Home / Fantasi / Miss Villain and the Protagonist / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Miss Villain and the Protagonist: Chapter 21 - Chapter 30

163 Chapters

Chapter 21 — Hadiah Untuk Para Figuran~

"Nona Zeline," kali ini Aquila balas menatap sinis. "Menurut pendapat saya, orang yang mendekati Putra Mahkota karena mengincar hartanya, itulah yang lebih palsu." Kali ini Zeline yang terdiam. Aquila tersenyum penuh kemenangan. "Saya tahu apa yang anda rencanakan dengan Baron Aideos." Sambungnya. Zeline tak berkutik lagi. Apakah ini bisa dibilang skakmat? ... Zeline tak menjawab apa-apa? Aquila yakin, Zeline saat ini sedang terkejut dan bertanya-tanya, dari mana Aquila mengetahuinya? Tapi reaksi Zeline sungguh di luar perkiraan. "Apa? Pfffttt," Zeline menutup mulutnya, berusaha menahan tawanya. "Ah, maaf, Nona Aquila, tapi anda benar-benar lucu!" "Apa?" Tanya Aquila tidak senang. "Nona, anda tidak menganggap saya akan merasa terancam karena hal itu, kan?" Tanya Zeline. "Lucu sekali menatap wajah penuh percaya diri anda saat mengatakan hal tadi." Zeline menyeka air matanya, "ah, biar saya
Read more

Chapter 22 — Seorang Pangeran : Iluka de Athanasius

Bagaimana ini, sepertinya Aquila telah tersasar?!  Aquila menoleh ke arah kanan dan kirinya, tadi ia sedang berjalan-jalan santai di sekeliling istana.  Tapi nampaknya ia tak dapat mengingat jalan mana yang harus ditempuh, alhasil ia justru tersesat di area ini.  Tidak, bukan salahnya, salah istana ini yang terlalu luas.  Mata Aquila menatap salah satu kereta kerajaan yang bergerak mendekatinya. Kereta itu berhenti, turun seseorang dari dalamnya.  Aquila terpaku. Orang itu ... Rambutnya yang berwarna biru muda terang serta bola mata yang berwarna biru laut.  Orang itu  ... Aquila tidak tahu siapa dia.  Ah, ia baru tahu setelah mencarinya di dalam ingatan. Orang itu adalah Iluka de Athanasius, salah satu pangeran di kerjaan ini. Ia adalah adik dari Zero!  Iluka yang menangkap keberadaan Aquila berjalan mendekat, ia mengusap rambut birunya. "Selamat pagi, kak Aquila." Iluka ter
Read more

Chapter 23 — Nikahi Aquila, Lalu Angkat Zeline Menjadi Selir

"Bagaimana Aquila, kau melihatnya, kan?" Zero tersenyum puas, merasa bangga karena berhasil memperlihatkan kemampuannya di depan Aquila.  Aquila mengernyit, kalau boleh jujur, sebenarnya ia tidak peduli.  "Iya, Yang Mulia." Aquila memasang senyum palsu. Kalau orang di depannya ini bukan pewaris resmi kekaisaran, Aquila pasti sudah mengumpat di depan wajahnya.  "Ah, ternyata sejak tadi nona Aquila menonton," Iluka menggaruk tengkuknya. "Aku jadi merasa malu karena belum bisa menunjukkan yang terbaik di depanmu." "Kau tenang saja, tidak perlu merasa seperti itu!" Aquila merasa tidak enak, ia tak mau tokoh favoritnya merasa rendah diri.  Zero mendengus tidak senang, ia merasa bahwa sikap Aquila terhadap dirinya dan terhadap Iluka benar-benar berbeda!  "Kau," Zero berucap kesal, tangannya memainkan rambut bergelombang Aquila. "Tadi kau bilang, kan, kalau aku berhasil mengalahkan adikku, kau akan memberikanku hadiah
Read more

Chapter 24 — Pangeran Iluka, Berbahagialah!

"Nikahi Aquila supaya posisimu menjadi kuat, lalu jadikan Zeline sebagai selir setelahnya." Zero mengusap rambutnya kasar. Sejak tadi, kata-kata ayahnya itu terus saja terngiang.  Zero bahkan sampai tak dapat fokus pada kegiatannya saat ini.  "Kakakku, kalau kau terus melamun seperti tadi, kau bisa-bisa kalah dariku." Ucap Iluka yang sedang membidik panahnya.  Cowok itu mengerahkan segala fokusnya, ia melesatkan satu anak panah. Bam! Anak panahnya mengenai angka delapan.  Di sebelahnya, Zero sudah bersedia melakukan hal yang sama. Ia menarik panahnya, lalu melepaskannya. Bingo! Anak panah itu mengenai angka sepuluh!  Zero tersenyum, merasa puas dengan hasil bidikannya yang akurat. "Kemampuanmu cukup mengagumkan, adikku, tapi masih belum bisa jika dibandingkan denganku," Zero menatap Iluka.  Iluka tersenyum tipis, ia mengangguk. "Mari kita lanjutkan lagi permainannya." Zero meletakkan panahn
Read more

Chapter 25 — Yang Mulia, Nona Aquila Menamparku!

"Yang Mulia, nona Aquila menamparku!" Tubuh Aquila seketika membeku, pantas saja Zeline tiba-tiba terjatuh, Zeline sengaja membuat keadaan seakan Aquila tengah merisaknya.  Aquila menatap sinis Zeline yang sedang bersembunyi di balik punggung Zero. Dasar cewek licik!  "Aquila ... Benarkah itu?" tanya Zero setenang mungkin.  "Tidak, Yang Mulia! Aku sungguh tidak melakukannya!" Aquila menyangkal, tentu saja, karena ia tidak melakukannya.  Zeline muncul dari balik punggung Zero, "Yang Mulia, tentu saja nona Aquila tidak mungkin mengakui perbuatannya," air mata Zeline turun.  Melihat sandiwara Zeline, membuat Aquila benar-benar merasa geram. "Untuk apa aku melakukannya?!" ia berseru.  "Nona ... Nona marah karena Yang Mulia lebih menyukaiku, oleh karena itu nona melampiaskan semua amarahmu padaku." Zeline memiliki imajinasi yang luas, ya?  "Uhm... Yang Mulia..." seseorang menginteru
Read more

Chapter 26 — Dayang Terbaik Untuk Nona Zeline

Aquila sungguh tidak ingat apa yang terjadi semalam. Yang jelas, kepalanya masih terasa sangat sakit.  Ahn bilang, semalam putra mahkota yang membawa Aquila ke sini, saat itu Aquila sedang dalam posisi tak sadarkan diri.  Tapi tidak mungkin, kan, Zero melakukan itu?  "Nona, jangan banyak bergerak," ujar Ahn yang sedang memasang anting mutiara kepada daun telinga Aquila.  Aquila menurut, setelah Ahn selesai melakukan tugasnya, Aquila langsung berdiri. "Ahn, saat ini aku sedang ingin sendiri. Aku akan menuju perpustakaan untuk belajar, kalau terjadi apa-apa temui aku di sana." Tanpa menunggu jawaban Ahn, Aquila langsung keluar dari ruangannya.  Cewek itu mencengkram kepalanya yang terasa berat. Aquila baru teringat sesuatu ...  Ia ingat semalam mengatakan kalau ia membenci Zero.  Aquila menepuk jidat. Bodohnya...  Sialan, tak seharusnya ia mengatakan hal-hal semacam itu! Bag
Read more

Chapter 27 — Salah Satu Di Antara Kalian Adalah Mata-Mata

Aquila harus banyak-banyak berterima kasih kepada Alken!  Walaupun terkadang menyebalkan, nyatanya cowok itu sudah banyak sekali membantu Aquila.  Seperti saat belajar bersama kemarin, dapat Aquila lihat, Alken memiliki wawasan yang begitu luas, bahasanya pun mudah dipahami.  "Nona Aquila," Ahn memanggil, "para dayang anda telah tiba." Aquila mengangguk, ia bangkit dari tempatnya lalu berjalan menuju ruang tamunya.  Di sana, ada tiga orang perempuan yang menunggu Aquila. Hanya satu dari mereka yang pernah Aquila lihat, dan sialnya, itu adalah putri dari Count Theta!  Sialan.  Kenapa harus dia yang menjadi dayang Aquila?  "Salam hormat kami, nona Charles." ujar ketiganya kompak.  Aquila berusaha tersenyum, jelas sekali ekspresi wajah Nona Theta yang terlihat tidak menyukainya.  Aquila merasa, nona Theta adalah pendukung Zeline nomor satu! Seperti saat di pesta
Read more

Chapter 28 — Apalagi Rencanamu, Aquila?

"Ada hal apa nona Aquila menahan saya di sini?" Nona Theta bertanya, dengan intonasi ramah yang nampaknya sangat dipaksakan. "Apa anda ingin mengerjai saya seperti yang anda lakukan pada nona Rose?" Aquila menghela napas, ia mengusap wajahnya lelah, "hei, tenanglah." ujarnya. "Kenapa kau selalu saja berprasangka buruk terhadapku?" ia bertanya dengan nada heran.  "Bagaimana bisa kau ingin aku berprasangka baik terhadapmu, padahal kau sendiri memiliki sifat yang sangat buruk?" balas Nona Theta.  "Kalau begitu..." dengan tatapan yakin Aquila menyodorkan tangannya. "Bisakah kau percaya padaku kali ini saja?" gadis itu tersenyum yakin.  Rencana Aquila selanjutnya telah dimulai, dan nona Theta adalah pion penting dalam rencananya kali ini.  *** "Pada pesta esok hari, aku ingin menjadi pusat perhatian!" Aquila bangkit dari tempatnya, ia berkata dengan suara lantang sambil menatap para dayangnya satu-persatu. 
Read more

Chapter 29 — Perayaan Musim Dingin

Di satu sisi, Zeline sedang memilah gaun-gaunnya.  Sebenarnya, sejak jauh-jauh hari Zeline sudah menyiapkan sebuah gaun indah berwarna biru yang akan digunakannya untuk pesta musim dingin.  Namun, mengetahui kalau ternyata Zero telah sepakat memakai pakaian berwarna senada dengan Aquila, membuat Zeline mengubah pilihannya.  Ia batal mengenakan gaun biru itu, sebaliknya, ia tengah mengumpulkan para dayangnya, berunding mengenai gaun untuk pesta nanti malam.  "Apa-apaan ini?!" Charelle yang pertama menolak ide Zeline. "Kenapa mendadak sekali?! Kau pikir, gaun yang dipesan pada butik akan langsung jadi dalam waktu sehari?" Lily, salah satu dayang Zeline yang berasal dari rakyat biasa ikut mengangguk, setuju dengan opini Charelle.  Mana mungkin sebuah gaun akan selesai dalam waktu secepat itu?  "Tapi aku begitu menginginkan gaun berwarna merah muda," pupil Zeline membesar, wajahnya memelas. "Tidak apa-
Read more

Chapter 30 — Hubungan Khusus Antara Nona Aquila Dan Pangeran Iluka

Merasa tidak enak apanya, sialan!  Bagaimana mungkin Aquila merasa tidak enak pada Zeline, padahal ia sendiri juga tahu kalau Zeline begitu pandai memutarbalikkan keadaan?!  Seperti saat ini.  Tiba-tiba saja beredar rumor kalau Aquila memiliki hubungan gelap dengan Pangeran Iluka.  Bagaimana bisa rumor menyebar secepat ini?  Lagipula, rumor yang beredar begitu absurd. Maksudnya, hubungan gelap antara dirinya dengan Pangeran Iluka? Aquila sih tidak masalah, tapi sepertinya Pangeran Iluka yang tidak mau dengannya.  Tapi, serius, Aquila saat ini sedang berjalan cepat dengan gaun yang diangkat. Dengan keringat yang bercucuran serta degup jantung yang tidak karuan.  Aquila harus berbuat sesuatu!  Aquila harus menghentikan rumor ini dari sumbernya, yakni, Zeline.  Karena apa yang saat ini terjadi tidak bisa dianggap remeh. Bagaimana ini? Semua bangsawan menganggap Aquila me
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status