"Mampus dah gue!" tukas Aurel spontan ketika melihat Biyan tengah berdiri menyandar di pilar depan pintu keluar ruang kuliah 101.Seringai berbahaya di wajah kakak angkatannya itu membuat Aurel bergidik ngeri. Padahal dia sebelumnya bermaksud menemui Prof. Reynold untuk membahas ancaman Biyan kepadanya pagi tadi."Udah kelar kuliah 'kan lo, Beb! Yuk lanjut ngobrolin tentang masa depan kita," seloroh Biyan sembari terkekeh. Dia merangkul bahu Aurel dan memaksanya berjalan mengikuti kemana tujuan langkahnya pergi.Decakan kesal meluncur dari bibir Aurel, dia membatin, 'Masa depan pale lo, Bi! Suram buat gue—""Please, lo ngerti nggak sih kalo gue tuh nggak ada perasaan suka apalagi cinta sama lo, Bi?" Aurel menghentikan langkahnya sembari menatap wajah Biyan lurus-lurus.Namun, Biyan hanya tertawa pelan menanggapi pertanyaan Aurel. "Penting gitu buat gue ngerti?!" balasnya ringan lalu ia pun berkata lagi, "temenin gue bobo. Itu yang paling penting, Rel!""Anjeeerrrr ... lo cuma mau bada
Last Updated : 2024-10-29 Read more