"Radit?" teriak kedua orang tua Dita serta Dito bersamaan. Tak menyangka lelaki yang setiap hari keluar masuk rumah mereka. "Gak usah kaget gitu napa!" Dita menyandarkan punggung di sofa, melipat kedua tangan di dada. "Mau-maunya Bang Radit nikah sama lo, Kak," ucap Dito, adik Dita satu-satunya. "Emang kenapa? Sirik aja, lo!" Dita melotot. "Ngapain gue sirik. Kasian ja sama Bang Radit. Entar punya bini yang suka kentut sembarangan, hobi makan, tukang ngambek. Hiii …," ejek Dito, membuat kedua orang tua mereka tertawa. "Biarin! Bagus malah. Dia dah tahu kebiasaan gue, jadi gue gak perlu jaim,"
Last Updated : 2021-07-22 Read more