Peter sudah bersiap duduk di balik kemudi. Laki-laki itu menunggu sosok Alanair yang masih berkemas di dalam. Cukup sulit saat merayu wanita muda itu untuk ikut kembali pulang ke Norwig. Mungkin saja hatinya masih belum siap untuk kembali merasakan penolakan. Butuh waktu 30 menit, saat Peter melihat sosok Alan yang cantik bak putri raja di era modern keluar dari dalam rumahnya bersama Elisa yang berjalan di sampingnya. Wajahnya yang cantik natural tanpa sentuhan makeup dengan bibir pinknya. Raut wajahnya yang bagai nona muda abad pertengahan, namun tak terkesan arogan, membuat dirinya memiliki pesona keluarga bangsawan yang tak terbantahkan. "Jika Gavin Wildberg melihat penampilan anda seperti ini, saya yakin, pria itu akan mengemis cinta pada anda, Nona," ujar Peter. Alan hanya tersenyum tipis ke arah Peter, "Aku tidak mau dia mencintai karena aku adalah Alanair Smitt, Tuan Warsen. Tidak peduli dia berangkat dari keluarga biasa saja, aku hanya
Baca selengkapnya