Home / Romansa / Oh, My Grim / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Oh, My Grim: Chapter 81 - Chapter 90

164 Chapters

Bukan Lelaki Penuh Drama

“Makasih, ya, Kak,” ujar Chloe memberikan helmnya kembali pada Sam. “Iya, sama-sama. Gara-gara lo helm cadangan gue jadi kepake,” cetus Sam tersenyum menampakkan deretan giginya. “Dan mungkin suatu hari nanti helm ini bakal jadi punya lo.”Eh. Menanggapi pernyataan Sam yang memiliki arti tersirat, Chloe menunduk tersenyum memandangi kantong belanja yang tergantung di depan kedua kakinya. “Oke, kalau gitu sampai ketemu lusa di parade pekan olahraga.” Sam menyalakan lagi mesin motornya. Tanpa berkata apa-apa, Chloe hanya mengangguk pelan sambil menyampirkan rambutnya ke belakang telinga. Angin sore yang berembus begitu jail menghempas rambut panjangnya ke segal
Read more

Pemicu Cuplikan Momen

Langkah kaki Juan yang beralaskan sepatu bot hitam berderap ringan di atas lantai marmer sebuah koridor rumah sakit. Sepanjang jalan dia telusuri sambil sesekali mengangguk singkat saat tidak sengaja berpapasan dengan para malaikat maut lainnya yang sama-sama sedang menjalankan tugas dari akhirat. Rata-rata, lokasi penjemputan yang paling sering didatangi oleh malaikat maut memanglah rumah sakit. Seakan tempat itu menjadi semacam tempat singgah atau markas atau pangkalan para malaikat maut. Tinggal duduk cantik di dalam rumah sakit, maka alarm penjemputan langsung membawamu ke ruangan yang berada tak jauh darimu. Jadi, jangan heran jika perawat atau dokter yang merawatmu dan berupaya sepenuh hati menyembuhkanmu, rupanya juga bertugas menjemput dan mengantarmu ke akhirat. Sebab kalian tidak pernah tahu siapa saja malaikat maut yang berinkarnasi menjadi manusia demi menyempurnakan hidupnya atau sekadar
Read more

Gara-gara Tersandung

Mimpi yang serupa lagi, keluh Chloe dalam hatinya.Lokasinya tidak sama, tapi objek mimpinya yang sama, yaitu Chloe sendiri. Berbeda dengan mimpi sebelumnya dimana dia mengenakan gaun jatuh bernuansa klasik sederhana, kini dirinya jauh lebih terlihat repot dengan gaun berwarna merah muda soft dimana bagian belakang roknya terdapat sesuatu yang menyerupai pita besar hingga membuat bokongnya kelihatan terangkat—atau mungkin memang terdapat sesuatu di balik rok bagian belakangnya itu sehingga terlihat seperti agak membubung, entahlah. Belum lagi bagian pinggangnya yang kelihatan makin ramping—kalau ini Chloe berani tebak jika di dalamnya memang menggunakan semacam korset. Bagian dada juga begitu terbuka hingga ke bahu. Polos tanpa dihiasi aksesoris apa pun, sementa
Read more

Nyaris Hilang Kendali

Chloe membuka mata. Melihat sekeliling dan melihat Juan yang mulai menjauhkan diri dengan mengambil beberapa langkah ke belakang. Kembali menciptakan jarak setelah beberapa detik lalu begitu menempel bagai seekor cicak yang merayap di dinding. Memandang dengan tatapan penuh tanda tanya seraya menunggu jawaban. Di sela-sela keheningan yang bergantung di udara sekitar, Chloe berdeham dan menelan ludah kuat-kuat. Bola mata besarnya berlarian ke segala arah, kecuali Juan. Enggan bertemu dengan matanya. Malu. Sungguh-sungguh malu karena bisa-bisanya memiliki imajinasi yang begitu liar. Apa karena suasananya yang begitu mendukung? Atau karena aroma tubuh Juan yang diam-diam menghipnotis pikirannya? Lagi pula, kalau saja Juan juga tidak menyentuh pipinya dengan begitu halus, Chloe yakin pikirannya tidak akan berkeliaran sampai jauh ke sana. Belum lagi tatapan matanya yang begitu lekat seperti terdapat magne
Read more

Hari Parade

"Halo semua warga Seirios! Selamat pagi! Selamat datang di momen yang paling ditunggu-tunggu! Momen dimana para jurusan menunjukkan eksistensinya dalam bidang olahraga! Momen yang merupakan penentuan apakah jurusan Ekonomi mampu mempertahankan atau justru dengan rela menyerahkan piala olahraga bergilir ke jurusan yang lain! Mari bersama-sama kita ramaikan parade Pekan Olahraga Seirios di tahun ini!”Chloe terbangun dari tidur. Mengerutkan area mata berkali-kali, sekaligus memijit bagian pelipis yang entah kenapa terasa berdenyut-denyut. Perlahan menarik punggungnya dari permukaan tempat tidur, membuat selimut jatuh ke pangkuan. “Jangan lupa hari ini di jam sepuluh pagi! Persiapkan diri bertemu dengan para kontingen yang dikirim oleh masing-masing jurusan! Dan, tentukan jagoanmu!”Astaga,
Read more

The Andromeda Residence

Kenyataannya, tidak ada yang tidak mungkin.Kenyataan lainnya, penyesalan memang selalu datang terlambat.Usai melayangkan kaki keluar dari taksi, lalu menapakkannya ke atas aspal depan lobi The Andromeda Residence, barulah Chloe menyesali pikirannya. Kenapa dengan bodohnya dia bisa tiba di depan apartemen ini hanya karena sebuah hoodie? Memangnya tidak ada hari lain untuk mengembalikan? Memangnya harus hari ini? Seketika isi kepalanya memberikan pertanyaan-pertanyaan menekan yang seakan mengkhianati hasil pemikirannya beberapa menit lalu. Lantas, kalau sudah terlanjur begini Chloe harus apa? Kembali ke Seirios lalu membiarkan isi kepalanya menyesali keputusannya lagi? Chloe benar-benar paling benci jika ruang pikir di dalam
Read more

Pulang Bersama Aktor

“Jangan memancing saya, Chloe,” balas Juan tidak mau kalah. Chloe bergeming. Rangkaian kalimat Juan barusan, serta bagaimana cara dia mengucapkannya, mengingatkan Chloe dengan suara Si Lelaki Bayangan di dalam mimpinya. Berat dan menggoda. Chloe pun kembali menekuri secangkir cokelat panas di pangkuannya. Membiarkan kedua telapak tangannya menyerap rasa hangat yang cukup berguna untuk melelehkan kegugupan yang mulai merambat. “Kalau begitu memang ada baiknya saya langsung pulang, kan?”“Setidaknya habiskan dulu minuman kamu.”Menuruti apa yang dikatakan Juan, Chloe mulai menyesap minumannya. Enak juga. Murni cokelat tanpa gula berlebih. Bisa saja langsung Chloe habiskan, tapi sayangnya masih terlalu panas.
Read more

Imbalan untuk Chloe

"Jadi, seorang Chloe nyerah nih?" tanya Alex memancing. Nada bicaranya terdengar tidak menyenangkan. Seperti mencoba untuk mengeluarkan sisi pantang menyerah milik Chloe yang seharusnya tidak mudah dikalahkan. Chloe mengangkat kedua bahu dengan gerakan lemah.“Mau gimana lagi? Mata Pak Juan hari itu benar-benar ngga berpaling,” ungkap Chloe mengingat kembali momen dimana Juan begitu terpaku menatap Raline, sampai-sampai sosok Chloe yang sedang berdiri di depannya terabaikan begitu saja. Alex sendiri juga tidak heran jika Juan seperti itu. Apabila Juan sudah dihadapi dengan sesuatu yang berkaitan dengan reinkarnasi kekasihnya, lelaki itu akan berubah menjadi seseorang yang berbeda. Tidak banyak bicara, bersikap ramah, bertingkah malu-malu, dan yang pasti canggungnya bukan main. Alex saja sampa
Read more

Asal Mula Grim Reaper

Untuk pertanyaan yang satu ini Chloe harap Alex bersedia untuk menjawab, karena saat itu pun Juan tidak menjelaskan lebih lanjut dan Chloe juga tidak kepikiran untuk bertanya. Benar-benar baru tercetus sekarang.Kulit di area wajah Alex mengerut. Jemari tangan kirinya menggaruk kepala. “Kak Alex?” desak Chloe menginginkan jawaban. “Para malaikat maut, termasuk Pak Juan, pernah hidup sebagai manusia. Lalu suatu hari dia meninggal dan karena suatu hal, akhirnya dia menjadi malaikat maut—seperti yang Kak Alex bilang. Makanya selama Pak Juan menjadi malaikat maut, dia stuck di fase terakhir dia hidup. Itu yang menyebabkan Pak Juan ngga pernah kelihatan tua. Umur berapa waktu dia meninggal di sekitar tahun 1880? 24 tahun? Apa juga yang membuat Pak Jua
Read more

Berpikir Keras

Chloe berpikir. Benar-benar berpikir keras menyambungkan semua informasi yang telah didapat. Tidak peduli dengan Grace yang tengah sibuk mengoceh tentang kehebohan dan keseruan acara parade hari ini, telinga Chloe seakan tertutup rapat, sehingga tidak bisa menangkap kalimat apa pun. Bahkan buku catatan berisikan materi ujian esok hari yang terbuka di atas meja kantin asrama pun sampai terabaikan begitu saja. Jadi, Juan pernah hidup menjadi manusia pada sekitar tahun 1880—jujur Chloe masih berat untuk mempercayai satu hal itu—lalu meninggal di usia muda, tanpa Chloe ketahui apa penyebabnya. Sewaktu arwah Juan tiba di akhirat, Juan memilih untuk menjadi malaikat maut demi menebus rasa bersalahnya. Rasa bersalah atas apa? Sudah bagus Juan tidak memiliki dosa besar, tapi mengetahui bahwa dia merasa bersalah atas sesuatu hingga merelakan dirinya menjadi malaikat maut, entah kenapa terdengar sa
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status