Sepanjang satu setengah jam berikutnya Sonia nyerocos bertanya panjang lebar kepada Rastri. Tak ada jalan lain bagi Rastri. Untuk menjaga agar Sonia tidak menyebarkan rahasia itu lebih luas, setelah menuntut Sonia berjanji, Rastri menceritakan semuanya. Ketika Sonia telah kelelahan mengorek keterangan, ia duduk terpuruk dan kembali lesu seolah ia meneruskan kengerian hatinya sendiri yang dibawanya sebelum sampai di rumah Rastri. “Masalah kalian jauh-jauh lebih berat dariku,” aku Sonia, lalu dengan tepukan simpati di buku-buku jari Rastri, ia menambahkan, “bagaimana kau bisa tenang selama ini. Bahkan sebelum gue tahu hal ini, gue menganggap elo cewek yang paling cool. Dan itu keren! Sekarang gue malah lebih salut lagi, Rastri. Lo sama sekali tidak kehilangan kendali diri lo. Gak seperti gue!” “Aku punya teman-teman yang paling hebat. Itu sebabnya, Soni. Tapi tahukah kamu, aku bisa sehancur yang aku mau. Masalahnya apakah dengan itu aku akan mampu men
Read more