"Hoaaahmm," Aquila menguap lebar, membalikkan badannya, mencari posisi ternyaman untuk berbaring. "Hei, bangun!" Ahn, memasang tangan di pinggang, menggeleng melihat kelakuan majikannya yang nampak tak sudi berpisah dengan ranjangnya. "Sekarang sudah hampir tengah hari, Nona. Ini adalah hari kedua festival, kau tidak berniat melewatkannya, kan?" "Sebentar lagi, Ahn." Ucap Aquila malas. "Aku sangat mengantuk." "Sebentar lagi apanya?!" Seru Ahn, "kau sudah mengatakan itu berkali-kali." Aquila tak merespon. "BANGUUUUN!" kali ini, teriakan nyaring Ahn sukses membuat Aquila terperanjat dan segera bangkit dari ranjangnya. *** "Aduh! Pelan-pelan, Ahn!" Aquila mengaduh kesakitan saat Ahn menarik tali korset di pingganggnya— mengencangkannya. "Diam sebentar, Nona." balas Ahn yang masih sibuk dengan kegiatannya. "Haruskah kita melakukan ini?" Aquila mengeluh, korset itu... Benar-benar menyesa
Baca selengkapnya