"Kau tak ingin pulang?" Kembali pada realita, Zenaya mendongak pada sosok Lucas yang berdiri di depannya dengan membawa dua kaleng soda yang pria itu beli di mesin otomatis. Lucas menyeret kursi, lalu duduk di sana menaruh dua kaleng soda itu ke atas meja. "Tidakkah kau rindu kedua orangtuamu, dan juga—""Aku tak punya muka untuk bertemu dengan Alan.""Bukan kau yang bersalah, tapi aku dan juga keluargamu, Nay." Lucas mendesah pelan."Itu sama saja, Alan menderita karena perbuatan keluargaku. Lagipula, aku sudah memutuskan untuk tidak kembali ke Brigston. Aku akan menetap di Taiwan, mereka juga tidak mencariku, bukan. Bahkan ini sudah bertahun-tahun. Aku tidak peduli lagi dengan mereka, Luc."Lucas meraup kasar wajahnya. Tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk sepupunya ini. Lagipula, dirinya juga sudah putus kontak dengan keluarga besarnya. Ia menenggelamkan dirinya dengan penyesalan, tanpa berani mengaku di depan semua orang. Terdeng
Read more