Home / Romansa / Duka Cita / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Duka Cita: Chapter 41 - Chapter 50

80 Chapters

Duka Cita ~ 41

Harry tahu dirinya bersalah. Sangat teramat salah, dan wajar rasanya bila Sandra tetap pada pendiriannya untuk bercerai. Selama bertahun-tahun, Harry memang tidak pernah memedulikan istri dan putrinya. Rasa sakit hatinya yang terlampau dalam pada Sandra, membuat Harry sampai buta dan menutup hatinya rapat-rapat.Namun, saat Sandra pergi dan tidak kembali pulang seperti biasanya, barulah Harry merasakan kekosongan yang teramat luar biasa. Belum lagi, Sandra sama sekali tidak mau menerima panggilannya, bahkan membaca pesan yang dikirimkan oleh Harry.“Sudah ada perkembangan, Om?” tanya Arya menghampiri Harry, yang duduk seorang diri di depan ruang ICU. Sebelumnya, Arya sudah sempat berkenalan dengan Harry yang tiba-tiba datang ke Surabaya. Arya juga sudah melihat orang tua Pandu. Namun, Arya tidak berminat untuk mengenal keluarga tersebut, karena ia tidak memiliki kepentingan apa pun dengan mereka. Justru Arya geram, karena keluarga Atmawijaya menginginkan semua masalah diselesaikan sec
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Duka Cita ~ 42

“Saya jadi nggak enak, pak Lex sampai jauh-jauh datang ke sini.”Setelah berbincang panjang lebar mengenai kondisi Cita dan Pandu, Sandra hanya bisa menunduk malu. Ia kembali mengingat semua perbuatannya dahulu kala pada Elok, sampai membuat wanita itu bercerai dengan Harry. Sandra sampai tidak bisa berkata-kata, karena Elok selama ini masih bisa berbaik hati dengan Cita. Tidak hanya Elok, tetapi Kasih pun bisa dibilang sangat menyayangi Cita karena gadis itu tidak memiliki adik perempuan.Jika hati Elok penuh dendam, kemungkinan besar wanita itu tidak akan membiarkan Lex membantunya hingga sejauh ini.Sandra sampai tidak tahu lagi, harus bersikap seperti apa dengan keluarga Anggoro.“Nggak perlu sungkan,” ucap Lex menatap Harry yang sedari tadi hanya berdiri dan bersandar pada pilar. Pria itu hanya diam, ketika Lex memberikan dua buah map yang berbeda pada Sandra. Tampak frustrasi, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. “Kasih yang minta ke sini, dan saya juga sekalian mau ngasih akta p
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Duka Cita ~ 43

“Om, gimana kalau hilang ingatan itu cuma akal-akalan Pandu?”Arya langsung mendapat cubitan keras oleh Kasih di perutnya. “Jangan nambah-nambah masalah sama pikiran.”Arya meringis nyeri, dan langsung menjauh dari tempat duduknya. “Kas—”“Kak Kas-ih!” ralatnya cepat, karena Arya selalu saja seenaknya ketika memanggilnya.“Kasih,” tegur Lex dengan gelengan samar. Sebelum Kasih mengenal akrab Sinar dan Pras, putri sambungnya itu tidak pernah mencubit seseorang seperti itu. Namun, saat Kasih mulai dekat dengan sepasang suami istri itu, tangan gadis itu mulai suka mencubit bila gemas, ataupun kesal pada seseorang. Mirip dengan kebiasaan Sinar, yang akan mencubit Pras, bila tengah kesal pada suaminya itu. “Arya itu—”“Aku salah apa?” Arya sudah melotot sambil mengusap sisi perutnya. “Untung cewek, kalau nggak—”“Ehm!”Suara deheman dari kedua pria sekaligus itu, langsung membuat Arya terdiam. Ia hampir lupa, bila kedua pria yang bersamanya saat ini adalah ayah dari gadis itu. Yang satu
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Duka Cita ~ 44

“Catatan medisnya memang seperti itu.” Abi sudah memberi salinan laporan medis, yang diterimanya dari dokter ahli yang menangani Pandu. “Aku bukan mau melindungi Pandu, atau keluarga Atmawijaya, tapi, kita nggak bisa apa-apa kalau fakta bicara seperti itu. Pandu hilang ingatan, karena benturan di kepalanya. Satu-satunya harapan adalah, itu cuma sementara.” “Bagaimana kalau … dia terus-terusan “amnesia”,” celetuk Vira yang sudah lebih dulu membaca semua salinan laporan medis sebelumnya. Vira hanya bisa menggeleng, karena sudah hafal dengan kasus-kasus seperti ini.“Sebenarnya, sudah sembuh. Tapi untuk menghindari gugatan, keluarga Atmawijaya—” “Vira—” “Jangan diputus, Bi,” sentak Vira sedikit keras. Karena ini adalah kasus terakhirnya, maka Vira akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberi pelajaran pada Pandu. Sebagai seorang wanita, Vira tentu bisa merasakan semua hal yang dialami Cita. Sekadar mendengar cerita dari Harry saja, semua itu sudah membuat hatinya tersayat. “Aku tahu k
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Duka Cita ~ 45

“Pendarahan otak …”Untuk kesekian kalinya, Sandra harus menguatkan diri saat mendengar kondisi Cita saat ini. Sandra juga harus tegar dan pasrah, ketika putrinya kembali masuk ke ruang operasi. Meskipun kakinya hampir tidak bisa menopang bobot tubuhnya, tetapi Sandra harus tetap berdiri tegak. Demi Cita, demi putrinya.Mungkin, karena inilah Cita meminta Sandra untuk rujuk dengan Harry. Karena saat ini, Sandra memiliki tempat bersandar dan berkeluh kesah untuk mengeluarkan semua hal yang ada di hati, juga pikirannya. “Sampai kapan pun, Aku nggak akan pernah ikhlas kalau Pandu bisa bebas di luar sana dengan alasan amnesia,” tambah Sandra masih saja sesenggukan. Tisu yang berada di genggaman sampai sudah tidak berbentuk lagi, karena dipakai untuk mengusap wajah basahnya hingga berulang kali. “Harusnya, Pandu yang ada di dalam sana, bukan Cita.”“Sudahlah, Mi,” kata Harry ingin berkonsentrasi pada putrinya saja. Masalah proses hukum Pandu, sudah Harry serahkan pada Lex dan Vira sepenu
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Duka Cita ~ 46

Sandra dan Harry kembali harus bersabar menerima cobaan yang ada. Tim dokter sudah melakukan semua yang mereka bisa, tetapi, hasil akhirnya kembali mereka serahkan dengan kondisi pasien. Cita koma, dan Sandra hanya bisa menunggu mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan putrinya.“Ada kabar dari Pandu, Mas?”Sandra memejam, saat baru duduk di samping Harry. Menyandarkan kepalanya di pundak Harry, lalu memeluk lengan yang belakangan ini selalu ada untuknya. Sudah dua minggu Cita tidak sadarkan diri, dan mereka masih belum melihat perkembangan apa pun.Saat ini, Sandra bisa keluar dan duduk berdua dengan Harry karena ada Elok, yang akhirnya menyempatkan diri untuk datang membesuk. Sementara suami pria itu, baru saja pergi ke Metro Surabaya untuk menghadiri rapat dewan direksi dan komisaris.Harry menggeleng sambil mengusap tangan Sandra. Ia hanya bisa memasrahkan semuanya pada Tuhan, dan hanya bisa berdoa untuk kesembuhan putrinya. Harry sudah tidak mau lagi memikirkan masalah Pandu, karena
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Duka Cita ~ 47

“Gimana Cita, Ar? Ada perkembangan?”Arya berdecak, kemudian melempar ponselnya ke tempat tidur setelah membaca pop up pesan yang tertera di layarnya. Entah mengapa, ia tidak berniat membuka, dan membalasnya dalam waktu dekat. Jika pria itu memang menyukai Cita, harusnya dia terbang dari Jakarta dan menjenguk gadis itu.Baru saja Arya hendak membuka kaos dan menggantinya, suara ketukan pintu membuatnya harus bergegas membukanya.“Om Lex sama tante Elok sudah pulang?” tanya Arya begitu membuka pintu dan melihat Gemi berdiri di depannya.Gemi mengangguk. “Mama mau masuk.”Arya segera bergeser, dan membiarkan Gemi melewatinya. Wanita itu berjalan menuju sofa, kemudian duduk di salah satu ujungnya.“Tante Elok nawarin kamu kerja di Jurnal?” tanya Gemi sembari meletakkan siku kanannya di lengan sofa. Melihat Arya mengangguk sambil menutup pintu, lalu berjalan menghampiri Gemi dan duduk di sebelahnya.“Tapi aku nggak mau.”“Kenapa?”“Karena aku nggak mau balik ke Jakarta.”Akhirnya, Gemi ta
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Duka Cita ~ 48

Sandra tidak berhenti berucap syukur saat Cita akhirnya membuka mata. Walau beberapa fungsi tubuhnya belum bisa digerakkan, tetapi bagi Sandra, hal itu sudah termasuk perkembangan yang cukup pesat. Cita sudah sadar, meskipun tatapannya terlihat bingung dan mulutnya hanya mampu mengerang, tanpa bicara sepatah kata pun.Cita juga masih berada di ruang intensive care unit, karena tim dokter masih harus melakukan observasi atas semua kemungkinan yang bisa saja terjadi.Meskipun terasa lamban, tetapi perkembangan Cita mulai ada kemajuan.“Mami tahu kamu kuat.” Sandra menggenggam tangan Cita, dan membawa ke pipinya. “Kamu pasti sembuh, dan … nanti kita bisa ke salon, atau shopping lagi.”Sandra berusaha tertawa dan menghibur diri sendiri. Di benaknya, Sandra kembali membayangkan pergi menghabiskan waktu bersama putrinya, seperti dahulu kala. Seperti di saat Cita, belum sibuk dengan pekerjaannya di media.“Kamu tahu.” Meskipun Cita hanya bisa menatapnya, tetapi hal tersebut sudah bisa membua
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Duka Cita ~ 49

“Sudah nyaman?”“Hm.” Cita menggumam sambari mengedipkan mata dua kali, setelah Sandra menepuk-nepuk pinggiran bantalnya dengan perlahan. Tubuhnya terasa sangat lelah, tetapi Cita harus pasrah dan bersabar karena ia belum mampu bergerak sama sekali. Tidak hanya lelah, tetapi Cita merasakan berbagai nyeri yang sungguh tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.“Kak Kasih titip salam,” ujar Sandra kemudian duduk di kursi di samping ranjang pasien. “Dia belum bisa ke sini, karena harus ngurus perusahaan papa.”Cita tersenyum kecil, dan mendadak merindukan kakak yang selama ini selalu menyayanginya. Meskipun mereka sudah sangat jarang bertemu dan hanya berkomunikasi seadanya, tetapi Kasih memiliki ruang khusus tersendiri di hati Cita. Di saat Joana selalu memojokkan Cita, hanya Kasihnya yang berani vokal menentang wanita tua itu dan membelanya di antara keterdiaman semua orang.“Kalau Arya, belakangan ini lagi sibuk belajar sama papamu,” lanjut Sandra kembali bercerita untuk terus merangsa
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Duka Cita ~ 50

“Akhirnya, kamu ke sini juga, Mas.” Cita mencibir, saat melihat Arya memasuki ruangannya. Pria itu terkekeh, kemudian duduk di kursi yang selalu ada di samping ranjang Cita.“Sorry, tapi aku nggak tega lihat kamu.” Ternyata, Arya masih merasakan hal yang sama ketika bertemu Cita hari ini. Meskipun Sandra dan Harry mengatakan, kondisi Cita sudah jauh lebih baik, tetapi di mata Arya, semuanya terasa sama saja. Bahkan, sekarang ada perban yang masih melingkari separuh kepala gadis itu. “Sekarang masih nggak tega juga sebenarnya. Tapi, karena mami sama papamu yang minta tolong, jadi terpaksa, kan?”Karena Cita sudah dibolehkan pulang dan akan melakukan perawatan di rumah secara intensive, maka Sandra dan Harry saat ini sibuk mengurus segala sesuatunya. Untuk itulah, Sandra meminta Arya untuk berada bersama Cita, selama mereka berdua berada di luar sana.Cita mencebik. “Mas Arya gemukan, pasti kerjaannya makan tidur aja, kan?”Tawa Arya semakin keras, tetapi masih dalam batas wajar, karena
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status