Home / Romansa / Duka Cita / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Duka Cita: Chapter 21 - Chapter 30

80 Chapters

21. Hidup Baru

“Silakan …” Arya sedikit membungkukkan tubuhnya, lalu mempersilakan ibu dan anak yang baru saja sampai itu masuk ke dalam mobilnya. Tidak disangka, kedatangan Sandra dan Cita ke Surabaya, ternyata lebih cepat dari perkiraan Arya. Selang dua hari ia memberi kabar tentang rumah kontrakan, keduanya langsung meluncur ke Surabaya.Kendati masih banyak pertanyaan di kepala Arya, tetapi ia tahu diri untuk tidak mempertanyakan itu semua.“Loh, red carpetnya mana?” celetuk Sandra lebih dulu masuk ke dalam mobil. “Dari tadi Tante cariin, nggak ada.”“Lagi dicuci, Tan.” Arya terkekeh sambil menegakkan kembali tubuhnya, saat Cita baru saja melewatinya. “Habis dipake Cannes Film Festival kemarin.”Cita terkekeh sambil menggeleng, mendengar jawaban Arya. Pria itu seolah tidak memiliki beban hidup sama sekali. Padahal, Pras baru saja menskors Arya dan tidak diperkenankan bekerja di Metro Surabaya selama satu bulan.“Sudah siap semua?” tanya Arya setelah masuk mobil, dan memasang sabuk pengamannya. I
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

22. Menangkap Basah

“Mi, mas Arya sudah datang.” Cita masuk ke dalam kamar, lalu menyambar tas ransel yang tergeletak di sudut ruang. Karena mereka belum memiliki perabotan apa pun, maka barang yang dibawa sementara masih berada di lantai.Sandra menyalakan layar ponsel, dan melihat jam digital yang tertera di sana. “Kok, cepat banget.”Cita mengendik sambil memakai tas ranselnya. Namun, setelah memikirkan sesuatu, Cita kembali melepas tas tersebut lalu meletakkannya di sudut kasur. “Aku mau ngomong bentar sama mas Arya.”“Hm, Mami ganti baju sebentar.”Cita mengangguk, kemudian keluar dan menutup pintu kamar. Ia keluar, dan menghampiri Arya yang baru saja keluar dari mobil. “Mas, kata Mami, kalau Mas Arya nggak mau dibayar, kami perginya pake taksi yang lain aja.”Rencananya, pria itu akan menemani Cita dan Sandra untuk mencari perabotan rumah. Namun, Cita merasa tidak enak hati karena Arya tidak mau dibayar, atas jasanya menjemput di bandara lalu mengantar sampai rumah kontrakan.Arya menurunkan kacama
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

23. Maafin Mami

“Bu Gemi.” Melihat putrinya mendadak merasa terpojok dan bersalah, Sandra buru-buru memberi penjelasan. “Saya mohon maaf, kalau anak ibu sampai diskors dari tempat kerjanya. Tapi, kejadian waktu itu betul-betul di luar kendali Cita, Bu. Saya sebenarnya juga sangat berterima kasih dengan Nak Arya, karena kalau nggak ada dia, saya mungkin belum bisa ketemu sama Cita.”Gemi tersenyum lembut. “Tenang, Bu. Saya nggak masalah dengan itu, karena sudah biasa. Arya itu, sudah langganan diskors juga waktu di sekolah, tapi tetap nggak tobat-tobat.”“Karena lebih enak diskors, daripada di sekolah,” celetuk Arya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Gemi. Namun, Arya santai dan memberi Gemi senyuman lebar. “Jangan marah-marah, nanti kerutannya nambah.”Gemi menarik napas dengan menggeleng. Ketika matanya tertuju sekilas pada pintu restoran, Gemi kembali tersenyum lalu menatap Sandra. “Saya tinggal dulu, ya, Bu Sandra. Sudah ada janji sama orang.” Telunjuk Gemi tertuju ke arah pintu restoran seb
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

24. Jaga-jaga

“Sudah sarapan, Ar?” tanya Sandra ketika melihat Arya masuk ke rumah, setelah memberi salam terlebih dahulu. Sandra sudah menganggap Arya seperti anak sendiri, dan pria itu juga sudah biasa keluar masuk rumah tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.“Sudah, Tan.”Namun, ucapan itu tidak selaras dengan perut Arya yang kembali bergejolak, saat melihat masakan Sandra di atas meja. Ada semangkuk cumi yang tampak menggiurkan, dan juga udang goreng tepung yang membuat Arya menelan ludah. Belum lagi aroma masakan yang sungguh menggoda indra penciumannya itu, langsung membuat Arya duduk bersila menghadap meja.Sandra terkekeh melihat ekspresi Arya. “Cita, tolong ambilkan piring satu lagi, ada yang makan.”“Yah, Tante, saya jadi enak, kan, kalau dipaksa begini.” Arya terkekeh lalu meneguk air liurnya sendiri. Apalagi, saat melihat Cita datang dan meletakkan sepiring sambal di atas meja. “Masakanmu yang mana, Cit?” ledek Arya karena tahu Cita tidak suka memasak.“Tuhh.” Cita menunjuk udang gor
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

25. Jangan Bertindak Bodoh

Sandra segera meraih ponselnya, yang baru saja bergetar di lantai. Keluar kamar, dan menutup pintu dengan perlahan dan sangat hati-hati. Ia tidak ingin membangunkan Cita, yang akhirnya bisa menutup mata. Meskipun, terkadang putrinya itu masih mengigau tidak karuan.Sandra berlari kecil ke dapur, dan menutup pintunya juga. “Halo, Pak Lex, gimana? Apa sudah ada kabar?” tanya Sandra dengan terburu, sambil menatap ke dalam rumah, lewat jendela kaca yang berada di samping pintu dapur.Demi Cita, mau tidak mau Sandra harus membuang semua rasa malu dan tidak enaknya pada Lex. Karena saat ini, tidak ada lagi yang bisa Sandra andalkan, dan dimintai pertolongan untuk membantu putri satu-satunya itu. Sandra hanya punya Cita, dan akan melakukan apa pun demi putri tercintanya itu.“Ya.” Lex menghela panjang. “Saya baru dapat kabar dari pak Abi. Jadi, pak David mengeluarkan Pandu dari jajaran manajemen perusahan, begitu juga dengan pak Harry. Istri Pandu baru melahirkan dan mengalami depresi, karen
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

26. Penyesalan Seumur Hidup

“Aku nggak mau anak ini, Mamiii.” Cita berusaha memukul perutnya, tetapi tangan Sandra terus mencegahnya sejak tadi. “Aku nggak mau!”“Cita, lihat, Mam—”“Nggak mauuu.” Cita menggeleng. Berusaha melepas tangannya yang ada di genggaman Sandra. “Dia bukan anakku dan aku nggak mau punya anak dari orang itu!”“Cita.” Sandra balas menggeleng. Mencoba memberi pandangan lain, agar Cita tidak menggugurkan janin di dalam kandungannya. “Mau bagaimanapun, ini anak kamu. Ada darah kamu juga di dalamnya.”“Tapi dia anak orang itu!”“Tapi anakmu juga, Sayang.” Sandra tidak ingin putrinya melakukan sesuatu, yang akan disesalinya dikemudian hari. Ia melepas tangan Cita, lalu menangkup wajah yang sudah basah dengan air mata itu. Dengan perlahan, Sandra mengusap air mata yang masih saja turun membasahi pipi Cita. “Dengar Cita. Dulu, hamil kamu itu adalah cobaan terberat buat Mami. Tapi, nggak pernah satu kali pun Mami berpikir untuk menggugurkan kamu. Mami sendirian, nggak punya penghasilan, dan cuma
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

27. Gosip

“Cita hamil.” Sandra menghela pendek, dan mengarahkan tatapannya pada David. “Tapi saya ke sini bukan minta pertanggungjawaban Pandu, atau membatalkan perceraian anak saya.”“Bu Sandra.” Ada perasaan bahagia saat mendengar Cita tengah hamil anak Pandu. Namun, David merasa miris karena semua harus terjadi dengan cara seperti ini. Andai David mengetahuinya lebih awal, dirinya pasti tidak akan membiarkan semua masalah ini terjadi. “Pertama-tama, saya mohon maaf karena semua masalah yang sudah terjadi. Andai saya tahu dari awal, saya pasti langsung menghubungi Bu Sandra”“Saya paham kalau Pak David memang nggak tahu apa-apa.” Kedua tangan Sandra saling menggenggam erat di atas paha. “Dan saya bisa memaklumi itu. Tapi, Pak, saya sudah nggak mau bahas masalah yang sudah terlanjur terjadi. Saya ke sini karena mau bertemu dan bicara dengan Pandu. Apa bisa Pak David kasih alamat dia?”“Bu Sandra—““Pandu sudah ngancam Cita, Pak,” putus Sandra tidak ingin menutupi apa pun di depan David. “Dan,
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

28. Sekarang Juga

“Mami … ketemu papa?” tanya Cita sambil menutup resleting tas ranselnya. Karena Sandra langsung kembali ke Surabaya sore harinya, maka ia akan segera pulang kembali ke rumah. Tidak perlu menunda, karena Cita tidak ingin merepotkan keluarga Arkatama.Sandra menggeleng tegas, dan memberi Cita senyum kecil. “Mami sudah nggak mau ketemu sama papamu.”Selain tidak bertemu Harry, kedatangan Sandra ke Jakarta ternyata tidak menghasilkan apa pun. Pandu tidak bisa dihubungi, bahkan Tessa pun mengaku tidak tahu menahu tentang putranya selama satu minggu ke belakang.Mulai saat ini, Sandra harus lebih waspada lagi dengan lingkungan sekitarnya. Karena apa pun bisa saja terjadi, saat kesempatan itu terbuka lebar.Cita memakai ranselnya, lalu menghampiri Sandra yang duduk di sudut tempat tidur. “Aku tahu Mami masih sayang sama papa. Kalau—““Tapi mami lebih sayang sama kamu,” putus Sandra sambil mengusap puncak kepala Cita, yang baru duduk di sampingnya. “Mami bisa hidup tanpa papamu, tapi Mami ngg
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

29. Tidak Mungkin

Aries menggeleng. Menolak untuk percaya dengan semua perkataan Gemi. Jika mengingat lagi ke belakang, Rashi lebih terlihat akrab dengan Leon, karena mereka seumuran. Bukan dengan Arya, seperti yang Gemi ceritakan.“Iya, Gem, coba diingat-ingat lagi,” sahut Geeta juga setuju dengan pendapat sang suami. “Kalau kami ke sini, atau kalian dan anak-anak liburan ke sana, Rashi lebih banyak dekat sama Leon.”“Tapi Mbak …” Gemi mengusap kasar rambutnya sebahunya ke belakang. Duduk membungkuk di tepi tempat tidur, sambil menatap Aries dan Geeta yang duduk berdampingan di sofa. “Leon sama Rashi memang dekat, tapi coba juga diingat lagi, kedekatan mereka itu biasa aja. Cara Leon sama Arya ngelihat Rashi itu beda. Begitu juga Rashi, cara dia ngelihat Arya itu … dahlah aku yakin mereka berdua itu backstreet. Apalagi Arya sudah punya rencana, mau ngelamar Rashi setelah dia wisuda.”“Gemi, kalau mereka pacaran, kenapa Arya nggak datang ke rumah waktu di Jakarta kemarin?” Aries menambahkan dan masih t
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

30. Berusaha Tenang

“Dengar baik-baik.” Pada akhirnya, semua kebenaranya yang sudah ditutup bertahun lamanya akan diungkap oleh Lee. Karena hanya Lee yang bisa menjadi penengah, dan bersikap netral daripada Gemi, ataupun Aries. Walaupun terasa sedikit menyakitkan, karena harus membuka luka lama yang seharusnya sudah tertutup rapat-rapat. “Kami semua tahu, ini semua pasti akan sulit diterima. Tapi, kami nggak punya jalan lain, kecuali menceritakan semua yang ada.”“Maksudnya, Pa?” Arya melihat Rashi yang juga menatap bingung padanya. Mengapa hanya mereka berdua yang diminta masuk ke ruang kerja Lee, sementara Leoni dan Leon tetap melakukan kesibukan mereka seperti biasa.Gemi mencengkram pergelangan tangan Lee begitu erat. Ia sudah tidak bisa berkata-kata dan menyerahkan semuanya pada sang suami. Yang Gemi khawatirkan ialah, respons Arya dan Rashi setelah mengetahui kebenarannya.“Kalian berdua saudara kandung.” Tidak perlu berpanjang-panjang, karena Lee tidak ingin menyimpan semuanya terlalu lama. Mereka
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status