Setelah tubuhku bersih dan wangi, aku merayap naik ke ranjang. Istriku sudah terlelap entah sudah sejak beberapa jam yang lalu. Kuelus betisnya, tapi tidak ada reaksi. Kujamah pahanya, dia masih saja tak merespon. Akhirnya, aku nekat naik ke atas tubuhnya, mengunci dia di bawah tubuhku menggunakan kaki dan lenganku. Sengaja aku bernapas tepat di atas wajahnya dan dugaanku benar, dia pun akhirnya terbangun. Hari ini adalah perayaan. Aku akan libur setelah menyelesaikan syuting FTV Siksa Batin Seorang Istri yang rutin tayang di salah satu stasiun televisi. “Sudah pulang kamu?” Masih dari atas tubuhnya, aku terkekeh. “Sudah lama, dan aku juga sudah mandi.” Istriku menjangkau telepon genggamnya di atas nakas, melirik petunjuk waktu di sana. Tiga dini hari. Aku ingat karena memang biasanya aku pulang selarut ini. Diletakkannya kembali ponsel itu lalu tatapannya diarahkan padaku lagi. Aku memberinya senyum semanis mungkin. Kemudian, aku menelusuri tulang rahangnya
Last Updated : 2021-07-05 Read more