucapan kemarin.”Lega. Itulah yang Mita rasakan di dalam hatinya. Meskipun rasa sakit itu masih ada, ia berusaha sekuat tenaga mempertahankan pernikahan. Mengingat semalam, suaminya juga mengatakan akan memperbaiki diri.“Bagus. Memang seharusnya seperti itu.”Mita menatap tak percaya dengan jawaba

DMCA.com Protection Status