Setelah Ningrum hilang dari pandangan mata, kali ini Sadarga terlihat sedikit bingung. Pria ini sepertinya mengalami tekanan batin yang cukup berat. Dan semua itu hanya berawal dari mimpi buruknya, saat dirinya menyaksikan peristiwa sebuah istana terbakar."Nak, tenanglah sedikit. Mungkin kamu perlu istirahat untuk memulihkan kondisi badan, setelah menjalani pengobatan selama beberapa tahun terakhir ini," Karin memberikan sedikit perhatiannya untuk Sadarga, kemudian ia melanjutkan ucapannya dengan beberapa nasehat.Sepintas terlihat jika Sadarga sedang merenung, ia tak mengucapkan sepatah katapun. Entah apa yang dipikirnya, hingga dalam diamnya ia berlinang air mata. "Katakanlah padaku, apa yang membuatmu gelisah seperti itu? Sepertinya beban pikiran yang menimpamu terlihat begitu menyiksa dan itu harus segera di selesaikan," berondong Tanu, sambil berjalan mendekati Sadarga."A-ayah, tiba-tiba aku ingin tahu, siapa ayahku? Kakek, apa kau tahu siapa
Read more