BAB 2 **** Seminggu kemudian sejak insiden kecelakaan Anesia.Di Rumah, tepatnya di depan sebuah cerminseorang gadis tengah memandang wajahnya, bergumam tak jelas, hingga merutuki seseorang. mulutnya tak pernah diam walau sejenak. "Anesia, kau sangat cantik yah! Tapi kenapa kau terus menjomblo?" tanya Anesia kepada dirinya. Raut wajahnya terus saja berubah seakan memerankan sebuah drama. "Apa karena kau terlalu cerewet? Ohh, tentu tidak, cerewet itu adalah ciri khas-mu." "Terus kenapa yah? Apa karena kulitku tak seputih kakak? Hmm, mungkin saja. tapi kan aku nggak kalah cantik dari kakak, hmm gatau dehh." Anesia tersenyum melihat dirinya sendiri di cermin yang terlihat sangat konyol. Tiba-tiba saat Anesia melihat senyumannya. Senyum itu langsung sirna seketika. "Ya ampun, nggak kebayang aku, kalau gigiku sampai ompong. Pasti sangat jelek, ini semua karena Pak Turis itu, tunggu aja kalau ketemu, kubenyek benyek tuh orang, sampe nggak kebentuk lagi." "Siapa 'sih, yang mau
Last Updated : 2021-06-23 Read more