Beranda / Young Adult / Terobsesi Dosen Cantik / S-2. Onderdil Berukuran Jumbo

Share

S-2. Onderdil Berukuran Jumbo

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-29 23:08:42

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Aurel seakan-akan memukul Reynold tepat di ulu hatinya. Dia memang masih memuja dan mencintai Laura. Wanita itu selalu abadi menjeratnya dengan pesona keanggunan serta kecerdasannya sejak dulu.

Tidak Hesti, tidak pula Aurel yang mampu menggantikan Laura yang bertahta di dalam hatinya. Seolah semua wanita hanya sekadar pelarian dari kisah cinta terlarangnya.

Reynold menghela napas berat, dia menatap Aurel sembari menjawab, "Itu sama sekali bukan urusanmu, Baby A. Kita memiliki hubungan spesial yang menyenangkan untuk dijalani, itu saja!"

Namun, Aurel bukanlah gadis yang bodoh. Dia tahu hubungan mereka berdua hanya sekadar pengisi sisi kehidupan dosennya yang kesepian. Lajang, tampan, berkarier bagus, seolah segalanya sempurna sebagai kriteria calon suami. Lantas apa yang membuat Prof. Reynold tak kunjung menikah? Rumor di kampus ungu yang pernah dia dengar adalah kisah cinta segitiganya bersama Prof. Laura dan Prof. James semenjak mereka masih mahasis
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Viranita Nugraheni
enak aja balik ke Laura, ngapain juga pada ngevote...mau dislike g ada tombolnya kali ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Dia Belum Move On

    Semenjak Reynold tak lagi tinggal bersama keluarga kecilnya di Intercontinental Residence, James merasa sangat lega. Dia memiliki kehidupan percintaan yang unik bersama istri kesayangannya. Sekalipun Laura telah berusia 45 tahun ini, tetapi dia masih sanggup mengobarkan api gelora asmara di dalam diri suaminya."Oppa, apa kamu suka lingerie baru yang kubeli dari online-shopIG ini?" Laura melenggak-lenggok berjalan tanpa alas kaki mengenakan lingerie sutera model two piece bikini warna pearly white yang memamerkan pusarnya serta perut ratanya itu di hadapan James.Tatapan mata monolid suaminya mengisyaratkan bahwa tak lama lagi pria itu akan menerkamnya bulat-bulat. James beranjak bangkit dari kepala ranjang lalu merengkuh istrinya yang molek dan melumat ganas bibir merah muda itu hingga kepalan tangan Laura memukul-mukul pelan dada bidangnya. "Kau selalu ganas, James!" ucapnya dengan napas terengah menatap wajah suaminya yang seganteng idola KPopnya Park Seo Joon."Siapa yang mulai d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Temenin Gue Bobo!

    "AUREL!" Teriakan pria yang memanggil namanya itu membuat gadis itu sontak menoleh ke belakang.'Waduh mampus ... dia lagi dia lagi!' rutuk Aurel dalam hatinya. Biyan berlari kencang menghampirinya sambil menenteng ransel di bahu kiri. Akhirnya sesampainya pemuda itu di hadapan Aurel, ia pun berkata, "Gue mau ngomong sama lo penting banget!"Alis tebal melengkung itu berkerut menatap Brian dengan tatapan aneh. "Gue ada kuliah setengah jam lagi. Ntar aja habis kuliah ya, Bi!" tolak Aurel seraya membalikkan badannya akan melanjutkan perjalanannya ke ruang 101."Gue buntutin kencan lo sama Prof. Reynold semalem. Bobo barengkah kalian?" ujar Brian sengaja dengan nada kepo."Damn!" desis Aurel memejamkan kedua matanya dan menghela napas dalam-dalam untuk menenangkan perasaannya. Dia pun kembali mendekati Biyan dan menarik tangan pemuda itu menuju ke taman kampus yang sepi di pagi hari.Seringai puas terukir di wajah Biyan. 'Kena kau sekarang, Nona Sok Jual Mahal!' soraknya girang dalam ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Obsessive Love Disorder

    "Mampus dah gue!" tukas Aurel spontan ketika melihat Biyan tengah berdiri menyandar di pilar depan pintu keluar ruang kuliah 101.Seringai berbahaya di wajah kakak angkatannya itu membuat Aurel bergidik ngeri. Padahal dia sebelumnya bermaksud menemui Prof. Reynold untuk membahas ancaman Biyan kepadanya pagi tadi."Udah kelar kuliah 'kan lo, Beb! Yuk lanjut ngobrolin tentang masa depan kita," seloroh Biyan sembari terkekeh. Dia merangkul bahu Aurel dan memaksanya berjalan mengikuti kemana tujuan langkahnya pergi.Decakan kesal meluncur dari bibir Aurel, dia membatin, 'Masa depan pale lo, Bi! Suram buat gue—""Please, lo ngerti nggak sih kalo gue tuh nggak ada perasaan suka apalagi cinta sama lo, Bi?" Aurel menghentikan langkahnya sembari menatap wajah Biyan lurus-lurus.Namun, Biyan hanya tertawa pelan menanggapi pertanyaan Aurel. "Penting gitu buat gue ngerti?!" balasnya ringan lalu ia pun berkata lagi, "temenin gue bobo. Itu yang paling penting, Rel!""Anjeeerrrr ... lo cuma mau bada

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Cinta Tak Mengenal Usia

    "Kamu mau makan siang pake menu apa, Rel?" tanya Reno saat mereka berdua memasuki kantin kampus FKH yang ramai saat jam makan siang.Sebetulnya Aurel sedang tak ada napsu makan, dia terlalu risau dengan kehidupannya terkait pria-pria yang mengelilingi dirinya. Boro-boro mau mikir soal perut, permasalahan hatinya masih belum kelar. Namun, dia mencoba berdamai dengan pikiran serta batinnya siang itu."Sup iga spesial aja deh, Prof!" jawab Aurel singkat. Memang itu menu favoritnya di kantin kampus FKH sejak awal berkuliah di kampus ungu. Porsinya kecil, tapi rasanya sedap.Reynold pun segera memesan dua menu untuk diantar ke meja mereka berdua di pojok kantin lalu mengobrol santai dengan Aurel. Belum lama mereka duduk di sana, James dan Laura pun masuk juga ke kantin untuk memesan makan siang. Mereka melihat Reynold sedang bersama Aurel, maka mereka pun memutuskan untuk bergabung duduk di sana."Gabung duduknya ya, rame soalnya tumben kantinnya nih!" ujar James santai sambil tersenyum me

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Cincin Pertunangan 30 Menit

    "Rel, dengerin gue dulu bentar!" seru Biyan mencengkeram kedua lengan gadis incarannya di samping ruang kuliah 201 seusai kuliah pagi."Biyan, lepasin—sakit tahu?!" balas Aurel berusaha melepaskan dirinya dari kakak kelasnya yang menurutnya terobsesi kepadanya hingga nyaris seperti orang kurang waras. Biyan mendesak tubuh ramping Aurel hingga punggung gadis itu menempel ke dinding. "Gue mau ngomong penting. Lo dengerin dulu!" ujarnya tak sabar karena Aurel selalu seperti ingin kabur saja darinya seperti melihat setan bila berpapasan tak sengaja di kampus."Hmm ... oke, ngomong lo sekarang. Gue dengerin!" ketus Aurel melengos menghindari tatapan mata Biyan yang tajam kepadanya."Gue mau kita pacaran. Jauhi si profesor playboy itu. Lo tahu nggak kalo Prof. Reynold itu ninggalin Mbak Hesti anak angkatan akhir yang udah mau wisuda bulan depan ini? Cowok itu bosen ... habis manis sepah dibuang. Apa lo mau jadi Mbak Hesti kedua?" cecar Biyan dengan intonasi tegas.Aurel menghela napas lalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Please Marry Me, Aurel!

    Selepas kepergian Aurel dari hadapannya, pria itu masih bengong mematung di selasar mall. Dia menimbang-nimbang apa yang sebaiknya dilakukannya? Wanita bermata biru yang lekat dalam benaknya tak mampu ia lupakan. Ribuan hubungan sex singkat selama bertahun-tahun di Michigan dengan wanita-wanita yang ia temui di bar selalu saja nama Laura yang dia teriakkan di klimaks. Sekarang dengan adanya gadis muda yang mengalihkan perhatiannya dari Laura, akankah mampu menggantikan posisinya di hati Reynold?Langkah kaki gontai itu terayun menuju lift dengan sebentuk cincin tergenggam di telapak tangannya. Peony Diamond Ring seharga 31 juta rupiah itu nampak menyedihkan karena gagal membawa makna eternal love seperti yang disebutkan di poster toko perhiasan tadi. Sungguh menggelikan bukan, tak sampai 30 menit terpasang di jari manis tunangannya, cincin itu dikembalikan ke tangan Reynold!'Aku harus menemui Aurel di kostnya. Lebih baik aku mengajaknya untuk menikah saja sekalian agar dia percaya a

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Yang Waras Ngalah Saja

    "Hai Aurel Cantik! Masih betah aja lo sama si dosen playboy?" sapa Biyan mendekati meja restoran fastfood ala Jepang itu.Gadis berwajah imut itu memutar bola matanya lalu menjawab, "Hadeehh ... selera makan gue mendadak kabur nih gegara ketemu lo, Bi!" Sedangkan, Reynold hanya terdiam menilai situasi yang sedang terjadi. Dia tak suka berkelahi di tempat umum begini, rasanya sangat tak elegan. Mau sekesal apa pun dia, Reynold lebih memilih 'yang waras ngalah saja' karena itu mencegah keributan yang tak perlu."Apa lo mau gue suapi biar ada napsu makan, Say?" sahut Brian seraya menyengir kuda menatap Aurel. Dia sekalipun dijuteki maksimal oleh gadis Jakarta itu tetap gemas dan happy-happy saja."WHAT THE HELL! Amit-amitt," tukas Aurel dengan ekspresi jijay abis. Akhirnya karena merasa Biyan semakin ngelunjak saja, Reynold pun berdehem lalu menyela, "Apa mau dibungkus aja makan malamnya, Rel?"Gadis itu melirik ke arah Biyan yang sepertinya panas melihat perhatian dosennya. Dia pun me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Akhir Sebuah Poliandri?

    "Ehh ... kamu, Rey? Kok malem banget ke mari, ada apa?" sapa James ketika mempersilakan rival cinta abadinya itu masuk ke unit apartment miliknya.Reynold merasa hatinya berat, dia selalu cemburu buta kepada James karena cinta sejati Laura selalu menjadi milik pria tersebut. Dia berjalan gontai menuju ke tempat Laura berdiri di tengah ruangan. Dia memeluk erat wanita pujaan hatinya. Cinta gilanya di masa remaja pemuda itu.Melihat istrinya dipeluk oleh Reynold, terpaksa James menahan segala rasa kecemburuannya. Dia berjalan menuju ke sofa dan menunggu mereka berdua di sana. Percintaannya yang meledak-ledak baru saja bersama Laura seolah kehilangan keindahannya. Menduanya istri tercintanya yang harus ia maklumi."Rey, ada apa?" tanya Laura merasa tak nyaman. Dia tahu James pasti sedang cemburu berat saat ini sekalipun hanya terdiam di sofa.Akhirnya Reynold mengajak Laura untuk duduk di sofa. Tentu saja wanita bermata biru itu memilih duduk bersebelahan dengan James yang seolah langsun

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20

Bab terbaru

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Menghindari Amukan Fans Jeremy

    "Kita makan di restoran ini saja ya?" James memarkir mobil dengan rapi di halaman depan gerai fast food. Kemudian keluarga kecil itu turun dari mobil dan berjalan bersama-sama memasuki restoran penjual burger, hotdog, pretzel, dan makanan siap saji lainnya. Laura tak terlalu nyaman berada di tempat publik karena nampaknya kasus pelecehan yang dialaminya menjadi bumerang. Sosok Jeremy Thompson sebagai atlet football kebanggaan New South Wales dan sebagian besar penduduk Australia lebih dipercaya omong kosongnya dibanding dirinya yang bukan siapa-siapa.Pertanyaan wartawan tadi membuatnya malu, sehina itu tuduhan yang diberikan kepadanya. Padahal dia tak bersalah. Laura berdiri di belakang James dan putra putri mereka, melihat papan menu di sisi atas konter pemesanan."Apa yang ingin kamu pesan, Honey? Biar aku saja yang memesankan semua menu kita sekeluarga!" ujar James sambil mendengarkan teriakan Jacob, Joshua, dan Keira yang menyebutkan menu pilihan masing-masing. "Hubby, aku ingi

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Diungsikan Ke Perth

    "Siapa kalian?! Jangan menggangguku!" teriak Laura putus asa di atas tempat tidur perawatannya di rumah sakit.Paparazzi yang mendominasi memenuhi ruang pasien VIP itu menahan tombol pemanggil perawat, mengambil foto tanpa izin dari Laura, dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring opini salah tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Jeremy Thompson kepadanya. Rasanya justru wanita jahat yang merayu atlet terkenal asal Sydney itu adalah Laura."Miss Carson, apa motif Anda menggoda Jeremy Thompson? Apa untuk popularitas? Anda ingin ikut tenar bersamanya ya?" tanya Herald Grey, paparazzi bayaran Jeremy.Laura menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup telinga dengan kedua telapak tangannya. "Tidak ... itu tidak benar. Dia yang jahat!" jerit Laura histeris sementara berbagai pertanyaan ngawur dilontarkan kepada dirinya dan semakin membuat dirinya depresi.Wajah-wajah asing yang tak dikenalnya membuka mulut berbicara cepat dan keras menuduhkan hal yang sama sekali berbe

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Sebuah Pagi yang Gila

    "Joe, kau harus bayar paparazi untuk menyebarkan hoaks tentang wanita bernama Laura Carson itu. Katakan bahwa dia telah lama terobsesi kepadaku dan memintaku menidurinya. Namun, dia mengaku aku yang memperkosanya!" seru Jeremy Thompson dengan berapi-api. Dia tak ingin masalah dengan Laura membuat karirnya kacau balau.Ben Carlberg, manager Jeremy berdecak kesal. "Seharusnya sebelum bertindak bodoh, hanya memikirkan selangkanganmu, sebaiknya kau mempertimbangkan tentang karirmu sebagai atlet terkenal, Jerry!" "Hey, jaga mulutmu! Itu hakku, jangan mengaturku. Shit!" teriak Jeremy Thompson mengamuk menuding-nuding wajah managernya.Dengan patuh, Ben menghubungi jurnalis kolom gosip receh agar membuat berita yang tak benar itu dan menjanjikan bayaran yang cukup banyak. Jeremy Thompson menyeringai puas. Dia ingin Laura yang dijadikan kambing hitam dalam peristiwa pelecehan dan pemerkosaan itu. Justru dia yang mengaku sebagai korban."Semuanya beres. Dalam hitungan menit berita hoaks itu

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Pria yang Mencintaiku Sekuat Baja

    "Sir, istri Anda mengalami kekerasan fisik dan juga seksual. Itu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis rumah sakit kami. Ini dokumen resminya, seandainya Anda membutuhkan untuk memproses pelaku secara hukum!" tutur Dokter Craig Johansen sembari menyerahkan sebuah map merah ke tangan James.Raut wajah pria muda itu begitu keruh. Dia mencoba untuk tenang ketika menjawab dokter yang menangani kondisi Laura pasca pemerkosaan yang dilakukan oleh Jeremy Thompson, "Baik, terima kasih atas bantuan Anda dan tim medis rumah sakit ini, Dok!" "Dengan senang hati, Mister James Indrajaya. Permisi!" Dokter Craig Johansen melanjutkan pekerjaannya yang lain dan meninggalkan James untuk menjenguk istrinya.Di ruang perawatan VIP rumah sakit, Laura ditemani oleh Philip yang matanya merah seperti sehabis menangis. Mantan terindah Laura itu menyayangkan nasib malang yang menimpa wanita yang sangat dia sayangi tersebut. "Aku tak tahu, Laura. Bagaimana bisa kamu sesial ini bertemu lagi dengan bedebah

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Help Me. Danger. GPS!

    "Damn! Ada apa dengan Laura? Kenapa dia mengirimkan pesan singkat semacam ini?" seru James di anak tangga area tepi kolam renang. Dia memang sedang menunggu ketiga anaknya mandi seusai les renang. Hari sudah sore dan Laura seharusnya pulang sendirian dari kampus NSWU. Laura ada jadwal mengajar setelah jam makan siang di kampus seperti biasanya.James segera bangkit menghampiri Jacob, Joshua, dan Keira yang berjalan keluar dari area toilet sehabis mandi. "Kids, Daddy harus segera mencari mommy. Ayo kita pulang, sepertinya mommy dalam kesulitan!" ujar James lalu memimpin rombongan kecil itu menuju ke parkiran mobil kolam renang umum di Sidney.Di tengah perjalanan pulang James mengenakan wireless ear phone dan menelepon Philip Landon. Dia ingin menanyakan tentang Laura. "Hello, Phil. Apa kau melihat Laura tadi siang hingga sore?" tanyanya risau."Hai, James. Sayang sekali tidak, aku sedang ada meeting di dekanat tadi. Ada apa dengan Laura?" jawab Philip ikut kuatir."Tadi Laura mengiri

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Monster Dari Masa Lalu

    "Hey, sepertinya wajah cantik itu familiar! Fred, apa kau ingat siapa dia?" ujar Jeremy Thompson seusai bertanding football. Dia nongkrong bersama rekan satu timnya di sebuah cafe terbuka untuk melepas lelah.Fred Arlington pun mengingat-ingat siapa wanita berambut panjang kecoklatan yang ditunjuk sobatnya itu. "Dulu dia sekampus dengan kita di NSWU. Laura bukan ya namanya, Jery?" sahutnya ragu-ragu."Ahh ... that's right! Laura ... dia masih secantik dahulu dan sexy ... lebih matang dibanding dulu. Aku akan menghampirinya sendiri!" Jeremy segera bangkit berdiri lalu menyeberang jalan raya menuju ke halte bus di dekat kampus New South Wales University.Sore itu memang James pulang terlebih dahulu dari kampus karena si kembar dan Keira harus diantar latihan berenang di kolam renang untuk les seperti biasa. Kebetulan mobil mereka hanya satu, jadi Laura mengalah untuk pulang naik bus kota. Lagi pula di dekat perumahan tempat mereka tinggal ada halte bus, itu sangat praktis menurutnya.Ka

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Crazy Summer Night in Perth (End Season 2)

    "Honey, temani aku berenang di kolam belakang rumah!" pinta James sambil menyeret tangan Laura ke lemari untuk mengambil swimsuit. Laura sedikit bingung sekalipun dia tetap mengikuti keinginan suaminya dengan berganti pakaian. "Tumben sekali, ini sudah malam James. Apa tidak dingin?" "This is summer, Laura. Aku merasa gerah dan ingin mendinginkan tubuhku," ujar James bersikeras membujuk Laura lalu meraup tubuh ramping istrinya itu ke gendongannya dan melangkah menuju kolam renang.Bulan Februari memang menjadi saat puncak musim panas di Perth. Maka di sanalah James dan Laura menceburkan diri ke kolam renang berair sejuk untuk bersenang-senang. Laura terkikik setelah dia berenang ke sana ke mari untuk menghindari belitan lengan dan kaki James dan berakhir tertangkap hingga tak berkutik. "Ouhh ... sepertinya aku akan jadi korban kemesuman suamiku lagi kali ini!" erang Laura pasrah ketika James membuat banyak kiss mark di kulitnya yang seputih porselen. "Gelombang panasnya berasal d

  • Terobsesi Dosen Cantik   Mengajar Perdana di NSW University

    "BRUKK!" Sesosok pemuda bule bertubuh besar membuat Laura nyaris terpental dan mendarat di lantai marmer koridor kampus fakultas Kedokteran Hewan University of New South Wales. Untungnya dengan sigap lengan pemuda tadi menopang punggung Laura agar tidak jatuh."Sorry! Aku terburu-buru hingga nyaris membuatmu celaka. Apa kau tidak apa-apa, Miss?" ujar pemuda yang menubruk Laura sambil memeriksa kondisi wanita itu."Aku baik-baik saja. Lain kali kau bisa lebih hati-hati. Permisi!" sahut Laura lalu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke ruangan kantor barunya sebelum mengisi kuliah pagi tak lama setelah ini.Namun, pemuda itu mencekal pergelangan tangan Laura. "Tunggu, siapa namamu? Apa kau mahasiswi baru?" tanyanya penasaran sekaligus memandangi wanita di hadapannya dengan sorot mata tertarik."Namaku Laura, Gwendolyn Laura Carson-Indrajaya. Permisi, aku terburu-buru!" jawab Laura lalu membalik badannya setelah menarik tangannya dari genggaman pemuda yang tak ingin dia ajak berkena

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Berbagi ASI Mommy Dengan Keira

    Seperti kata Philip, memang Turpan Restoran Kensington memiliki menu yang bergaya oriental fussion. James sekeluarga memilih mie lamian kuah dengan daging sapi dan sayur. Masing-masing satu mangkuk penuh dan habis dalam sekejap."Wow, si kembar banyak makan rupanya ya sekarang!" komentar Philip saat melihat mangkuk kedua putera James itu kosong tak bersisa."Mie ini lezat sekali, Uncle Phil!" jawab Jacob jujur lalu meminum teh hangat manis di gelasnya.Mereka saling mengobrol santai hingga semua selesai makan malam lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil SUV milik Philip hingga tiba di Cleveland Street. Rumah mereka hanya berbeda dua rumah di antara bangunannya.Bibi dan Kakek Laura telah tiada dan hanya tersisa keponakannya saja yang masih tinggal di sana. Setelah Laura menekan bel pintu depan rumah peninggalan keluarga Carson, suara sahutan wanita dari dalam rumah terdengar, "Yeaah coming!"Lizbeth tak menyangka akan bertemu lagi dengan sepupunya tersebut setelah belasan tahun lama

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status