Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Pendekar Pedang Suci: Chapter 201 - Chapter 210

231 Chapters

Bab 201_ Keinginan Calon Suami

"Apa?!" Kedua mata Feng Xinyue membesar dengan mulut terbuka karena syok mendengar jawaban Xiu Zhangjian yang dahinya dipenuhi kerutan pertanda tengah menahan sakit."Ka-kakak harus bertahan. A-aku akan meminta kusir untuk kembali."Sebelum Feng Xinyue meraih tirai untuk dibuka kembali, Xiu Zhangjian menarik tangan gadis itu hingga terjatuh menimpanya. Berikutnya yang terjadi adalah ....Kedua mata Feng Xinyue membulat lagi, tetapi kali ini tanpa diikuti oleh mulut yang menganga sebab ...."Walau kalian berdua mau aku nikahi bersama, aku tidak mau dan tidak akan pernah melakukannya. Aku hanya ingin memiliki satu istri, dan itu kamu. Hanya kamu," ucap Xiu Zhangjian setelah melepaskan bibirnya dari bibir lembut Feng Xinyue."Kakak Jian ...." Hanya itu yang mampu terucap dari mulut Feng Xinyue.Xiu Zhangjian menatap lekat gadis di hadapannya hampir-hampir tidak berkedip. "Apa kamu tahu, aku sudah menyukai Xinyue kecil yang selalu memarahiku ketika melakukan hal ceroboh? Aku telah menyuka
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 202_ Arak di Pemakaman 

"Kita lanjutkan nanti."Begitu mengatakan kalimat tersebut, Xiu Zhangjian membuka tirai yang menutup pintu kereta dan turun dengan hati-hati. Di belakangnya, Feng Xinyue mengikuti dengan setia. Xiu Zhangjian mengulurkan sebelah tangannya untuk membantu Feng Xinyue turun dari kereta. "Terima kasih."Xiu Zhangjian mengangguk sekali. Pemuda itu lantas menarik Feng Xinyue dalam gandengannya dan berjalan menjauhi kereta. Di tangan Feng Xinyue, terdapat sebuah bungkusan yang terlihat cukup berat. Tak lama berselang, Xiu Zhangjian merebut bungkusan tersebut dan membawanya. Dari kejauhan, terlihat siluet pria dan wanita yang tampak berdiri berdampingan. Xiu zhangjian memicingkan matanya karena mengenali siluet sang wanita. Karena penasaran, Xiu Zhangjian mengajak Feng Xinyue untuk menghampiri dua orang tersebut. Begitu jarak antara mereka tak begitu jauh, Xiu Zhangjian terkejut karena dugaannya tidak salah. Namun, yang membuatnya semakin terkejut adalah karena sosok pria yang bersama deng
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 203_ Kereta Menggelikan

Langit semakin mendung ketika Xiu Zhangjian meneguk cawan terakhir dari arak yang berada dalam botolnya. Feng Xinyue menepuk bahu pemuda itu perlahan dan mengingatkan jika hujan akan turun sebentar lagi. "Kakak Jian, sebaiknya kita segera pulang. Lihatlah, hari semakin mendung, aku tidak ingin luka di dadamu kembali basah."Xiu Zhangjian mengangguk pelan. Pemuda itu lantas bangkit dan menyibak jubahnya sebelum menggandeng tangan Feng Xinyue. Kedua remaja itu berjalan berdampingan meninggalkan makam menuju kereta yang terparkir di tepi jalan."Aku ingin mengunjungi makam ayah dan Kak Li Min.""Tentu saja. Namun, kita harus menunggu sampai kondisi Kakak Jian benar-benar pulih."Xiu Zhangjian mengangguk, "Tiga hari. Setelah itu, temani aku mengunjungi makam mereka berdua.""Apa tidak terlalu cepat?""Tidak. Bahkan, jika diizinkan, aku ingin pergi sekarang juga," ucap Xiu Zhangjian dengan senyum menggoda."Tidak boleh. Kau harus tetap istirahat hingga tiga hari ke depan. Jarak antara Yan
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

Bab 204_ Mengunjungi Huang Fu 

Begitu lukanya selesai diobati, Xiu Zhangjian kembali diberi sebuah tonik oleh Lan Yiyan yang membuat tubuh pemuda itu terasa lemah dan tidak bertenaga."Istirahatlah, aku menambahkan obat penenang agar kau bisa beristirahat dengan lebih tenang." Lan Yiyan melihat kegelisahan di wajah Xiu Zhangjian kemudian kembali berkata. "Jangan mengkhawatirkan hal-hal kecil, Jian'er. Istirahat dengan tenang agar kau bisa segera beraktivitas normal."Karena Lan Yiyan telah berkata demikian, maka mau tidak mau Xiu Zhangjiam hanya bisa mengangguk. Di sisi lain, obat yang dia minum juga membuatnya lemas dan mengantuk.Pandangan Lan Yiyan beralih pada Feng Xinyue yang masih setia di samping Xiu Zhangjian yang berbaring di tempat tidur. "Xinyue, biarkan Jian'er istirahat. Istana timur memerlukan banyak bantuan, jika kau memiliki waktu senggang maka pergilah ke sana."Feng Xinyue mengangguk. "Baiklah, aku akan ke istana timur setelah melihat keadaan ayah.""Tetua Feng juga berada di istana timur."Panda
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

Bab 205_ Terciduk

Mata Huang Fu terbelalak lebar begitu mengingat bagaimana Pedang Naga Suci hilang dari penyimpanannya karena seingatnya, tidak banyak orang yang mengetahui di mana dia menyimpan pedang pusaka itu."Bagaimana mungkin kau bisa tahu?" tanya Huang Fu dengan wajah penuh penasaran. Xiu Zhangjian tersenyum miring ketika melihat wajah penasaran Huang Fu. Pemuda itu kembali mendekatkan dirinya ke sel penjara."Seperti yang sudah aku katakan, Putri Xiang yang memberitahuku tentang tempat rahasia di paviliun pribadimu." Pandangan Xiu Zhangjian menelusuri setiap inci dari wajah Huang Fu yang terlihat marah. "Walau sebenarnya saat itu aku tidak percaya, tetapi apa salahnya mencoba. Benar saja, kesialanku belasan tahun ini telah berakhir dan hal itu mengawali bencana yang menimpa dirimu, Huang Fu."Huang Fu menggeram marah karena merasa begitu ceroboh. Bagaimana mungkin dia meletakkan benda yang begitu berharga di tempat tanpa penjagaan seperti ruangan rahasia miliknya. Terlebih lagi, ruangan ters
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more

Bab 206_ Kandas

Wajah Xiang Shashuang dipenuhi kerutan ketika melihat Xiu Zhangjian tengah mecumbu Feng Xinyue. Gadis itu berniat untuk melangkah mundur dan meninggalkan mereka berdua sebelum mereka menyadari kedatangannya. Namun, yang dia lakukan selanjutnya justru bertolak belakang dengan apa yang ada di hatinya."Apa yang sedang kalian lakukan?"Xiang Shashuang segera menutup mulutnya dengan kedua tangan setelah menyadari kesalahan yang telah dia lakukan. Di sisi lain, Xiu Zhangjian dan Feng Xinyue berjingkat hingga keduanya sontak berdiri. "Tu-tuan Putri?" Xiu Zhangjian tergagap ketika sadar Xiang Shashuang berada di ruangan ini dan menyaksikan apa yang dia lakukan terhadap Feng Xinyue. Wajahnya yang dari awal sudah merah karena gerah, menjadi semakin merah karena malu. "Maaf telah mengganggu waktu kalian, aku akan pergi."Xiang Shashuang berbalik dan melangkah cepat meninggalkan mereka berdua. Feng Xinyue yang terlebih dahulu sadar, segera mengejar Xiang Shashuang yang sudah berjalan hingga ha
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more

Bab 207_ Masa Depan Quzhou 

Seorang pria tua dengan jubah abu-abu yang terlihat usang berdiri dan membungkuk hormat pada Xiang Shashuang. "Tuan Putri, Lin Yi memberi hormat."Xiang Shashuang mengangguk dengan anggun. "Apa yang ingin Tuan Lin katakan?"Sosok pria yang mengaku bernama Lin Yi kembali berdiri. "Tuan Putri, kejahatan Haung Fu dan Aliansi Gongliao memang sangatlah besar. Namun, ada banyak hal yang seharusnya menjadi prioritas bagi anda selaku kaisar yang akan datang.""Maksud Tuan Lin?" "Selama ini rakyat telah menderita. Sebentar lagi musim dingin akan berlangsung dan banyak wilayah di negeri ini yang memerlukan bantuan dari pusat. Akan lebih bijak jika kita membicarakan tentang bagaimana kita menghadapi musim dingin dengan kondisi kita yang sekacau ini."Yuan Shi yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pendapatan, ikut berdiri dan memberi hormat pada Xiang Shashuang. "Tuan Yuan, silakan.""Terima Kasih, Tuan Putri." Yuan Shi membuka kipasnya dan mengibasnya perlahan. "Seperti yang Tuan Lin katak
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Bab 208_ Masa Depan Quzhou II

Xiang Shashuang menggeleng pelan. "Sama sekali tidak, Tuan Chen. Hanya saja, aku berpikir jika Tetua Liu dari Aliansi Naga Suci, Tetua Lan, dan juga Ketua Xiu masuk ke dalam daftar ini."Lan Yiyan yang merasa namanya disebut, berdiri dan menjura. "Lan Yiyan menyapa Tuan Putri.""Tetua Lan, apa anda menginginkan sebuah jabatan? Katakanlah jangan segan, aku akan dengan senang hati mengusahakannya."Lan Yiyan tersenyum tipis dan menggeleng. "Tuan Putri, saya hanyalah orang dari dunia persilatan yang tidak suka berpolitik. Melihat Aliansi Gongliao hancur dan Quzhou kembali makmur, itulah harapan terbesar yang saya inginkan. Tidak lebih.""Jadi, Tetua Lan tidak ingin masuk kabinet?""Terima kasih, Tuan Putri. Tetapi, saya benar-benat tidak akrab dengan dunia politik dan itu membuat saya khawatir akan menjadi beban bagi Tuan Putri."Alasan yang diberikan Lan Yiyan begitu logis membuat Xiang Shashuang hanya bisa mengangguk untuk menanggapinya. Pandangan Xiang Shashuang berpindah pada Liu Cho
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Bab 209_ Bersulang

Chen Qingti mengangguk puas. "Chen Yufei merupakan cucu dari adikku." Pandangan Chen Qingti beralih pada Yuan Shi. "Sementara Yuan Shi, dia adalah muridku yang paling berbakat. Dan yang paling penting adalah, dia sudah mencintai Chen Yufei sejak masih begitu muda." Baik Xiu Zhangjian maupun Yuan Shi, wajah mereka sama-sama memerah. "Guru ...." "Syukurlah jika Saudara Yuan benar-benar mencintai Nona Chen, aku bisa tenang mulai sekarang." "Tentu saja. Yuan Shi pasti akan mencintai Fei'er dengan tulus dan selalu membahagiakannya." Kalimat terakhir yang Chen Qingti ucapkan bagai jarum yang menusuk hati Xiu Zhangjian. Tak ingin berlarut-larut dalam perasaan itu, Xiu Zhangjian berusaha mengalihkan topik pembicaraan. "Tuan Chen, lalu apa hubungan anda dengan mendiang kepala penjaga Chen Long?" "Chen Long? Dia adalah keponakanku." Mendengar nama Chen Long disebutkan, tersirat sebuah kesedihan dari mata Chen Qingti. "Namun, sejak kelahirannya, aku sudah meramalkan jika Chen Long tidak
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Bab 210_ Impian sang Putri

Langit di ujung timur begitu indah oleh polesan warna jingga, menandakan jika pagi telah tiba. Tak lama berselang, matahari muncul dan menerangi bumi dengan cahayanya. Kota Yan Bian yang sebelumnya terlihat seperti kota mati dan ditinggalkan para penduduknya, kini terlihat mulai hidup. Para penduduk yang awalnya diungsikan, mulai kembali dan menempati rumah masing-masing. Antrean di gerbang ibukota begitu menumpuk padahal empat gerbang utama telah dibuka. Yuan Shi memeriksa setiap warga yang datang dengan teliti, tak ingin kecolongan dengan masuknya para pengkhianat yang berpotensi membelot.Para prajurit istana yang tersisa terlihat kualahan karena sejak pertempuran selesai, tugas mereka juga semakin banyak. Dimulai dari membersihkan area perang, mengobati kawan-kawan mereka, melakukan pemakaman masal, dan lainnya, membuat orang-orang itu terlihat kelelahan. Xiu Zhangjian yang belum bisa melakukan tugas bepergian, memilih untuk membantu mereka di gerbang kota. Banyak dari Anggota
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more
PREV
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status