Setelah melakukan wawancara siang itu, Sonia balik ke kantor dan berkutat dengan komputernya. Waktu makan siang berlalu, tetapi Sonia tak beranjak dari balik komputer. Yang barusan diwawancarainya adalah seorang pengusaha wanita yang masih muda. Namanya Svida. Sonia masih ingat keharuman ruang kantor pengusaha itu dan jendela lebar, selebar dinding, yang menghadap pemandangan pusat kota, karena mereka berbincang-bincang tepat di sebelahnya sambil memandang atap-atap rumah bertebaran tidak teratur, namun anehnya membentuk keserasian yang mengagumkan dari atas. Ia ingat kata-kata Svida tadi tentang pemandangan yang mereka lihat: “teratur dalam ketidak-teraturan.” Oh so true. Dan Sonia mengangguk-angguk menyetujui. Svida kembali berkata, “Menurut gue, begitulah hidup ini sebenarnya. Bagaimanapun ruwetnya, bagaimanapun tidak teraturnya, ia akan selalu menuju suatu keteraturan. Karena kita semua tidak bisa lepas dari sebuah aturan besar yang me
Read more