Beranda / Romansa / Oh, My Grim / Tentang Benang Merah

Share

Tentang Benang Merah

Penulis: elhrln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nathan termenung. Menyebabkan Chloe berpikir apa pertanyaannya tadi terdengar tidak sopan?

“Tapi kalau misalnya Om Nathan ngga mau cerita juga ngga masalah kok,” ralat Chloe segera.

“Oh, jangan begitu,” balas Nathan membenarkan posisi duduknya. “Aku tahu kamu pasti bingung kenapa aku begitu memperlakukanmu layaknya orang terdekatku, padahal aku baru bertemu denganmu hari itu sewaktu Juanito membawamu ke sini.”

Benar. Jujur Chloe memang merasa demikian. Nathan begitu memperlakukan Chloe dengan baik, padahal dia hanyalah mahasiswa Juan yang notabene tidak ada hubungan apa pun dengan mereka berdua. Nathan memang tahu tentang Chloe dari Juan, tapi tampaknya itu tidak terlalu bisa dianggap sebagai penyebab kenapa Nathan mau membuka diri pada Chloe. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Oh, My Grim   Pengunjung Tak Terduga

    Benar.Begitupun dengan benang-benang di kepala Chloe yang sudah tidak jelas berlarian ke mana. Mungkin sudah terlilit-lilit saking rumitnya menyambungkan segala sesuatu. Hingga membuat Chloe benar-benar bingung.Walau begitu, Chloe tetap berterima kasih pada Nathan, karena secara tidak langsung memberi secercah harapan juga semangat pada Chloe, meskipun dia tahu bahwa yang dimaksud dengan feeling Nathan itu memang salah. Tidak mungkin Chloe orangnya. Tidak mungkin Juan mau diserahkan padanya. Sudah jelas-jelas Raline-lah reinkarnasi dari wanita yang ada di foto itu. Sudah jelas perempuan itu yang tengah Juan tunggu, sampai-sampai hatinya tidak pernah berpaling ke perempuan lain.Belajar dari pengalaman, Chloe tidak in

  • Oh, My Grim   Pertemuan Tak Terduga

    "Oh, maaf. Apa aku mengganggu?"Raline bertanya usai menemukan ada sosok seorang perempuan berdiri di depan Juan. Apa sebegitu kecilnya Chloe hingga dia tidak bisa melihat keberadaannya? Atau sebenarnya Raline memang sengaja ingin mengganggu? Apa pun yang menjadi alasannya, mengganggu atau tidak, yang jelas kaki jenjangnya tetap bergerak mendekat."Aku cari kamu, tapi sekilas aku lihat kamu di lantai dua, jadi aku ke sini," katanya pada Juan.Juan beberapa kali bertukar pandang antara Raline dan Chloe. Kepala Raline mengitari seantero lantai dua."Aku baru tau kalau lantai dua ini—""Sebenarnya ... ngga bisa sembarang orang naik ke sini," jelas Juan hati-hati. Tidak ingin Raline tersinggung. "Area lantai dua

  • Oh, My Grim   Pengakuan Sam

    Malam minggu.Biasanya dihabiskan kalau tidak pergi ke kantin asrama bersama Grace, jalan santai ke minimarket, ataupun menemani Grace bermain basket. Namun, pada kesempatan kali ini malam minggu Chloe terlihat berbeda. Segala sesuatunya berbeda. Di depan mata Chloe sekarang tidak lagi berupa pemandangan area Seirios yang sudah mulai membosankan, melainkan hamparan air danau yang bekerlapan akibat memantulkan cahaya lampu yang ada di sekitar. Sementara di bagian atas, langit malam tampak cerah hingga titik-titik putih yang merupakan sekumpulan bintang terlihat sejauh mata memandang. Sayangnya Chloe tidak terlalu paham dengan rasi bintang, jadi kalaupun bintang-bintang yang sedang bertebaran di langit memang tengah membentuk semacam rasi bintang tertentu, Chloe tidak tahu. Cukup menilai bahwa mereka tampak cantik. Itu saj

  • Oh, My Grim   Ada Apa Sebenarnya?

    Berbeda dengan Chloe dan Sam, Juan justru mengajak Raline makan malam di sebuah restoran. Ini sudah kali kedua dia makan malam bersama Raline dan mungkin untuk yang ketiga kalinya nanti ... sepertinya Juan akan menerima tawaran Alex untuk mempersiapkan agenda makan malam spesial. Harusnya malam ini. Namun, karena suasana hati Raline sudah membaik dengan sendirinya usai malam terakhir mereka bertemu, jadi Juan urungkan dulu niatnya untuk menciptakan suasana makan malam yang lebih serius.Raline menyudahi makan malamnya. Garpu beserta pisau diletakkan, lalu berlanjut meneguk minuman limun. Juan yang sudah lebih dulu selesai menghabiskan US Prime Rib Eye Steak pesanannya, tidak tahu harus melakukan apa lagi selain memandangi Raline yang berada di hadapannya.Raline meletakkan gelas minumannya."Andai kamu tau kalau per

  • Oh, My Grim   Bersaing

    "PJ tolong bagikan hasil ujian ini," titah Juan dimana salah seorang mahasiswa laki-laki langsung berdiri dari kursinya. “Jika ada yang bermasalah dengan hasil penilaian saya silakan temui saya di ruangan.”Entah kenapa semuanya tampak tegang. Padahal ini baru ujian tengah semester, masih ada ujian akhir, meskipun itu menjadi satu-satunya kesempatan untuk bisa memperbaiki diri jikalau nilai ujian tengah semester ini tidak sesuai dengan harapan.Sang penanggung jawab pun membagikan satu per satu lembar jawaban ujian minggu lalu yang sudah selesai diperiksa oleh Juan. Chloe menunggu sambil melihat ponsel dimana tayangan beranda media sosialnya menampilkan suatu cuplikan lucu hingga dia pun tertawa pelan. Menyebabkan Juan yang masih berkutat dengan laptop, melirik penuh tanda tanya. Namun, dia sudah tidak punya hak untuk menegur lagi karena pada

  • Oh, My Grim   Grace yang Bijak

    Tadinya Chloe pikir sudah tidak akan jadi masalah lagi baginya apabila mendatangi area yang dipenuhi oleh sekumpulan air dalam wadah besar. Mengingat Sabtu malam lalu dia berhasil mencapai taman yang tak jauh dari danau. Namun, kenyataannya baru berada dalam jarak sekian meter dari pintu kolam renang saja, jantungnya sudah berdebar dan paru-parunya seakan menciut hingga udara yang terhirup begitu minim."Lo yakin mau masuk ke dalam?" tanya Grace yang mana dirinya sendiri malah tidak yakin. "Sebenarnya gue udah coba cari-cari alasan, sih, waktu Sam minta gue buat ajak lo … cuma makin gue cari alasannya, makin gue tau kalau gue memang ngga punya banyak alasan."Chloe masih memandang bingung. Menghela napas pelan saat melihat orang-orang dengan begitu leluasa melenggang masuk ke dalam kolam renang, tanpa perlu khawatir rasa takut akan tenggelam.

  • Oh, My Grim   Sesuatu di Kolam Renang

    Perlahan Chloe mengayunkan kaki dan menapakkannya dengan hati-hati di atas aspal. Langkah demi langkah membawanya terus maju hingga akhirnya berhasil masuk ke dalam gedung. Aroma khas kolam renang langsung menyeruak masuk ke dalam rongga hidung. Di hadapannya sekarang terdapat beberapa anak tangga yang apabila dinaiki hingga puncak, barulah hamparan air akan terlihat. Terbentang sejauh mata memandang.Sebelum benar-benar melangkah lebih jauh, Chloe berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak akan terjadi apa-apa—bahwa dia bisa menghadapi rasa takutnya yang entah kenapa merasuk ke dirinya tanpa tau apa penyebabnya.Usai mengembuskan napas dengan satu kali entakan, Chloe mulai bergerak lagi mengikuti iring-iringan orang-orang di sekitar. Satu per satu anak tangga terlewati, dimana setiap langkahnya itu pula Chloe menjaga irama napasnya. Kedu

  • Oh, My Grim   Rasa Takut Kehilangan

    Pukul lima sore lewat dua puluh menit.Juan memijit-mijit pangkal hidungnya. Menutup laptop, lalu bersandar nikmat pada sandaran kursi. Memejamkan mata sejenak seraya menghela napas.Selain memikirkan deadline penginputan nilai ujian yang sebenarnya belum selesai dikoreksi secara keseluruhan ataupun memikirkan program kerja himpunan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, pikiran lain di luar lingkungan jurusan pun ikut menghantui. Raline dan Chloe mungkin sudah menjadi hal biasa yang Juan pikirkan, tapi Sam? Tidak pernah terbayangkan olehnya, mahasiswa—sekaligus ketua himpunannya—mengatakan secara terang-terangan bahwa dirinya merasa sedang bersaing dengan Juan.Yang benar saja,

Bab terbaru

  • Oh, My Grim   Satu Permintaan Juan (End)

    Mau tak mau Chloe datang menghampiri Juan demi menuntaskan rasa penasarannya yang sudah telanjur terpancing. Juan pun sengaja membiarkan pintu kamarnya terbuka. Membiarkan Chloe masuk tanpa perlu repot-repot membuka pintu.Awalnya Chloe mengira Juan sudah langsung merebahkan diri di atas tempat tidurnya, tapi ternyata dia masih sibuk mengecek ponsel. Chloe hendak lanjut melangkah setelah sempat berhenti di ambang pintu, tapi pergerakan Juan setelahnya entah kenapa membuat Chloe mengurungkan niatnya itu. Juan dengan santai melempar ponselnya ke atas tempat tidur, kemudian melepas hoodie yang dipakai. Sempat membuat Chloe berdengap, dikarenakan berpikir Juan tidak sedang mengenakan apa pun lagi di balik hoodie-nya, tapi ternyata di

  • Oh, My Grim   Mungkinkah?

    Beberapa minggu kemudian.Alex dan Grace benar. Chloe harus bangkit dan harus berpikir positif. Terlebih semakin bertambahnya hari, semakin banyak pula kemajuan kabar yang diberikan oleh Alex. Chloe harus yakin bahwa Juan akan kembali. Meski terkadang rasa rindu benar-benar menguras air matanya, tapi Chloe bisa menghadapinya dan kembali beraktivitas seperti biasa. Tidak peduli celotehan dan celetukan yang tak enak didengar berseliweran di telinga kanan dan kirinya. Chloe berusaha mengabaikan itu semua.Namun, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa hatinya berangsur waswas ketika tahu waktu satu bulan akan usai. Pertanyaan-pertanyaan yang dulu pernah menggerayangi pikirannya kini kembali bermunculan. Bagaimana jika bukti-bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuat Juan kembali? Bagaimana jika Juan sungguh-sungguh tidak kembali? Bagaimana jika Chloe di

  • Oh, My Grim   Juan Pasti Kembali

    "Chloe, ayo dong. Lo jangan terus-terusan nangis begini. Gue harus lakuin apa biar seenggaknya lo berhenti nangis, lo bangun dari tempat tidur, dan yang paling penting … lo mau makan."Grace sudah tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa dalam menghadapi Chloe yang benar-benar kacau. Tidak mau makan. Tidak mau kuliah pula. Terlebih ketika dirinya tahu ada banyak orang yang menyalahkan dirinya atas kepergian Juan.Selang dua hari tanpa tanda-tanda kehadiran Juan di ruang kuliah, Alex mau tak mau mengirimkan surat permohonan pengunduran diri Juan sebagai dosen Seirios dikarenakan suatu hal yang mendesak, dimana Alex sengaja tidak menyebutkan detail alasannya. Mulai saat itu timbul banyak spekulasi yang semuanya menjurus pada satu sumber, yaitu Chloe. Orang-orang mulai menyangkutpautkan kepergian Juan yang tiba-tiba dengan Chloe. Lebih tepatnya dengan hub

  • Oh, My Grim   Memberi Tahu Chloe

    Aneh. Tidak biasanya Juan pergi begitu lama. Memang Chloe tidak sedang menunggu Juan di suatu tempat. Chloe hanya sedang menunggu kabar dari lelaki itu sejak siang tadi. Sejak dimana Juan memberikan Chloe kejutan yang sungguh-sungguh membuatnya terkejut, bahkan hingga sekarang masih terasa bagaimana rasanya. Memang baru berjalan beberapa jam, tapi tetap saja tidak biasanya Juan mengabaikan Chloe begitu lama hanya karena sedang pergi menemui Alex.Chloe bolak-balik mengecek ponselnya sambil berbaring di atas tempat tidur.Chloe : Apa obrolan kalian sangat penting?Akhirnya Chloe bertanya itu dan chat tersebut tampaknya tidak benar-benar terkirim, sebab masih tertanda ceklis satu. Benar-benar an

  • Oh, My Grim   Hukuman untuk Juan

    Juan melangkah santai melewati pintu Gedung Malaikat Maut usai mengantarkan satu arwah di siang hari yang terik. Berjalan melenggang tanpa tau apa yang terjadi. Bahkan beberapa pasang mata yang memperhatikannya di lobi gedung pun tidak cukup membuatnya terusik.Tak jauh di depannya, Alex berjalan menghampiri. Bola matanya bergulir memandangi Juan dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kenapa?" tanya Juan tak paham. "Jangan ikut-ikutan yang lain. Lihat gue kayak lihat siapa aja," cetusnya.Alex menatap dengan tatapan kosong."Ju …," panggilnya. "Lo … ada yang cari lo."Juan mengernyit. "Siapa?"Tiba-tiba saja dua sosok berjubah dan bertudung hitam yan

  • Oh, My Grim   Kebahagiaan Chloe

    Pak Juan : Chloe, saya ada penjemputan. Sepertinya kamu harus makan siang sendiri hari ini.Tidak boleh mengeluh, pikir Chloe. Menjemput arwah adalah tugas utama Juan, Chloe tidak bisa melarangnya. Lagi pula, apa bisa Chloe yang merupakan seorang manusia ini melarang malaikat maut menjemput arwahnya? Sekilas sempat terpikirkan juga oleh Chloe bagaimana jika malaikat maut tidak datang untuk menjemput arwahnya? Apa malaikat maut tersebut akan dihukum? Hukuman macam apa yang bisa diterima malaikat maut?Chloe bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya menyudahi agenda pertemuan dengan dosen pembimbing akademik sebelum memasuki semester baru. Menerima wejangan dari sang dosen untuk mengambil mata kuliah yang diajar oleh dosen selain Juan, seperti yang pernah Juan katakan. Namun, tidak ja

  • Oh, My Grim   Jalani Apa Adanya

    Sejak saat itu, Chloe merasa bahwa hidupnya telah benar-benar berubah. Memiliki Juan tentunya merupakan satu dari sekian banyak hal mustahil, yang justru membuat Chloe merasakan bahwa sebenarnya tidak ada hal yang mustahil. Tidak peduli orang-orang membicarakan hubungannya seperti apa, yang terpenting dirinya dan Juan menjalani atas dasar suka sama suka. Bahkan lebih dari itu. Tidak ada paksaan dan tidak ada setting-an.“Chloe, bagaimana kalau saya tiba-tiba menghilang?”Dari posisi kepala bersandar di kursi mobil, Chloe sontak menoleh. Kepalanya bergulir dari pemandangan laut—di kala malam hari yang ada di sampingnya—kemudian ke arah Juan.“Apa maksudnya Pak Juan tanya begitu?” tanya Chloe. &ld

  • Oh, My Grim   Terjadi Juga

    Berpikir bahwa semua ini telah selesai? Tentu saja belum.Di saat cerita-cerita dalam film yang penuh drama seperti ini kebanyakan berakhir dengan bahagia, cerita dalam hubungan Chloe dan Juan ini justru rasa-rasanya tidak ingin ada kebahagiaan. Sebab sekalinya kebahagiaan itu datang, kesedihan akan dengan cepat mengambil alih. Bagaimana tidak? Di saat Chloe bahagia, Juan justru menghilang darinya. Bahkan dengan terpaksa diam-diam Juan berharap jangan pernah Chloe mengungkapkan kebahagiaannya.Setelah mengetahui kenyataan bahwa sang iblis telah menerima hukuman akibat tindakannya, Chloe akhirnya kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Melihatnya kembali ceria sepanjang waktu—hingga lewat beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan—memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Juan."Paling nanti

  • Oh, My Grim   Perkara Aturan

    Setelah satu hari izin tidak menghadiri kuliah dikarenakan kondisi yang masih belum memungkinkan, akhirnya hari yang tidak ditunggu-tunggu Chloe pun tiba.Di sepanjang perjalanan dari lobi gedung jurusan hingga ke lantai ruang kuliah, tak henti-hentinya bisikan, gumaman, serta sorot mata tajam mengiringi langkah Chloe. Grace yang ikut berjalan di sebelahnya pun sampai menengok ke kanan juga ke kiri untuk paling tidak memberi isyarat pada para penggosip agar menghentikan kegiatan tidak penting mereka. Tampaknya, berita terkait hubungan sahabatnya dengan sang dosen benar-benar sudah tersebar dengan begitu cepat ke seantero Seirios.“Ya udah sih. Udah ngga bakal dilirik sama Pak Juan, terus bisa apa? Mereka mau apa?” gerutu Grace saat berada di dalam lift. Chloe yang dihadapi dengan situasi semacam itu, Grace-lah yang geram.

DMCA.com Protection Status