Saat Clarisa bangun, hari sudah berubah menjadi tengah malam, di perhatikannya dengan saksama suasana kamar begitu hening, seakan tidak adanya kehidupan.Di ranjang yang lain, terlihat sosok Lukas yang tengah bersandar pada kepala ranjang, dia memejamkan kedua matanya, wajahnya terlihat pucat.“Lukas,” Clarisa mencoba memanggilnya. Seketika terlihat sepasang netra yang begitu indah, tatapannya begitu dalam, seraya beranjak dari tempatnya dia berkata.“Kau sudah bangun?” Lukas berkata dengan begitu cemas.Clarisa hanya menganggukkan kepalanya, seraya bertanya. “Bagaimana kondisi Conan?”“Apa sudah ada kabar dari Tuan Gerald?”Lukas menggelengkan kepalanya, pertanda belum ada kemajuan darinya, seketika raut wajah Clarisa pun berubah muram, dia terdiam sejenak, lalu dengan cepat dia mencoba beranjak pergi seraya memohon pada Lukas. “Ayo kita pergi ke rumah sakit.”Lukas menatapn
Read more