Lelaki itu yang kuingatnya namanya, Ronald Arri Jaya menatapku. "Saya ingin memesan yang sama untuk diri saya sendiri," ujarnya. Sementara itu, aku mencoba mengatur napas, pria itu sudah duduk di seberangku. Dia memanggil pramusaji dan sambil tersenyummemesan makanan dan juga kopi tanpa krim dan gula. Setelah itu, pria itu menatapku, seolah olah dia sangat tertarik dengan cara makanku. Aku gelisah di kursi dan memutuskan untuk menunggu sementara pramusaji melayani tetangga didepan mejaku. Aku berpikir bahwa makanan akan diselesaikan secepatnya. Sambil menyeka bibirku dengan serbet, aku melipatnya menjadi dua, lalu menjadi empat. Akhirnya, aku tidak bisa menahan diri berbicara. “Saya tidak mau diganggu," suaraku kaku dan mencoba memperlihatkan sikap tidak se
ปรับปรุงล่าสุด : 2021-07-23 อ่านเพิ่มเติม