“Terus ini gimana ceritanya, Mas?” Gami menatap barang di pangkuannya. Kantong plastik berisi kotak sneakers baru.“Cerita apa? Saya enggak bisa ngedongeng.” Wira memutar setir karena mengitari bundaran.“Bukan itu, Mas. Maksud saya, ini gimana ceritanya? Mas Wira, ‘kan, minta belikan sneakers, tapi kok, bayar sendiri?”Sebelumnya, setelah Gami meminta ampun di parkiran, Wira mengajukan syarat. Dia bersedia memaafkan kesalahan Gami, asalkan dibelikan sepatu baru.Gami setuju. Namun, dia tidak tahu harus membayar pakai apa, sementara dompetnya sudah raib di tangan pencopet.Ketika itu, Wira kelihatan tidak peduli. Dia kembali ke pasar dan memilih sneakers dengan harga tertinggi. Membuat Gami panik setengah mati.Namun, kepanikan itu hanya terjadi selama beberapa saat sebelum Wira mengeluarkan dompet. Ternyata, dia membeli sepatu itu dengan dana pribadi.“Mas! Kok, malah diam, sih? Ini gim
Baca selengkapnya