Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pendekar Pedang Suci: Chapter 191 - Chapter 200

231 Chapters

Bab 191_ Kombinasi Dua Pedang

Orang-orang dari Aliansi Naga Suci hanya bisa terperangah ketika mereka melihat sekelompok besar pasukan yang terlihat mengerikan sedang menuju ke tempat mereka berada. Apalagi, melihat ekspresi tercengang yang bercampur dengan senyum kebanggaan di wajah pasukan lawan, tentu saja membuat Aliansi Naga Suci menjadi waspada. Dalam beberapa tarikan napas kemudian, pasukan dengan wajah tertutup topeng mengerikan menyerbu Aliansi Naga Suci. Orang-orang yang telah dihinggapi kelelahan menjadi putus asa ketika kuda-kuda Fergana menyambar ke arah mereka dengan ganasnya. Ayunan senjata yang diiringi dengan tumpahan darah telah dimulai. Suara-suara raungan yang menggetarkan jiwa terdengar menyedihkan. Ketika orang-orang dari Aliansi Naga Suci mulai berguguran, dari arah belakang mereka berembus angin tajam yang membelah tubuh pasukan Topeng Darah. "Tidak akan kubiarkan kalian melukai teman-temanku!" Xiu Zhangjian dengan Yuan Shi bersamanya melompat dari tembok istana dan menghambur ke arah p
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Bab 192_ Sambutan Khas Istana 

Setelah Zhen Hong tewas, Xiu Zhangjian sama sekali tidak mengendurkan serangan. Dia mengalihkan pandangannya untuk mencari jendral-jendral Pasukan Topeng Darah yang berpotensi menyulitkan kawan-kawannya. Sekilas melihat, Xiu Zhangjian tahu manakah para jenderal dari pakaian yang dikenakan. Zirah mereka tampak berbeda dari para pasukan lainnya. Selain itu, serangan dari orang-orang tersebut juga tampak lebih agresif dan bervariatif. Tanpa membuang waktu lagi, Xiu Zhangjian melompat dan menebaskan Pedang Naga Suci ke arah mereka. Denting senjata yang beradu pun terdengar sangat lantang hingga membuat beberapa orang sampai menjatuhkan senjata dan menggunakan tangan mereka untuk menutup telinga. Xiu Zhangjian menyunggingkan senyum ketika melihat kapak penghancur di tangan lawannya terpotong di bagian yang tajam, menyisakan bagian senjata yang terlihat seperti lempengan besi tumpul. "Kau!" Pemilik kapak tentu saja sangat marah ketika senjatanya hancur. Dia pun berusaha untuk kembali
last updateLast Updated : 2022-10-10
Read more

Bab 193_ Tantangan Terbuka

Apa yang baru saja didengar oleh Xiu Zhangjian seperti pisau tumpul yang menghujam ke hatinya. Gelak tawa yang menyambut perkataan pria sebelumnya juga membakar api amarah di dada Xiu Zhangjian. Dengan kecepatan yang hanya disadari oleh segelintir orang di ruangan tersebut, Xiu Zhangjian merogoh sesuatu dari sepatunya.Dalam sekejap mata, sebuah lenguhan pelan terdengar diiringi ambruknya tubuh pria yang sebelumnya menghina Xiu Zhangjian. Tanpa disadari, ketika salah seorang menteri itu sedang menikmati penghinaan yang dilakukan kepada Xiu Zhangjian, sebuah pisau kecil terlempar begitu akurat ke arahnya hingga mampu mendarat tepat di jantungnya.Melihat lawannya tumbang, Xiu Zhangjian mengeluarkan seringai dingin. "Lemah."Ketika salah satu menteri yang tak lain adalah Ma Youhao tumbang, seluruh menteri yang hadir hanya bisa menutup mulut dan menelan penghinaan yang hampir mereka keluarkan. Mereka tak menyangka, seorang Ma Youhao bahkan bisa mati dengan begitu mudahnya di tangan pemud
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

Bab 194_ Menantang Putra Langit

Seringai dingin kembali muncul di wajah Xiu Zhangjian. Sepertinya pria yang baru saja dia kalahkan benar-benar bermulut besar karena kekuatan yang dikeluarkan untuk menyerangnya rupanya tak terlalu besar. Bahkan mungkin tidak cukup untuk membunuh seekor kuda perang dalam sekali serangan. Pada akhirnya, lihatlah yang terjadi selanjutnya, pria tersebut bahkan mati tanpa mampu memberikan sedikit pun perlawanan.Beberapa orang yang melihat kejadian ini memerah wajahnya karena marah. Walau mereka bukan orang yang suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan sebuah persoalan, untuk kali ini sepertinya otak pintar mereka sedikit tidak berguna. Jadi, mereka hanya bisa menelan amarah karena yakin tidak mungkin menang melawan Xiu Zhangjian.Namun, apa yang ada dalam pikiran beberapa orang di ruangan tersebut ternyata tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Ketika melihat kawannya mati, ditambah dengan wajah congkak mantan budak penjara Quzhou saat memberikan tantangan terbuka, seorang peting
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

Bab 195_ Pertarungan Sengit

Huang Fu menanggapi ucapan Xiu Zhangjian dengan dengkusan keras. Kedua tangannya menghantam singgasana sehingga tercipta sebuah dorongan yang mampu membuatnya melontar ke depan.Xiu Zhangjian meraih Pedang Naga Suci di punggungnya dan menariknya dari selongsong. Dalam sekejap mata, pedang yang terlihat perkasa itu mengeluarkan cahaya keemasan. "Napas Naga!" Begitu Xiu Zhangjian mengayunkan pedangnya menebas ruang kosong di hadapannya, mayat-mayat para menteri yang berserakan memenuhi aula utama segera terhempas ke segala arah. Ketika Huang Fu mendaratkan kaki beberapa tombak di hadapannya, sudah tidak ada lagi mayat yang mengganggu matanya. "Kau sepertinya begitu bersemangat, Xiu Zhangjian."Xiu Zhangjian menyeringai dingin. "Tentu saja, aku sudah tidak sabar melumuri pedangku dengan menggunakan darahmu."Pedang Naga Suci bersinar semakin terang yang berarti tenaga dalam yang diserap semakin besar. Bahkan, karena kilauannya yang terlalu terang, Huang Fu sampai harus menggunakan seb
last updateLast Updated : 2022-10-12
Read more

Bab 196_ Duel Pendekar Pedang 

Pedang Matahari di langit malam merupakan pedang pusaka yang keberadaannya tidak diketahuai oleh banyak orang karena jarang muncul dalam pertempuran. Bahkan, ada segelintir orang yang menganggap jika pedang ini hanyalah rumor yang Huang Fu sebarkan untuk menggetarkan hati para lawannya.Saat ini, baik Xiu Zhangjian maupun Huang Fu, keduanya sudah mengeluarkan begitu banyak tenaga dalam dan juga mereka berdua sama-sama terluka. Oleh karena itu, keduanya memutuskan untuk segera mengakhiri pertempuran ini.Xiu Zhangjian mengamati setiap gerakan yang dilakukan oleh Huang Fu.Di sisi lain, Huang Fu melemparkan sarung pedang miliknya ke sembarang arah. Dia kemudian mengalirkan tenaga dalamnya dan membuat Pedang Matahari di langit malam mulai membara seperti baru selesai ditempa dari tungku yang sangat panas. Suhu udara di ruangan tersebut meningkat drastis begitu Huang Fu mengalirkan tenaga dalamnya. Aura kematian yang pekat juga menyebar ke seluruh penjuru ruangan. Jika saja yang berada d
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Bab 197_ Patah dan Bersemi

Menghunuskan senjatanya ke wajah Huang Fu, Xiu Zhangjian berkata dengan napas terputus-putus. "Apa kau takut?" Seringai putus asa muncul di wajah Huang Fu. "Takut? Tidak ... mana mungkin aku takut. Apalagi padamu. Ayahmu saja-" Bruk! Xiu Zhangjian tidak membiarkan lawan menuntaskan kalimatnya yang pasti akan mengungkit masa lalu yang menyedihkan. Oleh sebab itu, dia menghantamkan badan pedang yang tak tajam ke wajah Huang Fu disusul dengan sebuah totokan yang membuat kaisar Quzhou itu terdiam. Bruk! Xiu Zhangjian merasa perlu untuk menambahkan tendangan kecil, tetapi cukup mampu untuk membuat tubuh Huang Fu berguling. "Tenang saja, aku tidak akan menghabisimu sekarang." Napas Xiu Zhangjian tersengal ketika mengatakannya. Pemuda tersebut ambruk di depan Huang Fu dengan keringat dingin yang menggenani wajahnya. "Jian'er!" Teriakan terdengar dari ambang pintu. Beberapa orang memasuki aula utama yang begitu berantakan seperti kapal pecah dengan langkah tergesa. Apalagi ketika merek
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Bab 198_ Siasat Yuan Shi 

Mendengar ucapan Yuan Shi, Chen Yufei merasa dirinya seperti disambar petir. Seluruh tubuhnya bergetar karena terkejut. "Yuan Shi, kau pasti sedang mabuk."Yuan Shi tersenyum dan mengangguk pelan. "Aku memang sedang mabuk, mabuk cintamu.""Kau pasti sedang becanda.""Nona Chen, tidak perlu gugup begitu. Saat ini aku hanya menyampaikan perasaanku saja. Kau ... tidak perlu memikirkan atau menanggapinya."Raut wajah Chen Yufei masam seketika. "Bagaimana mungkin aku tidak memikirkannya!""Jadi ... Nona Chen mau mempertimbangkan perasaanku? Lalu ... bagaimana dengan ketua Xiu?"Chen Yufei terdiam. Melihat gadis tersebut terdiam, Yuan Shi menjadi tidak tega untuk bertanya lebih jauh."Nona Chen, bagaimana jika kita pergi ke atas benteng istana? Dari tempat itu kita bisa melihat Kota Yan Bian." Yuan Shi mengajak Chen Yufei dengan begitu lembut. Dia berusaha mengalihkan pembicaraan.Tanpa Chen Yufei sadari, kepalanya mengangguk, menyetujui ajakan Yuan Shi. Di sisi lain, Yuan Shi begitu terke
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

Bab 199_ Kekuatan Wanita

Sebelum Yuan Shi dapat menjawab pertanyaan Chen Yufei, mereka dikejutkan dengan kedatangan sekelompok prajurit yang berpatroli dan menghampiri mereka berdua. Salah satu prajurit yang berjalan di bagian paling depan berhentibdisusul oleh teman-temannya sebelum mereka membungkuk hormat pada Yuan Shi. "Tuan Muda Yuan, kondisi belum sepenuhnya aman. Tuan Feng menitipkan pesan pada kami agar meminta Tuan Muda Yuan lebih berhati-hati."Yuan Shi mengangguk sekali. "Kalian pergilah.""Baik!"Para prajurit tersebut adalah orang-orang yang sedari awal sudah berpihak pada Aliansi Naga Suci walaupun mereka selama ini terus bertahan menjadi prajurit kekaisaran Quzhou. Begitu mereka pergi, Yuan Shi menghela napas lega karena kedatangan mereka membantunya lepas dari pertanyaan sulit. "Nona Chen, sebaiknya kita pergi. Aku harus menyelesaikan tugasku untuk melakukan pendataan. Masih ada banyak waktu untuk kita membicarakan hubungan ini.'Chen Yufei mengangguk. Sebagai seorang wanita, dia tidak bole
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

Bab 200_ Penawaran Calon Istri

Wajah Xiu Zhangian memerah selagi Feng Xinyue juga tersipu atas ucapan yang terlepas begitu saja. Akhirnya sang pewaris itu pun menggandeng tangan Feng Xinyue sebelum berbalik bersama. Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, Xiu Zhangjian menghentikan langkah karena teringat akan satu hal tentang saudarinya. "Xinyue, apa kakak Xiangyu dan Yingying sudah dimakamkan?" tanya Xiu Zhangjian. Feng Xinyue mengangguk pelan. "Mereka berdua telah dimakamkan bersama dengan Ketua Mei. Semua jasad yang meninggal karena racun lebih didahulukan ketika pemakaman, jadi kami juga tidak bisa menunda pemakaman mereka untuk menunggu Kakak Jian sadar."Xiu Zhangjian mengangguk mengerti dengan wajah menahan sedih lantaran tidak bisa melihat wajah-wajah 'keluarganya' sebelum dimakamkan.Memang jasad seseorang yang mati karena racun akan lebih cepat membusuk dan menyebarkan wabah yang mengerikan. Untuk itu, Yuan Shi memaksa orang-orangnya untuk bergerak lebih cepat walau mereka semua sudah kelelahan.
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
24
DMCA.com Protection Status