Berkali-kali kutekan bel di sebuah rumah, lalu menunggu seseorang membuka pintu gerbang bercat putih.Selang beberapa saat, sesosok gadis bertubuh mungil berjalan ke arah gerbang. Jujur saja, tatapanku begitu hampa. Aku seolah-olah telah tidak punya gairah melanjutkan kehidupan ini lagi.Seseorang yang kutemukan di hotel, bukanlah Kiana Amaliya yang kucari. Dia adalah perempuan yang telah bersuami. Sungguh, semua ini membuatku semakin tidak mengerti.“Adrian?!”Nada suara yang terkejut terdengar di telingaku. Gerbang itu terbuka perlahan, lalu tubuh gadis mungil bernama Gladis mendekapku dengan sangat erat.“Ya, ampun, Adrian. Aku kangen banget sama kamu, Adrian.”Kehangatan yang sudah lama tidak aku rasakan. Benar-benar membuat hati nostalgia ke masa-masa itu.Aku lupa, masa-masa mana yang aku maksud. Yang jelas, diriku merasa seperti baru kemarin bertemu di rumah sakit dengan Gladis.Padahal, aku baru
Baca selengkapnya