Home / Romansa / Oh, My Grim / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Oh, My Grim: Chapter 101 - Chapter 110

164 Chapters

Bertemu Nathan Kembali

Rasanya seperti sudah lama sekali tidak datang ke toko Nathan. Seperti biasa tampak ramai dengan kehadiran pengunjung, baik keperluannya untuk membeli, meminjam, menyewa, atau mengembalikan apa yang sudah disewa dan dipinjam, seperti Chloe. Ketika kaki melangkah masuk, hawa dingin dalam toko langsung menerpa. Suasana bangunan toko bergaya Eropa klasik seakan menjadikan Chloe seperti tengah berkunjung ke sebuah museum bergaya Eropa. Chloe akui, Nathan berhasil menghadirkan suasana toko yang demikian kepada para pengunjungnya. Namun, kenapa mesti Eropa? Apa memang karena Nathan yang mau atau ada keikutsertaan Juan? Karena Juan pernah berkata kalau asal mula kemunculan toko ini adalah berasal dari idenya. Tapi jika dilihat baik-baik, wajah Juan memang menyerupai wajah orang Eropa yang … entahlah. Sulit untuk dideskripsikan. Pastinya setiap orang
Read more

Tentang Benang Merah

Nathan termenung. Menyebabkan Chloe berpikir apa pertanyaannya tadi terdengar tidak sopan?“Tapi kalau misalnya Om Nathan ngga mau cerita juga ngga masalah kok,” ralat Chloe segera.“Oh, jangan begitu,” balas Nathan membenarkan posisi duduknya. “Aku tahu kamu pasti bingung kenapa aku begitu memperlakukanmu layaknya orang terdekatku, padahal aku baru bertemu denganmu hari itu sewaktu Juanito membawamu ke sini.”Benar. Jujur Chloe memang merasa demikian. Nathan begitu memperlakukan Chloe dengan baik, padahal dia hanyalah mahasiswa Juan yang notabene tidak ada hubungan apa pun dengan mereka berdua. Nathan memang tahu tentang Chloe dari Juan, tapi tampaknya itu tidak terlalu bisa dianggap sebagai penyebab kenapa Nathan mau membuka diri pada Chloe. 
Read more

Pengunjung Tak Terduga

Benar. Begitupun dengan benang-benang di kepala Chloe yang sudah tidak jelas berlarian ke mana. Mungkin sudah terlilit-lilit saking rumitnya menyambungkan segala sesuatu. Hingga membuat Chloe benar-benar bingung.Walau begitu, Chloe tetap berterima kasih pada Nathan, karena secara tidak langsung memberi secercah harapan juga semangat pada Chloe, meskipun dia tahu bahwa yang dimaksud dengan feeling Nathan itu memang salah. Tidak mungkin Chloe orangnya. Tidak mungkin Juan mau diserahkan padanya. Sudah jelas-jelas Raline-lah reinkarnasi dari wanita yang ada di foto itu. Sudah jelas perempuan itu yang tengah Juan tunggu, sampai-sampai hatinya tidak pernah berpaling ke perempuan lain. Belajar dari pengalaman, Chloe tidak in
Read more

Pertemuan Tak Terduga

"Oh, maaf. Apa aku mengganggu?" Raline bertanya usai menemukan ada sosok seorang perempuan berdiri di depan Juan. Apa sebegitu kecilnya Chloe hingga dia tidak bisa melihat keberadaannya? Atau sebenarnya Raline memang sengaja ingin mengganggu? Apa pun yang menjadi alasannya, mengganggu atau tidak, yang jelas kaki jenjangnya tetap bergerak mendekat. "Aku cari kamu, tapi sekilas aku lihat kamu di lantai dua, jadi aku ke sini," katanya pada Juan.Juan beberapa kali bertukar pandang antara Raline dan Chloe. Kepala Raline mengitari seantero lantai dua."Aku baru tau kalau lantai dua ini—""Sebenarnya ... ngga bisa sembarang orang naik ke sini," jelas Juan hati-hati. Tidak ingin Raline tersinggung. "Area lantai dua
Read more

Pengakuan Sam

Malam minggu.Biasanya dihabiskan kalau tidak pergi ke kantin asrama bersama Grace, jalan santai ke minimarket, ataupun menemani Grace bermain basket. Namun, pada kesempatan kali ini malam minggu Chloe terlihat berbeda. Segala sesuatunya berbeda. Di depan mata Chloe sekarang tidak lagi berupa pemandangan area Seirios yang sudah mulai membosankan, melainkan hamparan air danau yang bekerlapan akibat memantulkan cahaya lampu yang ada di sekitar. Sementara di bagian atas, langit malam tampak cerah hingga titik-titik putih yang merupakan sekumpulan bintang terlihat sejauh mata memandang. Sayangnya Chloe tidak terlalu paham dengan rasi bintang, jadi kalaupun bintang-bintang yang sedang bertebaran di langit memang tengah membentuk semacam rasi bintang tertentu, Chloe tidak tahu. Cukup menilai bahwa mereka tampak cantik. Itu saj
Read more

Ada Apa Sebenarnya?

Berbeda dengan Chloe dan Sam, Juan justru mengajak Raline makan malam di sebuah restoran. Ini sudah kali kedua dia makan malam bersama Raline dan mungkin untuk yang ketiga kalinya nanti ... sepertinya Juan akan menerima tawaran Alex untuk mempersiapkan agenda makan malam spesial. Harusnya malam ini. Namun, karena suasana hati Raline sudah membaik dengan sendirinya usai malam terakhir mereka bertemu, jadi Juan urungkan dulu niatnya untuk menciptakan suasana makan malam yang lebih serius.Raline menyudahi makan malamnya. Garpu beserta pisau diletakkan, lalu berlanjut meneguk minuman limun. Juan yang sudah lebih dulu selesai menghabiskan US Prime Rib Eye Steak pesanannya, tidak tahu harus melakukan apa lagi selain memandangi Raline yang berada di hadapannya.Raline meletakkan gelas minumannya."Andai kamu tau kalau per
Read more

Bersaing

"PJ tolong bagikan hasil ujian ini," titah Juan dimana salah seorang mahasiswa laki-laki langsung berdiri dari kursinya. “Jika ada yang bermasalah dengan hasil penilaian saya silakan temui saya di ruangan.”Entah kenapa semuanya tampak tegang. Padahal ini baru ujian tengah semester, masih ada ujian akhir, meskipun itu menjadi satu-satunya kesempatan untuk bisa memperbaiki diri jikalau nilai ujian tengah semester ini tidak sesuai dengan harapan. Sang penanggung jawab pun membagikan satu per satu lembar jawaban ujian minggu lalu yang sudah selesai diperiksa oleh Juan. Chloe menunggu sambil melihat ponsel dimana tayangan beranda media sosialnya menampilkan suatu cuplikan lucu hingga dia pun tertawa pelan. Menyebabkan Juan yang masih berkutat dengan laptop, melirik penuh tanda tanya. Namun, dia sudah tidak punya hak untuk menegur lagi karena pada
Read more

Grace yang Bijak

Tadinya Chloe pikir sudah tidak akan jadi masalah lagi baginya apabila mendatangi area yang dipenuhi oleh sekumpulan air dalam wadah besar. Mengingat Sabtu malam lalu dia berhasil mencapai taman yang tak jauh dari danau. Namun, kenyataannya baru berada dalam jarak sekian meter dari pintu kolam renang saja, jantungnya sudah berdebar dan paru-parunya seakan menciut hingga udara yang terhirup begitu minim. "Lo yakin mau masuk ke dalam?" tanya Grace yang mana dirinya sendiri malah tidak yakin. "Sebenarnya gue udah coba cari-cari alasan, sih, waktu Sam minta gue buat ajak lo … cuma makin gue cari alasannya, makin gue tau kalau gue memang ngga punya banyak alasan."Chloe masih memandang bingung. Menghela napas pelan saat melihat orang-orang dengan begitu leluasa melenggang masuk ke dalam kolam renang, tanpa perlu khawatir rasa takut akan tenggelam. 
Read more

Sesuatu di Kolam Renang

Perlahan Chloe mengayunkan kaki dan menapakkannya dengan hati-hati di atas aspal. Langkah demi langkah membawanya terus maju hingga akhirnya berhasil masuk ke dalam gedung. Aroma khas kolam renang langsung menyeruak masuk ke dalam rongga hidung. Di hadapannya sekarang terdapat beberapa anak tangga yang apabila dinaiki hingga puncak, barulah hamparan air akan terlihat. Terbentang sejauh mata memandang. Sebelum benar-benar melangkah lebih jauh, Chloe berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak akan terjadi apa-apa—bahwa dia bisa menghadapi rasa takutnya yang entah kenapa merasuk ke dirinya tanpa tau apa penyebabnya.Usai mengembuskan napas dengan satu kali entakan, Chloe mulai bergerak lagi mengikuti iring-iringan orang-orang di sekitar. Satu per satu anak tangga terlewati, dimana setiap langkahnya itu pula Chloe menjaga irama napasnya. Kedu
Read more

Rasa Takut Kehilangan

Pukul lima sore lewat dua puluh menit.Juan memijit-mijit pangkal hidungnya. Menutup laptop, lalu bersandar nikmat pada sandaran kursi. Memejamkan mata sejenak seraya menghela napas. Selain memikirkan deadline penginputan nilai ujian yang sebenarnya belum selesai dikoreksi secara keseluruhan ataupun memikirkan program kerja himpunan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, pikiran lain di luar lingkungan jurusan pun ikut menghantui. Raline dan Chloe mungkin sudah menjadi hal biasa yang Juan pikirkan, tapi Sam? Tidak pernah terbayangkan olehnya, mahasiswa—sekaligus ketua himpunannya—mengatakan secara terang-terangan bahwa dirinya merasa sedang bersaing dengan Juan. Yang benar saja,
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status