“Bu Gemi.” Melihat putrinya mendadak merasa terpojok dan bersalah, Sandra buru-buru memberi penjelasan. “Saya mohon maaf, kalau anak ibu sampai diskors dari tempat kerjanya. Tapi, kejadian waktu itu betul-betul di luar kendali Cita, Bu. Saya sebenarnya juga sangat berterima kasih dengan Nak Arya, karena kalau nggak ada dia, saya mungkin belum bisa ketemu sama Cita.”Gemi tersenyum lembut. “Tenang, Bu. Saya nggak masalah dengan itu, karena sudah biasa. Arya itu, sudah langganan diskors juga waktu di sekolah, tapi tetap nggak tobat-tobat.”“Karena lebih enak diskors, daripada di sekolah,” celetuk Arya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Gemi. Namun, Arya santai dan memberi Gemi senyuman lebar. “Jangan marah-marah, nanti kerutannya nambah.”Gemi menarik napas dengan menggeleng. Ketika matanya tertuju sekilas pada pintu restoran, Gemi kembali tersenyum lalu menatap Sandra. “Saya tinggal dulu, ya, Bu Sandra. Sudah ada janji sama orang.” Telunjuk Gemi tertuju ke arah pintu restoran seb
Last Updated : 2023-10-11 Read more