"Apa?!" Tara membelalakkan matanya, tak percaya."Kamu kaget? Aku pikir kamu sudah biasa mendapat nilai nol. Jadi reaksimu tolong jangan berlebihan," sarkas Eva. Mereka adalah musuh bebuyutan.Maria segera mendekati Tara mencoba menenangkan sahabatnya agak tidak meledak saat pelajaran masih berlangsung. "Sudahlah, lagian kita bisa remidi, kan?" kata siswi berambut ikal itu sambil menepuk-nepuk pundak Tara. "Kenapa sih ulangannya harus isian semua, kenapa bukan pilihan ganda aja?" Kertas ulangan bertanda nol dilingkari merah masih dipandanginya dengan tatapan nanar. Meski ini bukan pertama kalinya, tetap saja hatinya hancur. Nol. Benar-benar nol bahkan tidak ada koma di belakangnya. Antoni dan Nathan bersamaan memutar punggung mereka untuk melihat ribut-ribut di belakang mereka. "Maaf, Ta, aku tidak bisa bantu apa-apa. Pak Rudi ketat banget, aku noleh aja tidak bisa," ucap Nathan prihatin. "Berapa nilai kalian?""Dua p
Baca selengkapnya