Home / Romansa / Devil Heart Angel / 5. Kembalinya Anesia

Share

5. Kembalinya Anesia

Author: Kurni naziha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 5

Sehari setelah Anesia menghilang.

Seorang pria dan wanita tua sedang berjalan menyusuri pinggiran sungai untuk mencari kayu disekitarnya

Saat mereka beranjak pergi, tiba tiba tatapan wanita tua itu nampak melihat seseorang sedang terkapar tidak sadarkan diri dan itu adalah Anesia.

"Pak, itu manusia pak! astagfirullah. Pak! ayo tolongin!"

Mereka langsung membawa Anesia ke gubuk mereka yang terletak tidak terlalu jauh dari tempat mereka menemukan Anesia dan mengobati beberapa luka yang ada ditubuhnya dengan obat-obatan tradisional.

Seharian sudah Anesia tidak sadarkan diri, lalu ia pun tersadar dan terbangun dengan sakit di sekujur tubuh.

"Awwwww... badanku. yaampun semua terasa begitu sakit. Dimana aku?" ucap Anesia mengedarkan pandangan keseluruh ruang.

"Apakah ini surga? Tapi, tak mungkin surga seperti ini. Ini hanya gubuk tua kecil. Apakah itu berarti aku masih hidup? Yaa, pasti aku masih hidup. Buktinya badanku masih merasakan sakit. Tapi, siapa yang membawaku kemari?" bingung Anesia.

Ia lalu turun dari tempat tidur lusuh itu, mencari tahu seorang yang menyelamatkannya.

***

Setelah beberapa hari masa pemulihan akhirnya Anesia sudah kembali pulih dan harus pulang secepatnya.

Sesampainya Anesia di rumah.

Dia sangat kaget, melihat kain putih tergantung di depan rumahnya menandakan ada seseorang yang telah berpulang kerahmatullah.

Anesia dengan cepat dan penuh kepanikan berlari masuk ke dalam rumahnya dan memanggil nama semua orang.

"Mama, papa, kakak, aku pulang!!" panggil Anesia dengan raut ketakutan dan sedih berharap bukan salah satu dari mereka yang telah pergi. Walau dia sudah berfirasat kepada ibunya. Karena memang, ibunya sakit sakitan selama setahun ini.

Jordan- ayah Anesia mendengar suara yang tak asing memanggilnya. seketika ia langsung menghampiri dengan kobaran amarah, begitu juga Felisia.

"Ayah, mana Ibu?" tanya Anesia ketika melihat sang Ayah mendekat

"Plak"

tamparan yang mengejutkan detik itu langsung mendarat di pipi kiri Anesia dan imembuat gadis itu terkejut.

"Apa yang kau lakukan disini? Dasar anak tak berguna."

Plakk...

Jordan kembali menampar pipi kanan Anesia dan membuat Anesia menangis, bertanya tentang apa sebenarnya yang tengah terjadi.

"Kenapa Ayah menamparku? Apa salahku? Mana ibu?"

"Apa yang kau harapkan gadis bodoh, kami akan memaafkan semua kesalahanmu setelah membuat ibu mati, hah?" cerca Felisia menggebu-gebu.

Anesia yang mendengar ucapan kakaknya langsung membeku saat itu juga, disusul setelahnya tangis pecah yang tak berkesudahan.

"Nggak! nggak mungkin Mama ninggalin aku! kalian pasti bohong kan? Mahh, Mama. Anesia pulang Mah. Mama dimana?"

Anesia menyusuri setiap ruang namun tak menemukan tanda adanya kehidupan sang ibu

"Di mana ibuku!? kalian pasti menyembunyikannya, apa salahku pada kalian? kenapa kalian ngelakuin ini?"

"Tak usah berpura pura lugu, pergi kau dari rumah ini anak tak tahu diri." Jordan langsung menyeret Anesia menuju pintu rumah dengan kasarnya.

"Ayah, kenapa ayah mengusirku, aku ini anakmu, kenapa Ayah ngelakuin ini hiks hiks hiiks? kak! Apa yang terjadi, kakak tolong aku! Aku nggak mau pergi!" Anesia terus berusaha untuk masuk ke rumahnya walau sang ayahnya melarang. Sedangkan Felisia hanya terdiam dengan raut kemarahan.

Sampai akhirnya ia kalah dari ayahnya dan terkapar di luar pintu yang telah tertutup.

"Hiks... hiks... hikss... apa yang sebenarnya terjadi, kenapa mereka semua marah padaku hiks hiks hiks.

"Mahh, aku rindu Mama. Tapi kenapa mama pergi ninggalin aku." Anesia terus menangis selama beberapa jam tanpa mau beranjak.

"Hmm, aku harus kuat. mama nggak suka aku lemah. Sebaiknya aku pergi untuk mencari tau sebenarnya apa yang sedang terjadi."

Anesia pergi menemui sahabatnya Ziha dan Fani namun ia tidak menemuka info apapun karena orang tua dari sahabatnya melarang ia untuk bertemu.

"Harapan aku satu satunya hanya Andi, semoga dia mau menemuiku." Anesia lalu bergegas.

Ia sudah sampai di kediaman Andi tepatnya di depan sebuah pintu yang terlihat megah.

Ia memberanikan diri untuk menekan bel pintu rumah itu, namun sebelum ia menekan. Seseorang telah keluar.

"Andi,"seru Anesia.

"Anesia." Andi secara spontan langsung memeluk Anesia.

"Gue rindu banget sama loh, kemana aja loh, beberapa hari ini?"

"Emmm, ceritanya panjang nanti gue jelasin ke loh. Yang terpenting sekarang Tolong loh jelasin semua yang terjadi selama beberapa hari ini ke gue. gue nggak ngerti sama sekali."

"Emm, baiklah tapi kita kerestoran pinggir jalan sana dulu yuk, biar nyeritanya enak."

"Em baiklah."

Andi menjelaskan semua yang terjadi dan menunjukan bukti screenshoot percakapan Anesia kepada kakaknya. Yang ia dapatkan dari kiriman Ziha di grup percakapan dan semua itu membuat Anesia benar benar tercengang.

"Sumpah Ndi, gue nggak pernah ngomong gitu ke kakak gue, ini pasti perbuatan orang lain."

"Tapi siapa?" tanya Andi.

seketika sekelebat bayang berputar di otak Anesia.

"Gue tahu siapa pelakunya, pasti dia. Cerita sebenarnya gini Ndi...." Anesia menjelaskan semua yang terjadi padanya, mulai dari orang tersebut membuangnya ke sungai yang deras sampai pesan pesan tak bermoral yang ia kirimkan kepada kakaknya. Tak ada yang tertinggal sedikitpun dari penjelasannya dan Andi mendengarkan hanya mengangguk nganggukan kepala.

"Astaga, jadi selama itu loh, sedang berjuang dengan maut, dan kita disini hanya berpikir yang tidak tidak terhadap loh,"kaget Andi. dia sejak awal sudah menduga. tidak mungkin Anesia melakukan hal sekejam itu.

"Emm, nggak papa kok gue ngerti perasaan kalian, tapi sekarang semua orang nggak ada yang percaya ke gue. Bahkan Fani dan Ziha juga enggan menemuiku."

"Emm, nggak papa kok. Gue ada untuk loh."

"Makasih yah Ndi."

Tut... tuut... tutt... " Ndi hp kamu ada yang nelpon tuh."

"Emm, tungguin yah. Gue angkat telpon dulu."

"Halo..." percakapan Andi berlangsung agak lama.

"..., baiklah Ayah."

"Ada apa Ndi."

"Emm, gini An sebelumnya gue mau minta maaf, karena sepertinya gue nggak bisa bantuin loh, untuk saat ini. ayah nelpon gue, dan nyuruh gue ke belanda untuk beberapa saat karena ibu gue sedang sakit. Maaf banget An, loh nggak papa kan?"

"Emm, gitu yah. Ia gue nggak papa kok, orang tua loh lebih penting dari apapun, jadi loh harus pergi secepatnya. Gue mampu kok hadapin ini sendirian, kayak loh nggak tahu gue aja. Kalau gitu gue pergi yah." Anesia hanya bisa menampilkan senyum palsu yang sangat dipaksakan.

"Emm, tapi loh nggak marah kan."

"Aneh deh loh, ngapain juga gue marah ke loh, yang ada gue bersyukur karena loh percaya ke gue, itu udah cukup kok untuk nambahin semangat gue. Kalau gitu gue pergi yah, bye.love you."

"Love you to." mereka saling membalas ucapan yang memang biasa diucapkan sebagai penutup itu.

Anesia bergegas, meninggalkan Andi, karena ia tak sanggup lagi menahan air matanya. Mengingat orang yang percaya padanya harus pergi. Namun ia mencoba untuk tegar menghadapi.

'Ini semua karena lelaki brengsek itu, kalau aku menemukannya aku akan menghabisinya walau aku harus mengorbankan nyawaku sekalipun, ia telah menghancurkan kehidupanku," batin Ayla.

"Mah, sekarang aku harus kemana?"

Related chapters

  • Devil Heart Angel   6. Hantu, siapa?

    Bab 6Bandar Udara Soekarno HattaSeorang gadis cantik dengan tinggi semampai, terlihat sangat modis dengan kacamata hitam beserta beberapa barang limited edision yang dikenakannya. Ia terlihat sedang kesusahan dengan dua koper yang ditariknya susah payah.Tetapi, dia menikmatinya. Dibandingkan harus terus dikawal oleh lelaki-lelaki berbadan kekar yang membuat hidupnya susah dalam mencari seorang teman. Wanita itu adalah Alice yang artinya klasik, manis,kuat, percaya diri dan itu juga sifatnya. ia adalah gadis berusia 22 tahun dan sedang menempuh pendidikan di USA. Namun saat ini dia sedang ada cuti dan itu berlangsung lama yang membuatnya datang berkunjung untuk menemui grandma kesayangannya. "Halo. Kakak ada dimana? Bukankah kau bilang kau ingin menjemput adikmu yang cantik ini?" "...." "Apa! kakak nggak bisa ngejemput aku. Hmmm, baiklah aku pergi naik taksi aja. Setidaknya kala

  • Devil Heart Angel   7. Kau!!

    Bab 7 "Sahabatmu? Jangan bilang itu wanita semalam yang terus memanggilku hantu. "Hantu?hahhaahha. Siapa yang memanggilmu hantu?" Alice dan wanita itu tertawa terbahak bahak. "Kak An, kemarilah!" "Tunggu sebentar."*** "Maaf lama, tadi aku lagi beresin dapur setelah selesai memasak." "Ia, nggak papa kok aku dan Granma hanya mau ngenalin kak An, ke kakak aku." "Kak lihat dong kebelakang kakak? Itu teman aku yang masak nasi goreng ini."Lelaki itu hanya sibuk memakan nasi gorengnya, tanpa menoleh ke belakang untuk melihat wajah Anesia. "Kak!" teriak Alice. Setelah mendengar teriakan Alice, lelaki itu langsung menoleh walau ia sedang mengunyah makanannya.Tiba tiba... "Kamu," ucap

  • Devil Heart Angel   8. Saatnya Pembalasan

    Bab 8 "Ya Tuhan, kenapa aku selalu mencium bau-bau seperti ini sekarang,sungguh sangat mengganggu .ini pasti ulah wanita itu,kenapa bahkan di hari libur aku tidak bisa tenang" ucap David mengusap mukanya dengan kasar. "Aku harus memberinya pelajaran karna berani mengganggu ketenangan seorang David Edward." David melangkah kedapur dengan wajah kurang bersahabat.Ia memandang Anesia yang sedang serius dengan urusan masakannya, 'nah kan, dia lagi.'"Hey wanita ceroboh, apa yang sedang kau lakukan? Apa kau tahu bau masakanmu itu sungguh menggangguku, berhentilah membuatku marah dengan segala tingkah lakumu itu." Anesia yang mendengar suara tersebut langsung menengok dan menegang. Tetapi rasa tegang dan takutnya itu buru'buru ia singkirkan.'Jangan takut Anesia, dia hanyalah manusia yang sama sepertimu, kau harus bisa mengalahkan rasa takutmu darinya, atau dia akan terus mengintimidasimu.'"Please,

  • Devil Heart Angel   9. Balas dendam2

    Bab 9Namun mereka tidak kehabisan ide, mereka akan mempergunakan Granma sebagai senjata utama mereka.Dan mereka akan menunggu David setelah pulang dari kerjaannya.Untuk berperang, dan membalaskan dendam Anesia.~~~~~Sepulangnya David dari perusahaannya, ia langsung dipanggil oleh Granma."Kemarilah cucuku.""Ada apa Granma,apakah ada hal penting?" ucap David bergegas."Emmm, ia. Granma mau kamu temenin adik kamu dan Anesia untuk berbelanja.""Yaampun Granma,ngapain aku nemenin mereka. Mereka kan sudah besar, Granma ada ada aja deh.""Justru karna itu, Granma memintamu menemani mereka, karna mereka telah dewasa dan menjadi gadis gadis yang cantik, apa kamu tidak takut ada lelaki belang yang mendekati mereka.""Kalau 'gitu, aku suruh asistenku saja untuk menemani mereka.""David,kenapa kamu terus membantah, Granma tidak ingin orang lain yang menemani mereka. Granma mau kamu yang menemani mere

  • Devil Heart Angel   10. Tiga permintaan!!

    Bab 10Kediaman Edward Family"Hahhaha, pasti mereka disana bingung harus pulang naik apa, hahaha." Alice memasuki rumah mewah itu dengan tertawa tidak jelas. Ektingnya berhasil, dengan berpura-pura marah kepada mereka.Ia hanya ingin mengerjai mereka dan membuat mereka semakin dekat hingga melupakan kebencian mereka."... siapa suruh mereka melakukan itu padaku, masa orang secantik aku dibilang bodoh. Nggak mungkin lah."Granma yang melihat Alice masuk kerumah dengan tertawa- tertawa tidak jelas, merasa penasaran. Ada gerangan apa yang membuat cucunya tertawa dengan gembiranya."Wahhh, cucu Granma sepertinya sedang sangat bahagia, kenapa sih cerita ke Granma, apa yang buat kamu bahagia?""... dan mana Anesia dan Kakak kamu.""Hahhaha, itulah yang membuat aku tertawa Granma, apa Granma tahu,aku ninggalin mereka di jalanan dan berpura pura marah.""... masa mereka secara bersamaan bilang aku bodoh, yah jelas aku ngg

  • Devil Heart Angel   11. Karena janji

    Bab 11David dan Anesia mengabulkan permintaan Alice dengan rasa terpaksa. Mau bagaimana lagi, mereka yang elah membuat janji itu dan sekarang janji itu mempersulit mereka."Heyyy, apa yang harus kita beli lebih dulu, kau lihatlah catatan ini, ini kan sangat banyak, bagaimana Alice bisa menulis semua ini tanpa pertimbangan lebih dulu." Anesia merasa lelah bahkan untuk sekedar membacanya, apalagi jika mecari semua yang diinginkan Alice seperti yang tertulis, maka itu pasti akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga."Kenapa kau bertanya padaku, apa kau pikir aku mau melakukan ini semua jika aku tidak berjanji, ditambah ada wanita sepertimu yang menjadi partnerku, sungguh hari yang sial," ucap David menggaruk garuk kepalanya yang tidak terasa gatal.'Seandainya, aku bisa menyuruh Alex untuk menggantikanku, tapi sepertinya nggak mungkin, karna kalau ketahuan Alice, masalahnya akan semakin runyam'"... ini semua karena kau, seandainya kau tidak me

  • Devil Heart Angel   12. Cheff dadakan

    Bab 12"Hello, dari awal aku sangat tidak sudi jika menjadi istrimu bahkan hanya dalam mimpi."Perseteruan mereka terus berlanjut sampai mereka telah sampai dirumah dan memberikan semuanya kepada Alice dengan masing-masing raut wajah mereka sangat aneh, dan Alice yang melihat hal tersebut hanya tersenyum.****Alice, memandang barang pesanannya dengan kekaguman, karena sungguh ia tidak menyangka semua yang ia pesan akan mereka temukan, padahal semuanya hanyalah pesanan yang ditulis Alice secara asal asalan dan terkesan tidak masuk akal, 'mereka memang sangat hebat ternyata' Alice hanya tersenyumDi sofa Alice, kemudian berpikir lagi, apa permintaaan selanjutnya, kepada Anesia dan David kakaknya.Maka muncullah suatu ide cemerlang, untuk kembali membuatnya bahagia. Itu akan Alice laksanakan keesokan harinya karena hari telah beranjak malam dan David juga Anesia sudah sangat lelah dibuatnya, termasuk dirinya yang juga merasa sangat lelah, sete

  • Devil Heart Angel   13. Perpisahan

    Bab 13"Apaan sih." Anesia kembali menarik kue itu kehadapannya dan mereka kemudian saling tarik menarik tanpa ada yang mau mengalah, saat mereka saling tarik menarik, tiba-tiba kue yang mereka perebutkan terlempar.Dan mereka semua terkaget."Ha!!"****Diantara mereka tak ada yang bersuara saat melihat kue itu terlempar hingga mengenai seseorang dan orang itu adalah Alex.Alex yang terkejut langsung membersihkan wajahnya dari cream kue itu tanpa ekspresi. Alex sangat kaget saat kue itu tepat mengenai wajahnya dan Alex Merasa hidupnya sangat menyedihkan 'ya Tuhan apa aku pernah membuat kesalahan dikehidupanku sebelumnya?mengapa aku bisa sangat menyedihkan seperti ini'Didalam keheningan yang terjadi tiba tiba Alice dan yang lainnya langsung tertawa, 'tak sanggup melihat ekspresi Alex yang sungguh menyedihkan."Hhahhahha, kak Alex sangat lucu!! .hhahha, aku tak sanggup lagi tertawa, perutku jadi sakit, karena terus tertaw

Latest chapter

  • Devil Heart Angel   75. Motor Butut

    Bab 75Alex menyandarkan badannya di bathub, berendam air hangat memang sangat merilekskan badan. Ia kembali berpikir, "Bagaimana yah keadaan Tuan David saat ini? Apakah aku harus turun tangan untuk membantunya? Tapi... ini masalah percintaannya sebaiknya dia memyelesaikannya sendiri? Yahh, kali ini aku tidak akan membantunya. Dia juga tidak meminta padaku, pasti dia gengsi. Dasar keras kepala, sama seperti adiknya." Alex kemudian langsung melemaskan badannya dan menenggelamkan seluruh badannya.~~~'Anesia, maafkan aku yang baru menyadari cintaku selama ini. Aku akan kembali merebutmu. Aku tidak rela kau menikah dengan lelaki itu. Kau hanya akan menjadi milikku atau tidak seorangpun yang boleh memilikimu,' batin David. Es kutub itu akhirnya meleleh.Mobil sedan keluaran terbaru itu melesat dengan kencang, menerjang angin yang menabrak.Dengan semangat berkobar, David mengendarainya. Dia tidak ingin terlambat. Dia harus menghentikan pernikahan itu, lalu

  • Devil Heart Angel   74. First kiss

    Bab 74Nuansa putih dan beberapa peralatan kesehatan nampak terlihat disekeliling gadis itu. Selang infus, masih menancap ditangannya dan terus mengeluarkan cairan, yang membuat gadis itu kembali bertahan dari mautnya.Tatapannya sungguh dalam, ia tersenyum getir."Hah, sangat lucu. Aku masih hidup! Aku bahkan telah membuat surat perpisahan pada semua orang. Aku sangat malu," ucapnya"Kenapa aku tidak mati! Siapa yang menyelamatkan aku? Apa kak Alex? Apa dia benar benar sepeduli itu padaku sampai mau menemuiku dan percaya ucapanku yang selalu menyusahkannya. Akhhh!" Alice menghentak hentak kakinya di tempat tidur."Nggak, nggak, pasti bukan dia. Pasti yang nyelametin aku kak David. Yah pasti kak David." Alice terus menggelengkan kepalanya. Seketika Alice terdiam dalam lamunan."Ponselku!" Alice teringat akan ponselnya. Ia ingin melihat chatnya pada Alex, apakah telah mendapatkan sebuah jawaban atau tidak.Ponsel telah ditangannya, ditatapnya layar itu den

  • Devil Heart Angel   73. Ungkapan Cinta?

    Bab 73"Tidak, jangan berucap seperti itu Anesia! Jangan lupakan aku, aku juga mencintaimu!" tiba-tiba David datang dan berdiri tepat dibelakangnya. Mengenakan setelan jas dan membawa sebuket bunga mawar yang nampak indah ditangannya."David?" Seketika Anesia berbalik saat beberapa menit lalu memandang tubuh itu hanya melalui pantulan kaca."Apa yang kau lakukan disini? Hari ini aku akan menikah,"ucap Anesia bingung."Yah, kau akan menikah. Denganku! Bukan dengan yang lain," ucap tegas David."A_apa maksudmu?"gugup Anesia."Menikahlah denganku Anesia, aku mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu. Apa kau tahu? Beberapa hari ini bahkan aku tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkanmu akan menjadi miilik orang lain. Aku tidak bisa! aku hampir gila Maka menikahlah denganku!" ucapnya sembari melangkah maju dan memberikkan buket itu untuk Anesia."Your grazy!!? aku akan menikah dengan Azka. Aku tidak bisa membatalkannya begitu saja." Anesia berbalik badan

  • Devil Heart Angel   72. pernikahan!

    Bab 72"Aku...."Anesia semakin gugup mendengar ucapan tegas Alex. Seketika Anesia menarik napasnya dalam. Dia tidak sanggup lagi memendam semuanya sendiri. Dia berbicara dengan lantang, "ya, aku mencintainya, sangat sangat mencintainya. Aku tidak tahu kapan aku mulai mencintainya, tapi sekarang cinta itu telah tumbuh dan bermekar dihatiku. Aku tahu, seharusnya aku tidak semestinya memiliki perasaan seperti ini pada seseorang yang bahkan mencoba membunuhku. Tapi, cinta ini benar benar rumit Azka, aku tidak mengerti."... aku ingin menghapus dia dan cintaku dari hati ini, tapi tidak bisa. Semakin aku mencoba melupakannya, cintaku malah semakin membesar padanya. Aku harus bagaimana melupakannya?aku bahkan sangat marah saat melihatnya bermesraan dengan empat gadis sekalipun. Aku benci itu. Rasanya aku ingin menyingkirkan tangan tangan nakal mereka dari David. Aku benar benar merasa cemburu Azka."... Sebentar lagi, aku bahkan akan menikah denganmu, tapi jiwaku masih mil

  • Devil Heart Angel   71. pinta David

    Bab 71"Dokter dokter! "teriak David prustasi.Grandma yang juga sangat khawatir, langsung bergegas keluar. Dia tidak sanggup melihat cucunya seperti itu. Bertaruh dengan nyawanya.Terlihat seorang dokter langsung masuk dan menangani adiknya Eliza. David kacau, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Di hadapannya, terlihat adiknya terbaring lemah dengan layar monitor yang menampilkan garis lurus." kamu nggak boleh mati Al, Kakak nggak sanggup hidup tanpa kamu," batin David memohon.David memandang adiknya dengan kesedihan. dada gadis kecilnya naik dan turun seiring alat pemicu jantung itu menempel." Maafin Kakak Al, semua salah Kakak. Kakak tahu kamu melakukan ini karena kakak tidak lagi menghiraukan. kakak terlalu sibuk dengan dunia Kakak hingga Kakak lupa sama kamu. Hukumlah aku untuk semua ini Al, tapi, kau jangan pergi meninggalkanku. Aku tidak punya siapa-siapa lagi. Ayah, ibu, Alex, Anesia, mereka semua meninggalkanku. kau juga ingin meninggalkan ku

  • Devil Heart Angel   70. Garis Lurus Monitor

    Bab 70Dalam kondisi seperti ini, Alex sangat bingung harus melakukan apa. Dadanya naik turun tak karuan. Pemandangan dihadapannya saat ini membuatnya kacau. Wanita itu, wanita yang biasanya merusuh padanya, tak pernah diam sedikitpun, kini terbaring lemah dihadapannya. Dia mencoba terus menekan dada Alice untuk membuatnya kembali bernafas. Tak ada hasil untuk itu. Tak ada pilihan. dia segera memberikan napas buatan untuk Alice agar gadis itu dapat kembali bernapas.Dari sudut mata Alex terlihat beberapa pelayan datang dan masih nampak kelimpungan. Mereka bingung, apa yang sedang terjadi?mengapa mereka bisa tertidur dan Ada apa dengan Nona rumah ini? Sampai mereka menyadari dan langsung pergi melaporkannya pada Nyonya yang tak lain adalah Grandma.Grandma yang dibangunkan secara paksa oleh salah satu pelayan, merasa sangat kaget. Dja langsung segera menemui Alice.Sedang Alex tetap berusaha mengembalikan nafas Alice hingga akhirnya berhasil, wanita itu kem

  • Devil Heart Angel   69. Bunuh Diri

    Bab 69'Mom, Dad, Grandma, kak David, kak Alex dan kak An terimakasih untuk semuanya. Aku sangat menyayangi kalian, kuharap kalian tidak akan merindukanku nantinya,' racau Alice dengan disusul bening putih membasahi pipinya.Pandangannya mulai mengabur. Sejak tadi dia terus memandangi ponselnya yang bergetar, dia tahu itu pasti dari Alex. 'Maaf kak, tapi aku tidak ingin bicara padamu disaat saat kematianku seperti ini, karena aku akan terdengar menyedihkan nantinya. Aku tidak menginginkan itu, aku ingin mati dengan keren,'ucapnya lemah dengan senyuman sedikit mengembang. Alice menutup matanya, merasakan darah yang terus mengalir dipergelangannya. Rasanya, tubuh itu mulai melemah bersamaan darahnya yang terus tumpah.'Bunuh diri ternyata tidak semenyeramkan seperti yang kubayangkan,' batin Alice.*****Di Tempat lain, seseorang mulai turun dari mobilnya. Dia sangat gelisah. Alice tidak menjawab panggilannya. Dia berlari. Melewati kerumunan oran

  • Devil Heart Angel   68. Kepanikan Alex

    Bab 68*****Macet. Satu kata yang menggambarkan suasana jalan yang dilalui Alex saat ini. Kekalutan nampak jelas di wajahnya. Pesan yang dibacanya satu menit yang lalu membuatnya kacau. Dia tidak bisa memikirkan apapun. Ia hanya ingin segera sampai di tempat Alice dan menghentikan segala kebodohan yang hendak dilakukannya."Kumohon! Kumohon, ayolah! Berpihaklah padaku. Aku tidak bisa membiarkan gadis bodoh itu mati begitu saja. Akhhh." Alex sangat frustasi, bahkan sejak tadi dia terus menekan klakson mobilnya hingga beberapa pengendara lain menatap sinis dirinya. Dia tidak peduli.~Flashback"Tuan David, memang sudah gila. Hanya karena pusing memikirkan seorang gadis, dia sampai melibatkan orang lain. Aku bahkan harus mencari gadis-gadis sewaan untuk menenangkannya. Oh Tuhan, semoga aku tidak akan merasakan jatuh cinta sepertinya. Itu sangat merepotkan,"ucap Alex setelah menyelesaikan urusan pekerjaannya yang menumpuk karena kelalaian Tuannya yang mabuk aka

  • Devil Heart Angel   67. Rasa Sakit dan Insiden Bunuh Diri

    Bab 67Saat ini David ingin menenangkan diri. Ia ingin melupakan masalahnya dengan Anesia. maka itu dia meminta Alex untuk membawa beberapa gadis cantik sebagai peralihan pikirannya.Maka disinilah gadis-gadis itu, dihadapannya. dengan tampilan glamor dan make up yang tebal, dan jangan lupa pakaian yang seksi, entah apa yang mereka pikirkan. Apa mereka mengira David akan tergoda dengan mereka? Tidak, tidak sama sekali. Dia mengundang beberapa gadis itu untuk melampiaskan kemarahannya dan hanya sebagai pelayan saja. Tanpa boleh menyentuhnya sama sekali, karena ia sangat jijik dengan wanita seperti itu.Tiba- tiba seorang gadis mencoba memegang pundaknya. David yang merasa marah, seketika langsung mencengram tangan gadis itu kuat. Belum sempat dia mengatakan apapun, seseorang langsung masuk ke ruangannya yang tidak lain adalah Anesia. Anesia sangat kaget melihat pemandangan dihadapannya, 'Apa yang David lakukan dengan empat gadis ini? Dan itu apa? Kenapa David me

DMCA.com Protection Status