Seorang wanita dengan pipi penuh jerawat tengah menguncir rambut yang sedikit kusut. Tubuh depannya berbalut apron merah yang warnanya tak lagi cerah. Kumal, dekil, dan robek di beberapa bagian.“Are you ready, Gami?” tanyanya pada diri sendiri. Kemudian meraih sepasang sarung tangan karet di meja kecil di hadapannya. Warnanya serupa dengan apron yang dikenakan.“Ready, dong, pastinya. Demi sebongkah berlian,” jawabnya sendiri sambil memasang sarung tangan.“Eh, enggak, deh. Demi Mas Wira,” ralatnya, lalu terkekeh geli. Kemudian memasang dua lapis masker yang sudah diolesi minyak angin roll on aromaterapi.Usai memakai atribut ‘perang’, wanita yang kerap dipanggil Gami itu meraih ember hitam. Isinya adalah sikat bergagang panjang, deterjen bubuk, sebotol karbol, sapu lidi, dan sendok semen. Dia bergegas keluar kamar, lalu memakai sepatu boots yang terparkir di samping pintu.“Di bawah mesin cuci
Baca selengkapnya